Breaking

Persiapan dini untuk menghadapi bencana di Kota Malang menjadi langkah strategis yang harus segera dioptimalkan.

Oleh Rendra Masdrajad Safaat
Anggota DPRD Kota Malang

Dengan karakteristik geografis dan iklim yang rentan terhadap berbagai jenis bencana, seperti banjir, tanah longsor, gempa bumi, hingga kebakaran, Kota Malang memerlukan sistem mitigasi dan kesiapsiagaan yang matang. Salah satu langkah penting adalah menyusun peta risiko yang memetakan wilayah-wilayah rawan bencana. Dengan peta tersebut, masyarakat dapat lebih memahami ancaman yang ada di sekitar mereka, dan pemerintah dapat menetapkan zona aman sebagai lokasi evakuasi atau distribusi bantuan.

Kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesiapan bencana menjadi elemen kunci dalam meminimalisasi dampak buruk. Program edukasi seperti sosialisasi, pelatihan tanggap darurat, dan simulasi evakuasi perlu digalakkan di tingkat komunitas, sekolah, dan tempat kerja. Masyarakat harus diajarkan cara merespons situasi darurat secara cepat dan efektif, sehingga risiko korban jiwa dan kerugian dapat ditekan.

Selain itu, pembangunan infrastruktur pendukung menjadi keharusan dalam persiapan dini bencana. Pemerintah perlu menyediakan posko siaga bencana, gudang logistik berisi makanan dan obat-obatan, serta alat peringatan dini yang ditempatkan di wilayah rawan. Tidak kalah pentingnya adalah memastikan akses jalan dan jembatan tetap dapat digunakan, terutama di saat-saat kritis.

Kolaborasi antar-pihak juga menjadi langkah yang tidak bisa diabaikan. Pemerintah, lembaga non-pemerintah, komunitas relawan, dan sektor swasta harus berkoordinasi untuk memastikan penanganan bencana berjalan efektif dan efisien. Pembentukan tim tanggap darurat yang terlatih akan memperkuat upaya bersama dalam merespons situasi.

Di sisi lain, mitigasi lingkungan juga harus menjadi perhatian. Upaya seperti penghijauan di daerah rawan longsor, pengelolaan saluran air untuk mencegah banjir, serta kebijakan tata ruang yang berpihak pada pengurangan risiko bencana akan memberikan dampak jangka panjang yang positif. Penggunaan teknologi modern, seperti aplikasi pemantauan cuaca dan sistem peringatan dini berbasis digital, juga dapat meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.

Melalui langkah-langkah ini, Kota Malang dapat membangun sistem kesiapan bencana yang tangguh, melindungi warga, dan menjaga stabilitas sosial serta ekonomi kota. Persiapan dini bukan hanya tentang merespons bencana saat terjadi, tetapi juga menciptakan ketahanan dan keamanan bagi seluruh masyarakat di masa depan.