Breaking

Tembakau Jadi Komoditas Unggulan, Produksi di Kabupaten Malang Bertambah

MALANG – Produksi tembakau di Kabupaten Malang menunjukkan tren peningkatan yang menggembirakan dari tahun ke tahun.

Fenomena ini tidak terlepas dari upaya strategis para petani untuk mencari nilai tambah, terutama di tengah tantangan iklim yang tidak menentu.

Menurut Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP) Kabupaten Malang, Avicenna M Saniputera, perkembangan ini sangat positif.

Tahun 2025, Tembakau Jadi Komoditas Unggulan dengan target produksi mencapai 10 ribu ton daun basah, meningkat dari 7.700 ton pada tahun sebelumnya.

Data ini menegaskan bahwa Tembakau Jadi Komoditas Unggulan yang semakin diminati oleh petani di seluruh wilayah.

Peningkatan ini tercermin dari luas tanam yang meluas dari 862 hektare menjadi 900 hektare. Minat petani yang semakin besar untuk membudidayakan komoditas ini menjadi kunci keberhasilan.

Hal ini juga didukung oleh DTPHP yang memberikan berbagai program pendukung bagi para petani.

Strategi Bertani di Tengah Perubahan Iklim

Salah satu pendorong utama di balik meluasnya budidaya tembakau adalah kemampuan tanaman ini untuk beradaptasi dengan kondisi cuaca yang seringkali kering.

Avicenna menjelaskan bahwa pada saat cuaca tidak kondusif untuk tanaman pangan yang membutuhkan banyak air, petani secara cerdas beralih ke komoditas lain yang lebih menguntungkan.

Tembakau, yang dapat tumbuh subur di lahan kering, menjadi pilihan logis dan menjanjikan. Dengan demikian, Tembakau Jadi Komoditas Unggulan yang mampu memberikan kepastian pendapatan bagi petani di musim kemarau.

Baca Juga:Eropa Lega! Inflasi Melambat, Dekati Target!

Strategi diversifikasi tanaman ini menunjukkan ketahanan petani di Kabupaten Malang dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Mereka tidak hanya bergantung pada satu jenis komoditas, melainkan mencari alternatif yang dapat mengisi kekosongan produksi saat tanaman utama tidak bisa tumbuh optimal.

Langkah ini membuktikan bahwa Tembakau Jadi Komoditas Unggulan bukan hanya karena permintaan pasar, tetapi juga karena kemampuannya menjadi solusi adaptasi iklim yang cerdas.

Perluasan Wilayah Tanam yang Merata

Tingkat adopsi budidaya tembakau di Kabupaten Malang menunjukkan tren yang luar biasa. Pada tahun 2024, tercatat ada 25 kecamatan dengan 201 kelompok tani dan 1.255 petani yang membudidayakan tembakau.

Namun, pada tahun 2025, jumlah ini meningkat drastis. Hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Malang, tepatnya 31 kecamatan, kini telah membudidayakan tembakau.

Tembakau Jadi Komoditas Unggulan dengan jangkauan geografis yang hampir merata, menunjukkan potensi ekonomi yang besar di seluruh wilayah.

Keragaman jenis tembakau yang ditanam juga menambah nilai plus. Mayoritas petani menanam tembakau jenis Jawa (Rejeb) seluas 382 hektare, disusul oleh jenis Kasturi seluas 355 hektare, dan tembakau Virginia seluas 125 hektare.

Varietas yang beragam ini memungkinkan petani untuk memenuhi berbagai permintaan pasar. Fakta bahwa Tembakau Jadi Komoditas Unggulan bagi banyak petani dari berbagai wilayah menegaskan posisinya sebagai tulang punggung baru bagi sektor pertanian daerah.

Dukungan Penuh Pemerintah Melalui Program Terpadu

Peningkatan produksi ini tidak akan terjadi tanpa dukungan penuh dari DTPHP Kabupaten Malang. Dinas terkait telah meluncurkan berbagai program untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi.

Pertama, melalui program penyediaan dan pengembangan prasarana pertanian, seperti pembangunan jalan usaha tani, gudang penyimpanan tembakau, dan dome pengering.

Bantuan pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan) juga diberikan untuk menunjang efisiensi kerja petani. Dukungan infrastruktur ini membuktikan bahwa Tembakau Jadi Komoditas Unggulan karena pemerintah memberikan fasilitas yang memadai.

Kedua, DTPHP memberikan program penyuluhan pertanian. Kegiatan ini meliputi Sekolah Lapang Pengendalian Hama Terpadu (SPLHT) Tembakau, serta bimbingan teknis budidaya, panen, hingga pascapanen.

Bimbingan ini sangat krusial untuk memastikan kualitas daun tembakau terjaga, sehingga harganya di pasar bisa lebih tinggi. Tembakau Jadi Komoditas Unggulan juga karena petani dibekali ilmu yang mumpuni.

Malang Siap Menjadi Sentra Tembakau Nasional

Dengan sinergi antara kerja keras petani dan dukungan pemerintah, Kabupaten Malang memiliki modal yang kuat untuk menjadi salah satu sentra produksi tembakau terbesar di Indonesia.

Peningkatan produksi yang stabil, perluasan lahan, serta program-program pembinaan yang terintegrasi menciptakan ekosistem yang kondusif.

Hal ini membuat Tembakau Jadi Komoditas Unggulan yang tidak hanya menguntungkan petani, tetapi juga menggerakkan roda perekonomian lokal.

Proyeksi target 10 ribu ton daun basah pada 2025 menjadi indikator keberhasilan yang nyata, memotivasi lebih banyak lagi petani untuk berpartisipasi.

Tembakau Jadi Komoditas Unggulan karena mampu memberikan pendapatan yang stabil, bahkan di tengah kondisi yang tidak menentu.

Peningkatan signifikan ini menunjukkan potensi besar Kabupaten Malang untuk terus berkontribusi pada sektor pertanian nasional.