Rencana penawaran saham perdana (IPO) PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum) di Bursa Efek Indonesia (BEI) memasuki babak baru. Direktur Utama Inalum, Ilhamsyah Mahendra, dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VI DPR RI, Kamis (13/3/2025), menyatakan kesiapan perusahaan untuk melakukan IPO pada tahun 2026. Saat ini, fokus Inalum tertuju pada persiapan matang, termasuk asesmen dan valuasi perusahaan. Ilhamsyah memastikan akan menyampaikan progres selanjutnya secara berkala.
Baca Juga : Masjid di Malang yang Bagikan Takjil Gratis, Cocok untuk Mahasiswa !
Sebelumnya, Direktur Portofolio dan Pengembangan Usaha MIND ID, Dilo Seno Widagdo, mengungkapkan target unlocking value Inalum pada periode 2026-2027, sesuai Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP). Meskipun tidak secara eksplisit menyebut IPO sebagai metode unlocking value, Dilo menekankan pentingnya pembenahan equity story Inalum.

Menurut Dilo, equity story Inalum saat ini masih perlu diperkuat. Dengan hanya memiliki pabrik di Kuala Tanjung berkapasitas 250 ribu ton, Inalum dinilai belum cukup menarik bagi investor. Oleh karena itu, peningkatan equity story menjadi prioritas utama di tahun 2025. Hal ini termasuk memperjelas lini usaha PT Borneo Alumina Indonesia (BAI), perusahaan patungan Inalum dan PT Aneka Tambang (ANTM), termasuk kapasitas dan rencana pembangunan smelter tahap kedua.
Baca Juga : BUMN Karya Disulap Jadi Agrinas, Negara Siap Suntik Dana Miliaran!
Dilo menegaskan, IPO baru akan dilakukan setelah equity story Inalum terlihat lebih kuat dan mampu memberikan value yang signifikan bagi investor. “Jangan sampai kita IPO unlocking value, value-nya gak ada,” tegasnya. Dengan strategi ini, Inalum berharap dapat memaksimalkan potensi dan menarik minat investor di pasar modal.















