Breaking

114 Ribu Warga Nikmati Manfaat, Program MBG di Malang Terus Bertambah

KEPANJEN – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Malang menunjukkan lonjakan signifikan dalam jangkauan penerima manfaat.

Data terbaru dari Dinas Ketahanan Pangan (DKP) mencatat, jumlah penerima program ini melonjak drastis, dari 37.305 jiwa pada awal Agustus menjadi 114.474 jiwa pada bulan September.

Kenaikan yang mencapai tiga kali lipat lebih ini membuktikan bahwa 114 Ribu Warga Nikmati Manfaat dari sebuah inisiatif yang sangat dibutuhkan masyarakat.

Angka ini tidak hanya sekadar statistik, melainkan sebuah cerminan dari keberhasilan program yang terus diperluas.

Dengan progres yang begitu pesat, 114 Ribu Warga Nikmati Manfaat yang secara langsung menyentuh sendi-sendi paling vital dalam masyarakat.

Pencapaian ini mencakup berbagai lapisan masyarakat, yang dibagi menjadi dua kelompok besar. Kepala DKP Kabupaten Malang, Mahila Surya Dewi, menjelaskan bahwa terdapat 109.507 siswa dan 4.967 orang dari kelompok ibu menyusui, ibu hamil, dan balita (kelompok 3B).

Jangkauan Menyeluruh dari Balita hingga Pelajar

Detail data penerima manfaat menunjukkan pendekatan yang sangat terstruktur dalam program ini. Dari ratusan ribu pelajar, tercatat 807 siswa jenjang PAUD, 13.892 siswa KB/TK, 49.922 siswa SD, 29.957 siswa SMP, 6.274 siswa SMA, 8.294 siswa SMK, dan 150 siswa SLB.

Selain itu, 114 Ribu Warga Nikmati Manfaat yang mencakup mereka yang berada di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) sebanyak 211 siswa.

Fokus pada pelajar dari berbagai tingkatan ini sangat krusial, sebab gizi yang baik merupakan fondasi utama untuk mendukung konsentrasi belajar dan perkembangan kognitif mereka.

Baca Juga:Realisasi Pajak PBB Lampaui Rp100 Miliar, Pemkab Malang Fokus Kejar Sisa Target

Di sisi lain, program ini juga menyasar kelompok 3B yang terdiri dari 945 ibu menyusui, 460 ibu hamil, dan 3.562 balita.

Kelompok ini menjadi prioritas utama karena asupan gizi yang optimal pada fase ini sangat menentukan kualitas kesehatan dan tumbuh kembang anak di masa depan.

114 Ribu Warga Nikmati Manfaat dari sebuah program yang mengerti betul di mana bantuan harus difokuskan agar dampaknya maksimal.

SPPG sebagai Garda Terdepan Pelayanan

Peningkatan jumlah penerima manfaat yang masif ini tidak mungkin tercapai tanpa peran aktif dari Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) di lapangan.

Menurut Mahila, saat ini terdapat 35 SPPG yang sudah beroperasi, dengan tambahan 24 SPPG baru pada bulan ini.

Pembentukan SPPG-SPPG baru ini merupakan respons cepat terhadap permintaan dan kebutuhan di berbagai wilayah.

114 Ribu Warga Nikmati Manfaat berkat jejaring pelayanan yang terus berkembang, menjangkau lebih banyak desa dan sekolah.

Contoh nyata datang dari Ketua SPPG Yayasan Hasyim Asy’ari, Chilmi Wahyudi, yang menyatakan pihaknya melayani 3.037 penerima manfaat yang tersebar di lima desa.

Ia juga menegaskan bahwa mereka siap menerima tambahan penerima manfaat, selama tidak melebihi total cakupan 3.500 jiwa.

Ini menunjukkan semangat kolaborasi di tingkat komunitas yang sangat penting dalam keberhasilan program.

114 Ribu Warga Nikmati Manfaat yang terorganisir, efisien, dan dikelola langsung oleh pihak-pihak yang memahami kondisi di lapangan.

Membangun Satuan Tugas untuk Akselerasi Pelayanan

Untuk memastikan program MBG berjalan secara lebih terencana dan terukur, Pemerintah Kabupaten Malang sedang dalam proses pembentukan Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Penyelenggaraan MBG.

Pembentukan satgas ini didasari oleh Surat Edaran (SE) Menteri Dalam Negeri RI. Satgas akan bertugas melakukan perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan terkait program.

Langkah ini menjadi bukti bahwa 114 Ribu Warga Nikmati Manfaat yang didukung oleh struktur pemerintahan yang kuat dan akuntabel.

Kepala DKP menyatakan bahwa satgas ini seharusnya sudah terbentuk bulan ini. Satgas tersebut akan diketuai oleh pejabat yang ditunjuk kepala daerah dengan anggota yang terdiri dari unsur perangkat daerah terkait.

Ini adalah upaya strategis untuk menghilangkan hambatan-hambatan birokrasi dan mempercepat penyaluran bantuan.

114 Ribu Warga Nikmati Manfaat yang tidak hanya masif, tetapi juga terjamin keberlanjutannya berkat fondasi kelembagaan yang tengah dibangun.

Antusiasme Komunitas dan Harapan Masa Depan

Antusiasme dari SPPG dan masyarakat menunjukkan bahwa program ini diterima dengan sangat baik. Program ini bukan hanya tentang pemberian makanan, tetapi juga tentang investasi jangka panjang pada sumber daya manusia.

Dengan memastikan gizi anak-anak dan kelompok rentan terpenuhi, pemerintah sedang membangun pondasi generasi masa depan yang lebih sehat dan cerdas.

Keberhasilan ini diharapkan dapat menjadi model bagi daerah lain. 114 Ribu Warga Nikmati Manfaat dari program yang bisa jadi akan menjadi percontohan nasional dalam bidang ketahanan pangan.

Baca Juga:Diplomasi Budaya, Indonesia Gandeng Rwanda dan Uzbekistan untuk Kolaborasi Global