Breaking

Upaya TMMD 126 Malang Atasi Banjir Lewat Normalisasi Sungai di Lebakharjo

Infomalang – TMMD 126 Malang menjadi bukti nyata upaya TNI dalam mengatasi permasalahan banjir di wilayah selatan Kabupaten Malang. Di Desa Lebakharjo, Kecamatan Ampelgading, genangan air yang kerap melanda kini mulai berkurang berkat pelaksanaan program ini. Tidak hanya berfokus pada pembangunan infrastruktur, TMMD 126 Malang juga mencerminkan kolaborasi erat antara aparat TNI dan masyarakat dalam membangun kesejahteraan bersama. Salah satu hasil terbaiknya adalah keberhasilan normalisasi Sungai Antrokan yang kini mengalir lancar sejauh 1,3 kilometer, membawa manfaat besar bagi warga sekitar.

TMMD 126 Malang dan Perjuangan Normalisasi Sungai di Lebakharjo

Pelaksanaan TMMD 126 Malang di Desa Lebakharjo membawa perubahan besar bagi masyarakat setempat. Sungai Antrokan yang dulunya penuh sedimen kini telah berubah menjadi aliran yang jernih dan tertata. Proses pengerjaan ini memakan waktu hampir sebulan, dimulai sejak awal Oktober 2025. Awalnya, target normalisasi hanya sepanjang 450 meter. Namun, dengan kerja keras dan semangat gotong royong antara TNI dan warga, hasilnya melampaui ekspektasi hingga menembus 1.300 meter dengan lebar tiga meter.

Masyarakat Desa Lebakharjo mengapresiasi kinerja luar biasa dari TMMD 126 Malang. Banyak warga yang sebelumnya sering mengalami banjir kini bisa bernapas lega. Mereka merasa perubahan sungai yang lebih lebar dan dalam memberikan rasa aman, terutama saat musim hujan tiba. Selain itu, lahan pertanian yang sebelumnya terendam air kini kembali bisa digarap secara maksimal tanpa rasa khawatir akan genangan.

TMMD 126 Malang Wujudkan Gotong Royong Nyata antara TNI dan Warga

Kesuksesan program TMMD 126 Malang tidak lepas dari sinergi luar biasa antara TNI dan masyarakat Desa Lebakharjo. Para anggota Satgas TMMD bekerja berdampingan dengan warga setiap hari, menggali lumpur, memperlebar aliran sungai, dan memperkuat tanggul. Gotong royong tersebut tidak hanya mempercepat pengerjaan, tetapi juga menumbuhkan semangat kebersamaan di tengah masyarakat.

Komandan Koramil Ampelgading, Kapten Arh. A. Zaenuri, menyampaikan bahwa kerja keras ini merupakan wujud nyata pengabdian TNI kepada masyarakat. Ia menegaskan bahwa program TMMD bukan hanya soal pembangunan fisik, tetapi juga memperkuat persatuan dan kebersamaan. Dengan dukungan penuh dari warga, pekerjaan berhasil diselesaikan lebih cepat dari jadwal, menunjukkan komitmen bersama dalam membangun desa yang lebih tangguh.

TMMD 126 Malang Bawa Harapan Baru bagi Warga Lebakharjo

Dampak dari program TMMD 126 Malang dirasakan langsung oleh sekitar 350 kepala keluarga di Dusun Lebaksari, Desa Lebakharjo. Sebelumnya, wilayah RT 47 dan RT 48 sering dilanda banjir ketika musim hujan datang. Kini, berkat normalisasi Sungai Antrokan, ancaman tersebut mulai menghilang. Air yang dulu meluap kini mengalir lancar ke arah hilir, membuat warga bisa beraktivitas dengan tenang tanpa rasa cemas.

Kepala Dusun Lebaksari, Adi Prayitno, menyampaikan rasa syukurnya atas keberhasilan ini. Ia mengatakan bahwa masyarakat kini lebih tenang karena sungai tidak lagi meluap seperti sebelumnya. Dengan berkurangnya risiko banjir, anak-anak bisa bersekolah tanpa gangguan, dan lahan pertanian pun kembali produktif. Hal ini menjadi bukti bahwa pembangunan yang berfokus pada kebutuhan masyarakat memberikan hasil yang berkelanjutan.

Baca juga: Empat Kereta Tujuan Malang Tertahan Akibat Banjir di Semarang

TMMD 126 Malang Dorong Peningkatan Produktivitas Pertanian

Selain mencegah banjir, TMMD 126 Malang juga memberikan dampak besar pada sektor pertanian di Desa Lebakharjo. Sebelum dilakukan normalisasi, banyak petani yang mengeluh karena tanaman mereka sering rusak akibat genangan air. Setelah aliran sungai diperbaiki, tanah menjadi lebih subur dan dapat ditanami kembali tanpa takut gagal panen. Hasil ini membantu memperkuat ketahanan pangan di tingkat lokal dan meningkatkan pendapatan masyarakat desa.

Program ini juga memberikan pelatihan kepada warga mengenai cara menjaga lingkungan sungai agar tetap bersih dan berfungsi maksimal. Dengan begitu, manfaat normalisasi tidak berhenti pada proyek jangka pendek, tetapi terus berlanjut sebagai bagian dari upaya pembangunan berkelanjutan. Warga kini lebih peduli terhadap kebersihan sungai dan rutin melakukan kegiatan kerja bakti agar aliran tetap lancar.

TMMD 126 Malang Jadi Simbol Kepedulian dan Pengabdian

Program TMMD 126 Malang bukan hanya proyek fisik semata, tetapi juga wujud nyata pengabdian TNI terhadap rakyat. Melalui program ini, TNI menunjukkan bahwa pembangunan desa tidak harus menunggu anggaran besar, melainkan bisa diwujudkan melalui kolaborasi dan semangat gotong royong. Keberhasilan normalisasi Sungai Antrokan menjadi simbol dari kekuatan kebersamaan antara aparat negara dan masyarakat.

Lebih dari sekadar mengalirkan air, normalisasi sungai ini juga mengalirkan harapan baru. Warga kini dapat menjalani kehidupan yang lebih tenang dan produktif. Lingkungan yang aman dari banjir turut meningkatkan kualitas hidup masyarakat. TMMD 126 Malang membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil yang dilakukan bersama-sama dengan niat tulus untuk kemajuan desa.

TMMD 126 Malang dan Masa Depan Desa Lebakharjo

Dengan rampungnya proyek ini, TMMD 126 Malang meninggalkan warisan berharga bagi Desa Lebakharjo. Infrastruktur sungai yang tertata kini menjadi pondasi bagi masa depan desa yang lebih baik. Pemerintah desa bersama masyarakat berkomitmen untuk menjaga hasil pembangunan agar tetap bermanfaat dalam jangka panjang. Mereka juga berharap, kegiatan serupa terus berlanjut agar daerah-daerah lain di Kabupaten Malang turut merasakan manfaat yang sama.

Masyarakat Desa Lebakharjo kini menatap masa depan dengan penuh optimisme. Sungai yang dulu menjadi sumber kekhawatiran kini berubah menjadi sumber kehidupan. TMMD 126 Malang berhasil membuktikan bahwa gotong royong, kerja keras, dan kepedulian sosial dapat menjadi kunci utama dalam membangun Indonesia dari desa.

Baca juga: Buntut Keracunan MBG di MTs Al Khalifah, Polisi Kirim Sampel Makanan ke Laboratorium Forensik