Kabar Duka dari Dunia Dangdut
Malang – Kabar duka menyelimuti dunia musik Indonesia, khususnya genre dangdut. Hamdan ATT, salah satu penyanyi legendaris yang telah mewarnai blantika musik Tanah Air selama lebih dari empat dekade, meninggal dunia pada Selasa, 1 Juli 2025, pukul 12.00 WIB dalam usia 76 tahun. Kepergian sosok bersuara khas ini menjadi kehilangan besar bagi pencinta musik Indonesia, tak terkecuali sesama musisi senior yang pernah berjuang bersamanya.
Hamdan ATT menghembuskan napas terakhir setelah bertahun-tahun berjuang melawan sakit yang dideritanya, termasuk stroke dan penyakit ginjal. Ia juga sempat dirawat intensif pada Oktober 2024 akibat pecah pembuluh darah di kepala. Kabar duka ini pertama kali disampaikan oleh putrinya, Aisyah, dan langsung mengundang gelombang doa dan ucapan belasungkawa dari berbagai kalangan masyarakat dan insan musik.
Kenangan Bersama Sahabat: Mansyur S Buka Suara
Salah satu sosok yang paling terpukul atas kepergian Hamdan ATT adalah sahabat sekaligus rekan seprofesi, Mansyur S. Dalam suasana duka yang mendalam, Mansyur hadir di rumah duka di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur. Ia menyampaikan rasa kehilangannya dengan haru, mengingat kedekatan mereka yang sudah terjalin sejak awal karier Hamdan di dunia musik.
“Saya kira rasa sangat kehilangan sekali. Tapi apa pun itu, mari kita iringi dengan doa bersama. Mudah-mudahan Allah menerima amal ibadahnya, mengampuni segala dosanya,” ujar Mansyur S kepada awak media.
Tak banyak yang tahu bahwa Mansyur S memiliki peran penting dalam perjalanan Hamdan menjadi penyanyi. Awalnya, Hamdan ATT dikenal sebagai pencipta lagu. Namun, dorongan dari Mansyur-lah yang mendorong Hamdan memberanikan diri untuk menyanyi.
“Saya pernah lihat dia sedang jalan di salah satu studio. Saya bilang, ‘Hamdan, kamu jangan hanya jadi pencipta lagu. Suara kamu itu punya karakter yang bagus. Kamu harus jadi penyanyi,’” kenang Mansyur S.
Bahkan, Mansyur turut mengenalkannya pada produser rekaman, yang akhirnya membuka jalan emas dalam karier Hamdan di industri musik nasional.
Baca Juga:Warga Arjosari Tolak Premanisme: Aksi Damai Digelar Pasca Pengeroyokan Anggota TNI AL
Perjalanan Karier dan Lagu-Lagu Hits
Hamdan ATT, yang lahir di Kepulauan Aru, Maluku, pada 27 Januari 1949 dengan nama lengkap Hamdan Attamimi, memiliki darah keturunan Arab dari suku Bani Tamim. Kariernya mulai dikenal publik sejak akhir tahun 1970-an dan mencapai puncak kejayaan pada era 1980 hingga 1990-an.
Dengan karakter vokal yang kuat dan penuh penghayatan, Hamdan berhasil menciptakan sejumlah lagu hits yang tak lekang oleh waktu, seperti “Termiskin di Dunia”, “Gubug Derita”, “Pendusta”, dan “Bekas Pacar”. Lagu-lagu ini tidak hanya mendominasi tangga lagu pada masanya, tetapi juga terus dikenang dan dinyanyikan lintas generasi.
Bukti relevansi karya Hamdan terlihat saat lagu “Termiskin di Dunia” kembali populer setelah dinyanyikan Keanu Angelo dalam film Mendadak Dangdut. Keanu bahkan menyampaikan dengan gaya khasnya:
“Gue nyanyi dangdut judulnya ‘Termiskin di Dunia’. Jadi emang ngelarat lagi gue,” canda Keanu saat konferensi pers film tersebut.
Pemakaman dan Doa Perpisahan
Jenazah Hamdan ATT dimakamkan pada sore hari di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kampung Dukuh, tak jauh dari rumah duka. Suasana pemakaman berlangsung khidmat dan penuh rasa hormat. Keluarga, sahabat, dan para penggemar hadir memberikan penghormatan terakhir kepada sosok yang telah memberikan kontribusi besar dalam perkembangan musik dangdut Indonesia.
Warisan Abadi dalam Dunia Musik Indonesia
Hamdan ATT bukan sekadar penyanyi, melainkan bagian dari sejarah panjang dan penting dalam industri musik Indonesia. Karakternya yang rendah hati, dedikasinya terhadap seni, dan suara emasnya menjadikannya teladan bagi generasi penerus.
Kini, meski fisiknya telah tiada, karya dan suara Hamdan ATT akan terus hidup di hati jutaan penggemar. Ia telah meninggalkan warisan musikal yang abadi, menyatu dalam setiap irama dangdut yang dinyanyikan di penjuru negeri. Terima kasih atas lagu-lagumu, wahai maestro. Selamat jalan, Hamdan ATT. Suaramu akan selalu kami kenang dalam setiap nada.
Baca Juga:Warga Arjosari Tolak Premanisme: Aksi Damai Digelar Pasca Pengeroyokan Anggota TNI AL















