Anjloknya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) belakangan ini membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) menggelar pertemuan tertutup dengan sejumlah konglomerat ternama. Pertemuan yang disebut-sebut sebagai yang pertama kalinya ini, mengundang perhatian publik.
Baca Juga : Lebaran Dekat, Pinjaman Online dan PayLater Melonjak! OJK Waspada!
Informasi dari infomalang.com/ menyebutkan, tak hanya perwakilan OJK dan sekuritas yang hadir, tetapi juga tokoh-tokoh penting seperti Utusan Khusus Presiden Raffi Ahmad, Garibaldi Thohir (Bos Adaro), Franky Widjaja (Bos Sinar Mas), Arsjad Rasjid (Bos Indika Energy), Anindya Bakrie (Ketua Kadin), Agus Salim Pangestu (anak Prajogo Pangestu), dan Agus Projosasmito (Komisaris Amman Mineral).

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif dan Bursa Karbon (PMDK) OJK, Inarno Djajadi, menjelaskan bahwa pertemuan tersebut bertujuan untuk memperoleh pandangan terkini mengenai perkembangan pasar modal. “Ini bukan agenda rutin dan baru pertama kali dilakukan,” tegas Inarno di gedung BEI Jakarta, Senin (3/2).
Lebih lanjut, Inarno mengungkapkan bahwa pertemuan tersebut juga difokuskan untuk mengidentifikasi tantangan dan kebutuhan pasar guna memastikan stabilitas dan ketahanan pasar modal Indonesia. “Kami telah menerima banyak masukan konstruktif yang akan segera ditindaklanjuti,” tambahnya.
Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !
Menanggapi tekanan pada IHSG, OJK menyatakan akan mengambil beberapa langkah kebijakan. Langkah awal yang akan diambil adalah menunda implementasi kegiatan short selling. Selain itu, OJK juga mempertimbangkan opsi pengkajian buyback saham tanpa melalui Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), dengan tetap memperhatikan situasi dan kondisi yang ada.
Dalam pengambilan kebijakan, OJK akan memprioritaskan tiga hal utama: stabilitas pasar, peningkatan likuiditas, dan perlindungan investor. “Kami ingin menyampaikan pesan bahwa kami hadir untuk mengamati dan berperan aktif menjaga pasar modal Indonesia tetap stabil, transparan, dan berintegritas, khususnya bagi investor lokal, baik ritel maupun institusional,” pungkas Inarno.
Baca Juga : Direksi Bank Jatim Borong Saham! Pertanda Kinerja Moncer?















