Ketidakpastian ekonomi global membuat emas kembali menjadi primadona investasi. Kemudahan akses melalui emas digital semakin menambah daya tariknya. Namun, di balik keuntungannya, investasi emas menyimpan beberapa fakta mengejutkan yang wajib Anda ketahui sebelum terjun. Diversifikasi tetap menjadi kunci! Berikut empat hal krusial yang perlu dipertimbangkan:
1. Emas Bukan Mesin Pencetak Uang: Berbeda dengan deposito, obligasi, atau saham yang memberikan pendapatan pasif berupa bunga, kupon, atau dividen, emas hanya menawarkan keuntungan dari capital gain, yaitu kenaikan harga seiring waktu. Jangan berharap cuan instan!
Baca juga: IHSG Ambles 7,9%, Asing Kabur Bawa Rp 3,87 Triliun!
2. Investasi Jangka Panjang Saja: Lupakan harapan keuntungan cepat! Investasi emas idealnya untuk jangka panjang. Investasi jangka pendek berisiko kerugian besar karena selisih harga beli dan buyback, terutama emas Antam, bisa sangat signifikan.
3. Harga Emas Bergantung Kondisi Ekonomi Global: Saat ekonomi global stabil dan sentimen pasar positif, harga emas cenderung melambat. Investor lebih tertarik pada aset berisiko tinggi seperti saham. Hal ini berdampak pada harga buyback dan potensi kerugian investasi.
4. Risiko Kehilangan Emas Fisik: Meskipun emas digital menawarkan kemudahan, banyak yang masih memilih emas batangan. Namun, menyimpan emas fisik menyimpan risiko kehilangan akibat pencurian. Safe deposit box menjadi solusi, namun tetap ada biaya tambahan yang perlu dipertimbangkan.
Kesimpulannya, investasi emas menjanjikan, tetapi bukan tanpa risiko. Pahami seluk-beluknya sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Lakukan riset dan pertimbangkan diversifikasi portofolio investasi Anda.
Baca juga: Direktur IT Bank DKI Dipecat! Pramono Anung Geram Layanan Ambruk Saat Lebaran
