Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kota Malang mencapai 63,82% pada Oktober 2024. Sementara itu, hotel non-bintang mencatatkan angka 26,29%, menunjukkan dinamika positif meski ada penurunan dibanding bulan sebelumnya.
Perkembangan Tingkat Hunian Hotel di Kota Malang
Kepala BPS Kota Malang, Umar Sjaifudin, menjelaskan bahwa TPK hotel berbintang mengalami penurunan 2,51 poin dibandingkan September 2024. “Namun, secara tahunan TPK hotel berbintang justru naik 4,02 poin,” ungkap Umar. Untuk rata-rata nasional, TPK berada di angka 43,89%, sedangkan Jawa Timur mencatatkan 43,56%.
Rata-rata lama menginap tamu mancanegara di hotel berbintang mencapai 2,07 hari, sedangkan tamu domestik hanya 1,63 hari. “Meski ada penurunan kecil dibandingkan September, hal ini wajar karena Oktober minim agenda besar seperti MICE,” tambahnya.
Baca Juga :
Tingkat Hunian Hotel di Malang Naik, Wisata Kembali Menggeliat
Pengaruh Cuaca dan Musim Wisata
Ekonom FEB Universitas Brawijaya, Joko Budi Santoso, menilai penurunan TPK pada Oktober 2024 tidak mengkhawatirkan. “Tidak ada momen seperti long weekend, dan musim penghujan juga memengaruhi kunjungan ke destinasi outdoor,” jelasnya. Ia menekankan bahwa sektor pariwisata di Malang tetap menunjukkan kebangkitan dibanding era sebelum pandemi.
Optimalisasi MICE Tourism dan Dukungan Infrastruktur
Joko mengusulkan agar pelaku wisata lebih mengoptimalkan MICE (Meeting, Incentive, Convention, Exhibition) tourism untuk menjaga stabilitas kunjungan wisata. “Infrastruktur di Malang sudah sangat mendukung, bahkan beberapa standar internasional,” katanya. Ia juga menyoroti pentingnya connecting flight internasional yang lebih terjangkau melalui subsidi parkir pesawat untuk meningkatkan wisatawan mancanegara.
Baca Juga :
Fasilitas yang Bisa Dinikmati Saat Menginap di Villa Kota Batu












