Breaking

Banjir Bekasi, Apa yang Sebenarnya Terjadi?

Banjir besar melanda Kota dan Kabupaten Bekasi pada Selasa, 4 Maret 2025, setelah hujan deras mengguyur wilayah tersebut sejak malam sebelumnya. Dampaknya terasa parah, dengan 20 titik di tujuh kecamatan Kota Bekasi terendam banjir. Ketinggian air bervariasi mulai 20 sentimeter hingga tiga meter, sementara di Kabupaten Bekasi, tujuh kecamatan juga terdampak, dengan ketinggian air mencapai 150 sentimeter. Situasi ini menyebabkan ribuan warga mengungsi dan infrastruktur kota mengalami kerusakan parah.

Apa Penyebab Banjir Bekasi?

Banjir yang terjadi di Bekasi disebabkan oleh beberapa faktor yang saling berkaitan. Hujan deras yang mengguyur wilayah hulu Kali Bekasi di Bogor menjadi pemicu utama banjir. Selain itu, curah hujan yang tinggi di wilayah Bekasi sendiri turut memperburuk kondisi. Kiriman air dari hulu meningkatkan volume air di Sungai Bekasi, menyebabkan sungai meluap dan membanjiri daerah sekitar.

Selain faktor cuaca, kurangnya infrastruktur pengendalian banjir di Bekasi juga memperburuk dampak bencana ini. Sistem drainase yang buruk dan tanggul yang belum sempurna membuat air tidak dapat mengalir dengan lancar. Ditambah lagi, pembangunan pesat di Bekasi mengurangi daya serap tanah, meningkatkan limpasan permukaan yang turut memperburuk banjir.

Reaksi Warga dan Pemerintah

Tanggapan dari masyarakat di platform X (Twitter) beragam, dengan banyak yang menyebutkan kurangnya koordinasi antara pemerintah daerah dan provinsi sebagai penyebab. Beberapa warganet juga menyoroti minimnya Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Bekasi yang memperburuk masalah drainase dan penyerapan air.

Wali Kota Bekasi, Tri Adhianto, menyatakan bahwa delapan kecamatan di Kota Bekasi terdampak banjir, kondisi yang lebih parah dibandingkan dengan banjir tahun 2016 dan 2020. Wakil Wali Kota, Abdul Harris Bobihoe, menegaskan bahwa faktor kiriman air dari hulu dan kondisi Bekasi yang terletak di daerah rendah menjadi faktor penyebab utama.

Baca Juga: Banjir Grobogan Sebabkan Dua Kereta ke Malang Terlambat 90 Menit

Langkah Tanggap Darurat

Pemerintah Kota Bekasi, bersama dengan BPBD dan Kementerian Pekerjaan Umum, telah melakukan upaya tanggap darurat untuk mengatasi banjir. Dapur umum didirikan, dan tim evakuasi dikerahkan untuk menyelamatkan warga yang terdampak. Meskipun sebagian wilayah mulai surut, sejumlah daerah masih tergenang, dan pemulihan infrastruktur serta penyediaan bantuan masih dilakukan.

Selain itu, PT PLN (Persero) juga melakukan pemadaman listrik di beberapa gardu distribusi akibat genangan air, mengingat keselamatan warga yang terdampak banjir.

Baca Juga: Pj. Wali Kota Malang Optimistis Banjir Kawasan Suhat Segera Teratasi