Breaking

Wabup Malang Tekankan Inovasi Pendidikan melalui AI dan Koding 2025

InfoMalang Wakil Bupati (Wabup) Malang, Hj. Lathifah Shohib, menekankan pentingnya transformasi digital dalam sektor pendidikan, khususnya melalui penguasaan teknologi kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan keterampilan koding. Hal ini disampaikannya saat menghadiri Seminar Pendidikan Pembelajaran Mendalam dan KKA yang diselenggarakan di Grand Mercure Malang pada Rabu, 16 Juli 2025.

Menurut Wabup Lathifah, dunia pendidikan saat ini berada di titik krusial yang menuntut adaptasi cepat terhadap perkembangan teknologi. Kemampuan untuk memahami dan mengimplementasikan AI serta koding bukan lagi menjadi keahlian tambahan, melainkan menjadi kompetensi utama bagi pendidik dan peserta didik di era digital.

“Di tengah derasnya arus teknologi, AI dan koding telah menjadi bagian tak terpisahkan dalam membangun kualitas pendidikan yang relevan dengan zaman. Kita tidak bisa lagi menghambat adaptasi ini,” ujar Lathifah di hadapan para guru dan tenaga kependidikan.

Baca Juga: Krisis Murid Baru, SD Negeri di Kawasan Padat Penduduk Malang Sepi Peminat

AI dan Koding sebagai Pilar Pendidikan Masa Depan

Penerapan AI dalam dunia pendidikan secara terukur mampu menciptakan sistem pembelajaran yang lebih adaptif, personal, dan efisien. Teknologi ini memungkinkan pendidik menganalisis perkembangan peserta didik secara lebih akurat dan memberikan pendekatan belajar yang sesuai kebutuhan individu.

Wabup Lathifah menekankan bahwa pembelajaran berbasis AI dapat membuka ruang luas bagi inovasi. Salah satunya melalui kurikulum yang dipersonalisasi, analisis data belajar, serta penggunaan smart learning system yang memperkuat interaksi antara peserta didik dan materi pembelajaran secara digital.

“AI bukan sekedar alat bantu. Lebih dari itu, AI adalah pintu menuju pembelajaran yang kreatif, kritis, dan berbasis data,” tegasnya.

Sementara itu, koding atau pemrograman dipandang sebagai keterampilan dasar yang perlu ditanamkan sejak usia dini. Melalui koding, siswa diajak untuk berpikir logis, menyusun langkah pemecahan masalah, serta membentuk pola pikir sistematis yang sangat dibutuhkan di berbagai bidang keilmuan dan karir masa depan.

“Koding melatih anak untuk memahami proses, membangun solusi, dan tidak hanya menjadi pengguna teknologi, tapi pencipta teknologi,” tambahnya.

Tantangan di Balik Transformasi Digital Pendidikan

Meski banyak manfaat yang ditawarkan, Wabup Lathifah juga tidak menutup mata terhadap tantangan integrasi teknologi dalam pembelajaran. Salah satunya adalah potensi ketergantungan terhadap AI yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis, kreativitas, dan inisiatif siswa jika tidak berpikir dengan baik.

“Penggunaan teknologi harus tetap berimbang. Guru memiliki peran penting sebagai pengarah, agar AI tidak menggantikan manusia, melainkan memperkuatnya,” ujarnya dengan tegas.

Selain itu, penguasaan teknologi oleh pendidik menjadi landasan penting untuk keberhasilan transformasi digital. Tanpa kesiapan dari guru, penggunaan AI dan koding hanya akan menjadi jargon tanpa implementasi nyata di ruang kelas.

Untuk itu, Lathifah mengapresiasi langkah-langkah Dinas Pendidikan Kabupaten Malang dalam menginisiasi seminar yang bertujuan meningkatkan kapasitas tenaga pendidik. Ia berharap kegiatan ini mampu membekali para guru dengan keterampilan dan wawasan teknologi terkini yang dapat diterapkan secara kreatif dalam pembelajaran.

Membangun Ekosistem Pendidikan yang Inovatif

Lebih lanjut, Wabup Malang menekankan pentingnya membangun ekosistem pendidikan yang inovatif, kolaboratif, dan berorientasi masa depan. Menurutnya, transformasi pendidikan bukan hanya soal teknologi, tetapi juga budaya belajar yang terbuka terhadap perubahan dan perkembangan.

“Ekosistem pembelajaran kita harus dirancang untuk membentuk generasi pembelajar sepanjang hayat, yang tidak hanya mampu menggunakan teknologi, tetapi juga menjadi pemimpin di era digital,” paparnya.

Ia juga menyoroti perlunya sinergi antara pemerintah daerah, satuan pendidikan, dan masyarakat dalam mendorong literasi digital. Salah satunya melalui program pelatihan, pengadaan infrastruktur teknologi yang merata, serta peningkatan akses pendidikan berbasis digital di wilayah terpencil.

Harapan untuk Pendidikan Kabupaten Malang

Di akhir pemaparannya, Wabup Lathifah menyampaikan harapan agar seluruh elemen di Kabupaten Malang dapat bersatu dalam mewujudkan sistem berbasis teknologi yang unggul dan inklusif. Ia meyakini bahwa jika seluruh pihak bergerak bersama, maka Kabupaten Malang dapat menjadi daerah percontohan dalam transformasi digital di bidang belajar mengajar.

“Kita tidak hanya ingin menghasilkan siswa yang cerdas secara akademik, namun juga tangguh dalam menghadapi perubahan zaman. Pembelajaran adalah fondasi masa depan, dan masa depan itu terbentuk hari ini, melalui inovasi, teknologi, dan semangat belajar tanpa henti,” tutupnya.

Baca Juga: UM Tekankan Pentingnya Perlindungan Anak di Era Digital dalam Peringatan HAN 2025