Infomalang – Permasalahan pembangunan Pasar Blimbing kembali menjadi sorotan publik. Setelah bertahun-tahun tak kunjung selesai, para pedagang kini kembali menagih janji kepada Wali Kota Malang Wahyu Hidayat untuk segera menuntaskan proyek yang mangkrak sejak lama. Isu ini tidak hanya menyangkut aspek ekonomi, tetapi juga berdampak sosial bagi ratusan pedagang yang menggantungkan hidupnya di pasar tradisional tersebut.
Spanduk bertuliskan tagihan janji sempat terpasang di kawasan pasar beberapa waktu lalu, sebagai bentuk ekspresi kekecewaan para pedagang terhadap lambannya penyelesaian pembangunan. Namun, meski spanduk itu kini sudah diturunkan, suara protes para pedagang tetap bergema. Mereka menilai kondisi pasar yang rusak dan tak layak sudah terlalu lama dibiarkan tanpa solusi konkret dari pemerintah kota.
Suara Pedagang Pasar Blimbing Menuntut Kepastian
Salah satu pedagang, Achmad Ali, dengan tegas menyampaikan bahwa para pedagang hanya ingin Wali Kota Malang menepati janji yang telah diucapkan.
“Kami sudah menunggu cukup lama, bahkan sejak masa jabatan Wali Kota sebelumnya. Sekadar mengingatkan saja, kami sudah tiga kali berkirim surat ke pemerintah kota, tapi belum ada tindak lanjut,” ujar Ali dengan nada kecewa.
Ali menjelaskan bahwa masalah pembangunan Pasar Blimbing sudah berlangsung sejak tahun 2009 dan belum juga menemukan titik terang meski berganti kepemimpinan. Menurutnya, pedagang tidak meminta hal yang berlebihan, mereka hanya ingin fasilitas pasar diperbaiki agar bisa berjualan dengan nyaman dan aman.
“Bangunan pasar sekarang sudah rapuh, banyak bagian bocor dan tidak layak. Kami berharap Wali Kota segera bertindak sebelum terjadi sesuatu yang lebih buruk,” tambahnya.
Kondisi Pasar Blimbing yang Kian Memprihatinkan
Kondisi fisik Pasar Blimbing saat ini dinilai sangat memprihatinkan. Beberapa atap bocor, lantai retak, dan dinding banyak yang lapuk dimakan usia. Para pedagang yang masih bertahan di sana harus berjualan dengan fasilitas seadanya.
“Kalau hujan, air masuk ke dalam kios. Kami jadi repot, apalagi kalau sedang ramai pembeli,” kata Joko, pedagang lainnya.
Selain soal kondisi bangunan, keterlambatan pembangunan juga berdampak pada aktivitas ekonomi. Banyak pedagang mengaku kehilangan pelanggan karena pembeli memilih berbelanja di tempat lain yang lebih nyaman dan aman. Hal ini membuat pendapatan pedagang menurun drastis.
“Kalau terus seperti ini, bisa-bisa kami gulung tikar. Kami hanya butuh perhatian serius dari pemerintah,” tegas Joko.
Wali Kota Malang Diminta Bersikap Tegas terhadap Pihak Ketiga
Para pedagang berharap Wali Kota Wahyu Hidayat dapat mengambil keputusan tegas terhadap pihak ketiga yang dinilai tidak menepati komitmen dalam pembangunan Pasar Blimbing. Sejak awal proyek, kerja sama antara pemerintah kota dengan pengembang dianggap tidak berjalan sesuai rencana. Banyak janji perbaikan dan revitalisasi yang tak kunjung terealisasi.
“Kalau memang pihak ketiga tidak sanggup, sebaiknya kerja samanya dihentikan. Pemerintah harus turun tangan langsung membangun pasar ini,” ujar salah satu perwakilan pedagang.
Harapan Pedagang terhadap Penyelesaian Pembangunan Pasar Blimbing
Meski sempat kecewa, para pedagang masih menaruh harapan besar kepada Wali Kota Malang agar segera menyelesaikan persoalan ini. Mereka percaya bahwa pemerintah memiliki kemampuan dan wewenang untuk mempercepat pembangunan pasar.
“Kami hanya ingin pasar ini kembali hidup. Biar kami bisa jualan seperti dulu, tanpa khawatir atap roboh atau dinding ambruk,” kata seorang pedagang sayur dengan nada haru.
Selain itu, pedagang juga berharap agar proses perencanaan pembangunan dilakukan secara transparan dan melibatkan perwakilan mereka. Dengan begitu, tidak ada lagi kesalahpahaman antara pemerintah dan masyarakat.
“Kami ingin dilibatkan. Jangan sampai pasar dibangun tanpa mendengarkan kebutuhan pedagang,” tambahnya.
Peran Pemerintah dalam Revitalisasi Pasar Blimbing
Pemerintah Kota Malang sejatinya memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga keberlangsungan pasar tradisional sebagai pusat ekonomi rakyat. Pasar Blimbing adalah salah satu ikon penting di wilayah utara kota, dan keberadaannya sangat berpengaruh terhadap roda perekonomian lokal.
Pembangunan pasar yang mangkrak selama bertahun-tahun tidak hanya merugikan pedagang, tetapi juga menghambat potensi ekonomi daerah. Jika revitalisasi dilakukan dengan baik, pasar tradisional bisa bersaing dengan pusat perbelanjaan modern tanpa kehilangan nilai budaya dan sosialnya. Pemerintah perlu memastikan bahwa setiap langkah pembangunan mengedepankan kesejahteraan masyarakat kecil.
Desakan Agar Wali Kota Malang Segera Bertindak di Pasar Blimbing
Kini, tekanan moral kepada Wali Kota Wahyu Hidayat semakin besar. Banyak pihak menilai bahwa penyelesaian pembangunan Pasar Blimbing harus menjadi prioritas dalam masa kepemimpinannya. Masyarakat menunggu langkah konkret, bukan sekadar janji.
Kepemimpinan yang tegas dan berpihak pada rakyat akan menjadi pembuktian sejati bagi Wali Kota Malang. Dengan menuntaskan persoalan Pasar Blimbing, pemerintah tidak hanya memperbaiki fisik bangunan, tetapi juga mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap janji politik dan komitmen pelayanan publik.
Harapan untuk Pasar Blimbing ke Depan
Permasalahan Pasar Blimbing bukan sekadar tentang bangunan yang mangkrak, tetapi juga tentang nasib ratusan pedagang yang menggantungkan hidup di dalamnya. Wali Kota Malang kini dihadapkan pada pilihan penting: membiarkan masalah ini berlarut-larut atau mengambil langkah nyata yang berpihak pada rakyat.
Harapan besar kini tertuju pada keberanian pemerintah dalam mewujudkan pasar yang layak, aman, dan manusiawi. Sebab, hanya dengan tindakan tegas dan komitmen nyata, Pasar Blimbing dapat kembali menjadi denyut ekonomi rakyat yang sesungguhnya.
Baca juga: Pemkot Malang Adakan Diklat Peningkatan dan Pengembangan SDM












