Universitas Brawijaya (UB) resmi menggelar Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PK2MABA) atau Rangkaian Jelajah Almamater Brawijaya (RAJA Brawijaya) 2025 pada Senin (11/8/2025). Kegiatan ini diikuti 17.133 mahasiswa baru dari berbagai daerah, menggabungkan format luring dan daring untuk menjangkau seluruh peserta secara aman dan efektif.
Tema tahun ini adalah “Membangun Generasi Intelektual yang Berakhlak Mulia, Adaptif, dan Tangguh Menuju Indonesia Emas 2045”. Selain memperkenalkan lingkungan kampus, PK2MABA juga menjadi wadah pembentukan karakter, kolaborasi lintas fakultas, serta kesiapan menghadapi tantangan era digital.
Sekitar 6.000 mahasiswa baru hadir secara langsung di tiga lokasi utama, yakni Gedung Samantha Krida, Sport Center Pertamina, dan Auditorium UB. Sementara itu, lebih dari 11.000 mahasiswa mengikuti secara daring dari tempat masing-masing. Format hybrid ini dirancang untuk mengurangi kemacetan di sekitar Kota Malang sekaligus memaksimalkan keterlibatan peserta.
Rektor UB, Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc., dalam sambutannya menegaskan pentingnya kesiapan generasi muda menghadapi perubahan dunia kerja. Mengutip data World Economic Forum, ia menyebut bahwa sekitar 85 juta pekerjaan lama akan tergantikan oleh otomasi. Namun, akan tercipta 90 juta lapangan kerja baru yang menuntut keterampilan digital, kreativitas, inovasi, komunikasi, kolaborasi, integritas, dan kepemimpinan.
“Gunakan fasilitas yang tersedia untuk mengasah kompetensi. Jangan hanya kuliah, tapi bangun jejaring, ikuti organisasi, dan aktif berkontribusi. Dunia berubah cepat, dan kita harus adaptif,” tegasnya.
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan, Alumni, dan Kewirausahaan Mahasiswa, Dr. Setiawan Noerdajasakti, S.H., M.H., melaporkan bahwa mahasiswa baru tahun ini terdiri dari 6.794 laki-laki dan 10.339 perempuan. Mereka tersebar di 17 fakultas dan 1 Program Studi di Luar Kampus Utama (PSDKU) UB Kediri. Dari jumlah tersebut, 15.843 merupakan mahasiswa program sarjana, 1.290 mahasiswa vokasi diploma, 59 mahasiswa penyandang disabilitas, dan peserta program International Undergraduate Program (IUP).
Ketua Pelaksana RAJA Brawijaya 2025, Amelia Rizky Ramadhan, menjelaskan bahwa kegiatan tahun ini mengusung konsep paperless dengan memanfaatkan teknologi digital. “Kami membangun Integrated System RAJA Brawijaya, sebuah website internal untuk memantau progres tugas, notulensi, hingga absensi berbasis QR Code. Inovasi ini membuat koordinasi lebih efektif dan efisien,” ungkapnya.
Baca Juga: Hari Pemuda Internasional 2025, Gerakan Lokal yang Menginspirasi Perubahan Dunia
Direktur Kemahasiswaan UB, Dr. Sujarwo, S.P., M.P., menambahkan bahwa PK2MABA bukan hanya perkenalan kampus, tetapi juga sarana membangun kolaborasi lintas fakultas. Interaksi dalam 72 kluster mahasiswa baru diharapkan menumbuhkan rasa saling menghargai dan pemanfaatan kompetensi bersama.
Wakil Rektor Bidang Akademik, Prof. Dr. Ir. Imam Santoso, M.P., menegaskan komitmen UB sebagai kampus ramah disabilitas. Tahun ini, UB menerima 51 mahasiswa difabel dengan dukungan sistem pendampingan khusus. “Seluruh civitas akademika harus siap melayani dan berinteraksi dengan mahasiswa difabel,” ujarnya.
Imam juga menyoroti upaya internasionalisasi kampus. UB kini menempati peringkat 680 QS World University Rankings dan memiliki mahasiswa dari berbagai negara. Sejumlah program studi bahasa asing, seperti Bahasa Inggris, Jepang, Cina, dan Prancis, terus dikembangkan untuk memperluas peluang global bagi mahasiswa.
Dalam sesi sambutan, Prof. Widodo juga mengingatkan pentingnya kepedulian terhadap keberlanjutan lingkungan. “Kita harus menjaga kampus tetap bersih dan hijau, mendukung pembangunan berkelanjutan, dan memanfaatkan teknologi termasuk kecerdasan buatan secara bijak,” pesannya.
Usai sambutan, acara berlanjut dengan pemutaran teaser RAJA Brawijaya, kedatangan simbol Trisula, penyerahan simbol kepada ketua pelaksana, doa bersama, Mars Brawijaya, serta pelepasan pimpinan. Kemeriahan semakin terasa dengan flashmob jingle RAJA Brawijaya dan mobilisasi mahasiswa baru menuju agenda berikutnya.
Selain perkenalan lingkungan kampus, kegiatan ini juga diisi pengenalan budaya, semangat persatuan lintas fakultas, dan penanaman nilai-nilai integritas. UB menegaskan komitmennya untuk mencetak lulusan yang adaptif, berkarakter, serta siap berkontribusi nyata bagi terwujudnya Indonesia Emas 2045.
PK2MABA 2025 di Universitas Brawijaya bukan sekadar tradisi tahunan, melainkan bagian dari strategi jangka panjang mencetak generasi unggul yang mampu bersaing di level nasional dan internasional. Dengan kombinasi format hybrid, inovasi digital, dan semangat kebersamaan, UB menunjukkan bahwa modernisasi dan nilai-nilai luhur dapat berjalan seiring dalam membentuk insan akademik masa depan.
Baca Juga: Malang Matangkan Konsep Liga Pelajar Bola Tangan untuk Cetak Bibit Unggul 2025













