Breaking

Geger! Goldman Sachs Pangkas Peringkat RI, Bursa Efek Bereaksi!

Bursa Efek Indonesia (BEI) memberikan tanggapan resmi terkait penurunan peringkat dan rekomendasi aset keuangan Indonesia oleh Goldman Sachs, raksasa investasi global. Direktur Pengembangan BEI, Jeffrey Hendrik, menyatakan penghormatan terhadap keputusan tersebut, mengingat independensi lembaga pemeringkat. Namun, BEI tetap aktif mengkomunikasikan fundamental ekonomi Indonesia yang sebenarnya kepada investor asing. BEI juga gencar memfasilitasi emiten dalam negeri untuk memberikan informasi transparan kepada publik.

“Kami tetap percaya pada fundamental ekonomi Indonesia, dan berharap investor asing akan kembali,” ujar Jeffrey saat ditemui di gedung BEI, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Ia menambahkan, fluktuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan mekanisme pasar yang dipengaruhi persepsi dan ekspektasi. “Otoritas regulator hadir untuk situasi seperti ini, dan siap berkolaborasi melalui regulasi jika diperlukan,” tegasnya.

Seperti diketahui, Goldman Sachs menurunkan peringkat saham Indonesia dari overweight menjadi market weight. Rekomendasi surat utang BUMN tenor 10-20 tahun juga diturunkan menjadi netral, padahal sebelumnya aset ini sangat diminati investor global. Penurunan peringkat ini menyusul peningkatan proyeksi defisit fiskal Indonesia oleh Goldman Sachs dari 2,5% menjadi 2,9% terhadap PDB.

Goldman Sachs menilai pasar keuangan Indonesia masih tertekan beberapa bulan terakhir akibat sentimen tarif dan perang dagang global, serta pelemahan ekonomi domestik. Ketakutan investor asing, menurut Goldman Sachs, dipicu oleh beberapa inisiatif pemerintah, seperti pemangkasan dan realokasi anggaran, pembentukan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara), dan program 3 juta rumah yang dikhawatirkan akan memperbesar defisit anggaran.

Baca juga : THR Membanjiri Pasar, IHSG Meroket Hampir 2%!

Geger! Goldman Sachs Pangkas Peringkat RI, Bursa Efek Bereaksi!
Gambar Istimewa : awsimages.detik.net.id

Untuk mengatasi dampak negatif ini, BEI terus berupaya meningkatkan kepercayaan investor dengan memperkuat transparansi informasi dari emiten serta memperkenalkan kebijakan yang mendukung stabilitas pasar modal. Jeffrey menekankan bahwa regulator dan pemangku kepentingan terkait siap mengambil langkah-langkah strategis guna mengembalikan minat investor terhadap pasar Indonesia.

Di sisi lain, beberapa analis lokal menilai bahwa keputusan Goldman Sachs bersifat jangka pendek dan tidak sepenuhnya mencerminkan prospek jangka panjang ekonomi Indonesia. Mereka menyoroti bahwa Indonesia masih memiliki daya tarik investasi tinggi, terutama dengan proyek infrastruktur yang terus berkembang dan pasar konsumsi domestik yang besar.

Dengan strategi komunikasi yang proaktif serta penguatan regulasi, BEI berharap dapat menjaga stabilitas pasar saham Indonesia dan menarik kembali kepercayaan investor global di tengah tantangan ekonomi yang ada.

Baca juga : THR Segera Cair, IHSG Meroket!