Breaking

Wanita Tanpa Identitas Tewas Tertabrak Kereta di Jalur Rel Kebonsari, Kota Malang

Kecelakaan tragis kembali terjadi di jalur kereta api wilayah Kota Malang. Seorang perempuan tanpa identitas ditemukan tewas secara mengenaskan setelah tertabrak kereta api di lintasan aktif kawasan Jalan Kebonsari Gang I H, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, Kamis siang (31/7/2025).

Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 11.00 WIB. Korban diduga tertabrak oleh Kereta Api Tawang Alun dengan nomor perjalanan KA 350, yang tengah melaju dari arah Ketapang, Banyuwangi menuju Stasiun Kota Malang. Lokasi kejadian berada di jalur rel KM 53+8 antara Stasiun Malang Kotalama dan Pakisaji.

Kapolsek Sukun, Kompol Riyan Wahyuningtiyas, S.I.K., membenarkan insiden tersebut. Informasi awal diterima dari petugas keamanan Stasiun Kotalama yang mendapat laporan warga sekitar. Petugas kemudian mendatangi lokasi kejadian dan menemukan tubuh korban dalam kondisi tak bernyawa.

“Benar, telah terjadi kecelakaan di jalur rel KA Tawang Alun. Saat petugas tiba di lokasi, korban sudah dalam keadaan meninggal dunia dan tidak ditemukan identitas sama sekali pada tubuhnya,” ungkap Kompol Riyan saat ditemui awak media.

Saksi utama dalam laporan awal adalah Fachrul Yudi Yatna (34), security Stasiun Kotalama. Ia menerima laporan warga sekitar pukul 10.45 WIB dan langsung menuju lokasi. Setelah menemukan korban tewas, ia menghubungi Achmad Nuryanto (40), anggota Polsuska KAI, dan meneruskan informasi ke Polsek Sukun.

Korban diperkirakan berusia antara 30 hingga 50 tahun. Saat ditemukan, korban mengenakan pakaian lengkap, namun tanpa membawa dompet, tas, atau dokumen identitas. Beberapa warga setempat juga mengaku tidak mengenali korban.

Petugas segera mengevakuasi jenazah ke ruang forensik RSUD dr. Saiful Anwar (RSSA) Kota Malang untuk dilakukan proses identifikasi lebih lanjut. Polisi berharap ada pihak keluarga atau masyarakat yang mengenali korban dan dapat membantu proses pengungkapan identitas.

Baca Juga: Beras Oplosan Jadi Sorotan, Bapanas Siapkan Regulasi Baru untuk Basminya pada Kamis (31/7/2025)

“Kami berharap, siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarga, dapat segera melapor ke Polsek Sukun atau langsung ke RSSA untuk memastikan,” tambah Kapolsek.

Dari hasil olah tempat kejadian perkara (TKP) dan keterangan beberapa saksi, korban diketahui berdiri cukup dekat dengan jalur rel saat kereta melintas. Hingga saat ini, polisi belum dapat memastikan apakah korban secara tidak sengaja berdiri terlalu dekat, sedang menyeberang, atau ada indikasi gangguan mental.

Kepolisian juga belum mengesampingkan faktor kemungkinan bunuh diri atau ketidaksengajaan. “Semua kemungkinan masih kami kaji. Penyelidikan masih terus berlanjut,” jelas AKP Wardi Waluyo, Kanit Reskrim Polsek Sukun.

Menambah ironi, dalam hari yang sama, kecelakaan serupa juga dilaporkan terjadi di jalur rel Jalan Gadang Gang 12B RT 8 RW 5, Kelurahan Gadang, Kecamatan Sukun. Kali ini, korban adalah seorang lansia perempuan yang tertabrak Kereta Api Penataran jurusan Malang–Blitar. Peristiwa terjadi sekitar pukul 10.58 WIB, hanya berselang beberapa menit dari kejadian di Kebonsari.

Menurut kesaksian warga bernama Sami’in, korban sempat terlihat berjalan di sekitar rel sejak pagi hari dan bahkan sempat memperingatkan anak-anak agar tidak bermain di atas rel. Namun siangnya, lansia tersebut justru menjadi korban kecelakaan. Tubuhnya ditemukan dalam kondisi hancur, kaki patah, dan wajah rusak parah. Korban hanya mengenakan daster hitam dan tidak membawa barang pribadi atau identitas.

“Saya sempat bantu mengumpulkan potongan tubuhnya saat ambulans datang. Banyak yang kaget karena ternyata korban adalah lansia yang sempat kami lihat tadi pagi,” kata Sami’in.

Kejadian ganda ini membuat masyarakat sekitar merasa prihatin. Banyak warga mengeluhkan minimnya pengamanan di jalur rel yang berdekatan dengan permukiman padat. Di beberapa titik, tidak tersedia palang pintu, sinyal peringatan, ataupun penjaga lintasan resmi.

“Sering ada orang melintas di sini karena dekat rumah. Tapi karena tidak ada penjaga, ya rawan banget. Kami jadi waswas tiap kali kereta lewat,” ujar salah satu warga Kebonsari yang enggan disebutkan namanya.

Pihak kepolisian menyatakan akan berkoordinasi dengan PT KAI serta pemerintah daerah untuk mengevaluasi keamanan jalur rel. Salah satu solusi jangka pendek yang diusulkan adalah penempatan petugas relawan di titik-titik rawan dan pemasangan rambu peringatan tambahan.

Menanggapi kejadian ini, Polsek Sukun mengimbau warga agar lebih berhati-hati dan tidak melakukan aktivitas dekat dengan jalur rel, terutama jika tidak ada kepentingan mendesak. Warga juga diharapkan segera melapor ke petugas jika melihat orang yang mencurigakan atau berpotensi mengalami gangguan mental berada di area rel.

“Kami harap masyarakat bisa lebih waspada dan peduli terhadap keselamatan bersama. Jalur kereta bukan tempat untuk aktivitas umum,” tegas AKP Wardi.

Sampai saat ini, kedua jenazah masih berada di ruang forensik RSSA Kota Malang untuk menunggu proses identifikasi dan pencarian pihak keluarga. Kepolisian terus mendalami kasus ini dan membuka layanan aduan bagi siapa pun yang merasa kehilangan anggota keluarga perempuan, baik paruh baya maupun lansia.

Baca Juga: Heboh Temuan Diduga Granat di Rumah Calon Dapur MBG Blimbing Malang, Polisi Pasang Garis Polisi