Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, kembali melontarkan kecaman keras terhadap Gubernur Bank Sentral AS (The Fed), Jerome Powell.
Amarah Trump ini dipicu oleh keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan pada rapat kebijakan moneter Mei 2025. Kejadian ini menimbulkan pertanyaan besar: akankah “Trump effect” kembali mempengaruhi arah kebijakan suku bunga AS?
Baca juga: Saham BUMI Meroket Jelang Akhir Pekan!
Beredar video menampilkan Trump yang geram atas kebijakan The Fed. Kekecewaan Trump terhadap Powell menunjukkan pertarungan politik dan ekonomi yang kompleks di AS. Keputusan The Fed untuk menahan suku bunga, yang dianggap Trump terlalu tinggi, dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi dan pasar saham.
Ancaman resesi dan inflasi yang masih mengancam AS semakin memperkeruh situasi. Sikap Trump yang terus mendesak penurunan suku bunga menunjukkan keprihatinannya terhadap dampak ekonomi dari kebijakan moneter The Fed.
Pertanyaannya kini, apakah tekanan politik dari Trump akan berpengaruh pada keputusan The Fed di masa mendatang? Atau apakah The Fed akan tetap berpegang teguh pada kebijakan independennya? Situasi ini patut untuk terus dipantau, mengingat dampaknya yang luas terhadap perekonomian global.
Baca juga: Reli IHSG: Rahasia Saham Favorit Asing Terungkap!















