Pasar Comboran, salah satu pasar legendaris di Kota Malang, mengalami kebakaran hebat pada Jumat (13/9/2024) petang. Terletak di Jalan Prof M Yamin, Kecamatan Klojen, pasar ini telah berdiri sejak awal tahun 1900 dan dikenal sebagai pusat jual beli barang bekas. Pasar Comboran tersebar di beberapa jalan seperti Jl. Halmahera, Jl. Prof Moh Yamin, Jl. Sartono SH, dan Jl. Irian Jaya, dengan setiap lokasi menawarkan berbagai jenis barang mulai dari elektronik hingga peralatan rumah tangga. “Pasar ini menjadi simbol sejarah panjang perdagangan di Kota Malang sejak era kolonial,” ungkap salah seorang warga setempat.
Perkembangan Pasar dari Masa ke Masa
Pada awal berdirinya, Pasar Comboran bukanlah pasar barang bekas. Kawasan ini dulunya merupakan jalur trem atau kereta api jarak pendek yang menghubungkan wilayah-wilayah di Malang. Aktivitas perdagangan tumbuh seiring keberadaan trem dan dokar yang mempercepat distribusi hasil bumi.
“Kata ‘Comboran‘ berasal dari area parkir dokar, tempat kuda-kuda beristirahat yang disebut ‘Nyombor’,” jelas pengamat sejarah lokal. Namun, pada era pendudukan Jepang, peran pasar ini berubah ketika banyak orang Belanda meninggalkan barang-barang mereka yang kemudian diperjualbelikan di daerah ini, menjadikannya pusat jual beli barang bekas.
Pasar Comboran Hari Ini
Pasar Comboran yang terbakar pada Jumat sore ini merupakan bagian dalam pasar yang menjual kebutuhan pokok. Lantai dua pasar diisi oleh pedagang sembako dan bumbu dapur, sementara lantai tiga menjadi pusat penjualan pakaian dan barang bekas. Kebakaran ini membawa dampak besar bagi para pedagang yang menggantungkan hidup mereka di pasar ini. “Banyak pedagang yang bermalam di bedak mereka, terutama di lantai dua dan tiga,” ujar seorang petugas pasar. Terlepas dari peristiwa kebakaran, Pasar Comboran tetap menjadi simbol ekonomi dan sejarah penting di Kota Malang.