Scroll untuk baca artikel
Example 325x300
Example floating
Example floating
Olahraga

Rizki Juniansyah, Sang Juara Angkat Besi yang Persembahkan Emas Kedua bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024

35
×

Rizki Juniansyah, Sang Juara Angkat Besi yang Persembahkan Emas Kedua bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024

Share this article
Rizki Juniansyah, Sang Juara Angkat Besi yang Persembahkan Emas Kedua bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024
Example 468x60

Indonesia berhasil memperbaiki posisinya di klasemen Olimpiade Paris 2024, kini berada di peringkat 28 setelah memperoleh dua medali emas dan satu perunggu. Salah satu kontribusi emas terbaru datang dari Rizki Juniansyah, yang bertanding di cabang olahraga angkat besi putra kelas 73 kilogram pada Jumat dini hari, 9 Agustus 2024.

Rizki Juniansyah mengukir prestasi gemilang dalam kategori angkat besi putra kelas 73kg dengan total angkatan sebesar 354 kg. Ini terdiri dari 155 kg dalam angkatan snatch dan 199 kg dalam angkatan clean and jerk. Prestasi ini tidak hanya mengantarkannya pada medali emas, tetapi juga mencetak rekor olimpiade baru untuk kategori clean and jerk, memecahkan rekor sebelumnya yang dipegang oleh lifter asal China, Shi Zhiyong, yang mencatatkan 198 kg pada Olimpiade Tokyo 2020. Kemenangan ini menambah koleksi medali emas Indonesia di Olimpiade Paris 2024 setelah sebelumnya, pada Kamis, 8 Agustus 2024, Veddriq Leonardo meraih emas di cabang olahraga panjat tebing kategori speed putra. 

Juragan Kost

Rizki Juniansyah, lahir di Serang pada 17 Juni 2003, adalah putra dari mantan atlet angkat besi Indonesia, Muhammad Yasin, yang pernah tampil di SEA Games selama tiga kali dari tahun 1983 hingga 1993. Di usia 21 tahun, Rizki kini di kenal sebagai salah satu atlet angkat besi terbaik Indonesia, setelah mengamankan tiket ke Olimpiade Paris 2024 dengan kemenangan di IWF World Cup 2024 di Phuket, Thailand pada 4 April 2024. Di ajang tersebut, Rizki mencatatkan total angkatan 365 kg yang mencakup 164 kg di angkatan snatch dan 201 kg di angkatan clean and jerk, sekaligus memecahkan rekor dunia.

Baca Juga:

IM3 Perkuat Dominasi Jaringan di Jawa, Hadirkan Konektivitas Stabil untuk Masyarakat Malang

Karier Rizki tak hanya bersinar di Olimpiade Paris 2024. Sejak awal kariernya di level junior, Rizki telah menunjukkan bakat yang luar biasa. Ia menjadi andalan Indonesia dalam berbagai kompetisi angkat besi internasional. Pada debutnya di Asian Youth Championship 2019, Rizki meraih medali perak di kelas 67 kg. Meskipun sempat tidak meraih medali setelah naik ke kelas 73 kg setahun kemudian, semangat juangnya tidak surut. Pada 2020, Rizki berhasil meraih emas di Kejuaraan Dunia Junior sekaligus memecahkan rekor dunia.

Rizki terus konsisten dalam mengukir prestasi, termasuk memecahkan rekor dan meraih medali di Islamic Solidarity Games 2021 serta memenangkan medali perak di kelas 81 kg pada SEA Games 2021. Pada 2022, Rizki berhasil meraih medali emas di berbagai kompetisi bergengsi, baik di level junior seperti Asian Junior Championship dan Junior World Championship, maupun di level senior seperti Asian Championship dan World Championship.

Walaupun sempat mengalami kegagalan di angkatan clean and jerk pada Kejuaraan Asia 2022, Rizki terus menunjukkan perkembangan yang signifikan. Pencapaiannya di Kejuaraan Dunia Angkat Besi atau IWF World Cup 2024 dengan total angkatan 365 kg jauh melampaui rekornya sendiri sebelumnya yang sebesar 347 kg pada akhir 2022.

Sebagai catatan tambahan, medali pertama untuk Indonesia di Olimpiade Paris 2024 di raih oleh Gregoria Mariska Tunjung yang memenangkan perunggu di cabang bulu tangkis tunggal putri. Emas kedua di persembahkan oleh Veddriq Leonardo dari cabang panjat tebing kategori speed putra, dan emas ketiga di raih oleh Rizki Juniansyah dari cabang angkat besi putra kelas 73 kg.

Menurut laporan terkini dari laman resmi Olimpiade 2024 per 9 Agustus 2024, Amerika Serikat masih mendominasi klasemen dengan 30 emas, 38 perak, dan 35 perunggu, diikuti oleh China dengan 28 emas, 25 perak, dan 19 perunggu, serta Australia di posisi ketiga dengan 18 emas, 14 perak, dan 13 perunggu. Prancis sebagai tuan rumah menempati posisi keempat dengan 14 emas, 18 perak, dan 21 perunggu. Di tingkat Asia Tenggara, Indonesia berada di bawah Filipina yang menduduki peringkat 25 dengan 2 emas dan 2 perunggu, sementara Thailand berada di bawah Indonesia meskipun telah mengumpulkan 6 medali, termasuk 1 emas, 3 perak, dan 2 perunggu.

Baca Juga:

Turnamen Bola Voli Presisi Cup 2024, 40 Klub Meriahkan Event di Polres Malang

Example 120x600