infomalang.com/ MALANG – Universitas Negeri Malang (UM) mengambil langkah besar dalam penguatan perannya sebagai kampus berbasis inovasi dengan meluncurkan Unit Produksi Inovasi Cakra (INOCA). Peluncuran ini dilakukan oleh Direktorat Inovasi UM sebagai upaya nyata mewujudkan kemandirian finansial institusi dan mendorong komersialisasi hasil riset. Bertempat di Gedung B14, dilengkapi dengan fasilitas modern yang dirancang untuk mendukung hilirisasi produk berbasis penelitian sekaligus menjadi ruang pembelajaran bagi mahasiswa dan dosen dalam mengembangkan kewirausahaan.
Direktur Inovasi UM, Prof Dr Nandang Mufti SSi MT, menegaskan bahwa INOCA bukan hanya sekadar unit produksi. Ia menyebut, keberadaan INOCA juga dirancang sebagai teaching factory, yaitu laboratorium kewirausahaan nyata yang melibatkan civitas akademika dalam setiap prosesnya. “Kami ingin INOCA menjadi laboratorium kewirausahaan nyata bagi civitas akademika sekaligus menjadi mesin penggerak ekonomi institusi,” ujarnya.
Fasilitas Modern untuk Dukung Hilirisasi Produk
INOCA dirancang dengan fasilitas lengkap, mulai dari mesin produksi, percetakan, hingga sistem packaging yang siap mendukung proses hilirisasi hasil riset menjadi produk yang siap dipasarkan. Keberadaan fasilitas ini menunjukkan keseriusan UM dalam mengintegrasikan hasil penelitian dengan kebutuhan pasar. Selain itu, INOCA diharapkan menjadi motor penggerak ekosistem inovasi kampus yang mampu menghasilkan produk bernilai tambah tinggi.
Langkah ini juga sejalan dengan visi UM sebagai entrepreneurial university. Dengan mengembangkan unit produksi berbasis riset, UM membuka peluang besar bagi mahasiswa dan dosen untuk mendapatkan pengalaman nyata dalam mengelola bisnis, mulai dari proses produksi, manajemen keuangan, hingga pemasaran.
Baca Juga:Langkah Strategis Pemkab Malang, 49 SD Negeri Bersiap Disatukan
Strategi Bisnis Berkelanjutan
Pengembangan INOCA dilakukan berdasarkan kajian mendalam yang mencakup analisis pasar, evaluasi teknis, dan simulasi operasional. Dari hasil kajian tersebut, ditargetkan kapasitas produksi INOCA dapat meningkat hingga 30% dalam setahun, seiring dengan diversifikasi produk dan penguatan strategi pemasaran berbasis digital.
Strategi bisnis INOCA mencakup kerja sama dengan berbagai mitra industri, pemanfaatan platform e-commerce, dan optimalisasi jaringan distribusi melalui layanan logistik. Segmentasi pasar yang dibidik tidak hanya berasal dari internal UM seperti civitas akademika, tetapi juga eksternal, meliputi rumah tangga, lembaga pendidikan, instansi pemerintah, hingga ritel modern.
Untuk mendukung keberlanjutan operasional, INOCA juga membentuk struktur organisasi profesional. Divisi yang ada meliputi produksi, pemasaran, keuangan, serta riset dan pengembangan (R&D). Selain itu, dilakukan perekrutan tenaga ahli di bidang teknik, administrasi, dan pemasaran digital untuk memperkuat tata kelola.
Mendukung Pencapaian SDGs
Inisiatif pengembangan INOCA juga selaras dengan roadmap penelitian UM yang menitikberatkan pada kontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan (SDGs). Melalui teaching factory, UM mendukung SDG 4 tentang pendidikan berkualitas dengan memberikan pembelajaran berbasis praktik. Selain itu, INOCA juga mendukung SDG 8 tentang pekerjaan layak dan pertumbuhan ekonomi dengan menciptakan lapangan kerja dan mengembangkan ekosistem kewirausahaan di lingkungan kampus.
Dalam konteks SDG 9 tentang industri, inovasi, dan infrastruktur, INOCA memperkuat ekosistem inovasi melalui pemanfaatan teknologi tepat guna dalam proses produksinya. Sedangkan untuk SDG 12, unit ini menerapkan prinsip konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab, dengan mengelola sumber daya produksi secara efisien dan berkelanjutan.
Menuju Kampus Mandiri dan Inovatif
Keberadaan inovasi ini menjadi bukti komitmen UM dalam menghadapi tantangan zaman dengan cara adaptif. Melalui integrasi hasil riset dan inovasi ke dalam sistem produksi, UM berharap dapat menghasilkan produk unggulan yang mampu bersaing di pasar. Tak hanya itu, mahasiswa dan dosen juga dapat memperoleh pengalaman langsung dalam pengembangan bisnis, sehingga memperkuat kompetensi mereka di dunia industri.
Langkah strategis ini diyakini akan membawa UM lebih dekat pada cita-citanya sebagai kampus mandiri yang mampu mendanai sebagian kebutuhannya melalui unit usaha berbasis inovasi. Dengan terus mengembangkan INOCA, UM berharap mampu mencetak lulusan yang tak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki jiwa kewirausahaan yang kuat.
Peluncuran INOCA menandai awal dari transformasi besar di Universitas Negeri Malang. Ke depan, UM berencana memperluas kapasitas produksinya, memperbanyak jenis produk inovatif, dan menjalin lebih banyak kerja sama dengan mitra strategis, baik dari sektor swasta maupun pemerintah.
Baca Juga:Pemkot Malang Bantu Pendidikan 877 Siswa melalui Program Beasiswa













