Pasar Asia terjungkal dalam kehancuran pada Kamis (3 April) setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif impor baru yang jauh lebih tinggi dari perkiraan. Keputusan Trump ini memicu gelombang guncangan di bursa saham regional. infomalang.com/ melaporkan, Trump menetapkan tarif dasar 10%, namun beberapa negara mitra dagang di Asia terkena dampak jauh lebih besar. Jepang harus menanggung tarif 24%, Vietnam 46%, dan Korea Selatan 25%, sementara Tiongkok terkena tarif 34%.
Hantaman terberat dirasakan Jepang. Indeks Nikkei ambruk hingga 4,6% di awal perdagangan, menyentuh level terendah dalam delapan bulan terakhir di angka 34.102,00 – untuk pertama kalinya sejak 7 Agustus. Di Korea Selatan, KOSPI juga ikut terpuruk, turun 1,46% ke level 2.469,29 pada pukul 01.28 GMT, setelah sempat anjlok hingga 2,7% ke titik terendah sejak awal Januari.
Tiongkok pun tak luput dari gempuran. Bursa saham Negeri Tirai Bambu merosot tajam, sementara yuan jatuh ke level terendah dalam tujuh minggu. Meningkatnya ketegangan perdagangan ini mengancam pertumbuhan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut. Sektor teknologi, yang selama ini menjadi primadona, terpukul keras. Pusat-pusat manufaktur di Tiongkok dan Taiwan menghadapi tarif baru di atas 30%, sehingga total pungutan mencapai angka fantastis 54% untuk impor dari Tiongkok. Situasi ini menimbulkan kekhawatiran akan dampak domino yang meluas ke seluruh perekonomian global.
