Scroll untuk baca artikel
Ichik Ichik Sawojajar
Peristiwa

Waspada! Kasus DBD Melonjak di Awal Tahun, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kebersihan

41
×

Waspada! Kasus DBD Melonjak di Awal Tahun, Masyarakat Diminta Tingkatkan Kebersihan

Share this article

Memasuki awal tahun 2025, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Malang mengalami lonjakan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, sejak 1 Januari hingga 30 Januari 2025, tercatat 203 kasus DBD yang tersebar di berbagai wilayah. Meskipun jumlah ini lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun 2024 yang mencapai 245 kasus, masyarakat tetap diimbau untuk waspada.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Malang, drg. Ivan Drie, menyebutkan bahwa penurunan kasus dibanding tahun lalu disebabkan meningkatnya pemahaman masyarakat terkait pencegahan DBD. Namun, ia menegaskan bahwa kewaspadaan harus terus dijaga dengan menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS), serta melakukan 3M (menguras, menutup, dan mengubur barang-barang yang berpotensi menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk).

Juragan Kost

“Kami terus mengedukasi masyarakat agar rutin menjaga kebersihan lingkungan, tidak menggantung pakaian sembarangan, serta menggunakan obat anti nyamuk untuk menghindari gigitan nyamuk,” ujar Ivan saat ditemui dalam acara peringatan Isra’ Mi’raj di Pendopo Agung Kabupaten Malang.

Beberapa wilayah di Kabupaten Malang diketahui sebagai daerah endemik DBD, salah satunya Kecamatan Pakis. Untuk daerah-daerah tersebut, Dinkes setempat meningkatkan intensitas sosialisasi dan pemantauan jentik nyamuk guna menekan angka penyebaran penyakit.

Selain Kabupaten Malang, peningkatan kasus DBD juga terjadi di Kota Batu. Kepala Dinas Kesehatan Kota Batu, Aditya Prasaja, melaporkan bahwa hingga 15 Januari 2025 telah tercatat 11 kasus Demam Dengue dan enam kasus DBD. Ia menjelaskan bahwa musim hujan menjadi faktor utama meningkatnya genangan air yang menjadi tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes aegypti.

“Untuk menekan penyebaran DBD, kami rutin menerjunkan tim jumantik (juru pemantau jentik) dan menggencarkan program Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) bersama kader kesehatan di setiap desa/kelurahan,” ungkap Aditya.

Tahun 2023, Kota Batu mencatat 128 kasus DBD, sementara pada 2024 jumlahnya meningkat drastis menjadi 444 kasus. Oleh karena itu, sosialisasi PSN 3M terus ditingkatkan untuk mengurangi risiko penyebaran virus dengue.

Di Kota Malang, peningkatan kasus DBD juga menjadi perhatian serius. Sepanjang tahun 2024, Dinas Kesehatan Kota Malang mencatat 730 kasus, meningkat dari 500 kasus pada 2023. Kepala Dinas Kesehatan Kota Malang, dr. Husnul Muarif, menyebutkan bahwa pada awal tahun, terutama di bulan Maret dan April, biasanya terjadi lonjakan kasus akibat tingginya populasi nyamuk saat musim hujan.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya pencegahan melalui sosialisasi dan pemberantasan sarang nyamuk, termasuk menerapkan PSN di sekolah dan masyarakat. Kami juga menganjurkan program ‘Jumat Bersih’ untuk memastikan lingkungan tetap steril dari sarang nyamuk,” jelas Husnul.

Terkait fogging atau pengasapan, Husnul menegaskan bahwa metode ini bukan solusi utama dalam memberantas DBD. Fogging hanya efektif jika dilakukan setelah survei lokasi dan mendapatkan persetujuan warga setempat. “Fogging mandiri bisa dilakukan, tetapi harus dengan takaran obat yang tepat dan melibatkan tenaga kesehatan agar hasilnya optimal,” tambahnya.

Dengan meningkatnya kasus DBD di berbagai wilayah, masyarakat diimbau untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan, menerapkan pola hidup sehat, serta melakukan tindakan pencegahan dini agar penyebaran virus dengue dapat dikendalikan.

Menu Bakso Mas Roy Surabaya, Kenikmatan Bakso Terbaik Di Surabaya !

Daftar Menu Depot Tanjung Api Beserta Harganya. Simak Harganya !

Cara Top Up GoPay Gratis dari SeaBank Lewat Bank Jago