InfoMalang — Kabupaten Malang kembali menegaskan posisinya sebagai kekuatan utama di ajang olahraga tingkat provinsi. Pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) IX Jawa Timur 2025, kontingen Kabupaten Malang menunjukkan dominasi gemilang di cabang olahraga (cabor) senam. Bertanding di hadapan publik sendiri di Stadion Kanjuruhan, para atlet senam tuan rumah tampil memukau dan berhasil menyumbang tiga medali emas sejauh ini.
Prestasi ini membuat Kabupaten Malang unggul sementara di klasemen perolehan medali cabor senam, mengungguli pesaing kuat seperti Kota Surabaya dan Kabupaten Gresik. Ketiga medali emas diraih melalui nomor senam ritmik yang memperlihatkan kualitas teknik, konsistensi, dan hasil dari pelatihan jangka panjang.
Technical Delegate (TD) Senam Porprov IX/2025, Indra Sibarani, menyampaikan bahwa pencapaian atlet-atlet Kabupaten Malang merupakan hasil dari pembinaan yang serius dan pelatihan intensif. Dua atlet unggulan mereka sebelumnya mengikuti program pelatihan jangka panjang yang digelar oleh Persatuan Senam Indonesia (Persani) Provinsi Jawa Timur di Surabaya.
“Jadi, ada dua atlet Kabupaten Malang yang meraih medali emas di sini. Mereka sebelumnya mengikuti pelatihan di Surabaya bersama atlet Surabaya, Gresik, dan beberapa daerah lain. Tapi saat Porprov, mereka kembali memperkuat daerah asalnya,” jelas Indra saat ditemui di area pertandingan, Jumat (4/7/2025).
Salah satu atlet yang menjadi sorotan adalah Dicky, atlet putra Kabupaten Malang yang berhasil menyabet dua medali emas di nomor all round dan nomor gelang-gelang. Sementara itu, di sektor putri, satu atlet berhasil meraih emas di nomor meja lompat. Ketiganya tampil impresif dan mengungguli lawan-lawan berat dari daerah lain.
Capaian ini menjadi angin segar bagi kontingen Kabupaten Malang yang saat ini tengah berupaya keras untuk merebut posisi teratas dalam klasemen umum Porprov IX/2025. Keberhasilan di cabor senam juga menjadi simbol keunggulan tuan rumah dalam memaksimalkan potensi dan dukungan lokal.
Namun, meskipun Kabupaten Malang unggul sementara, persaingan masih berlangsung ketat. Indra Sibarani memprediksi bahwa pertarungan perebutan gelar juara umum cabor senam akan semakin sengit menjelang babak final yang dijadwalkan pada Sabtu (5/7/2025).
Baca juga:Porprov IX Jatim 2025, Muaythai Jadi Ajang Persaingan Ketat Antar Daerah
“Surabaya dan Gresik juga masih sangat dominan. Fasilitas latihan lengkap mereka di Surabaya membuat para atlet lebih terbiasa dan siap. Namun, Malang mampu memanfaatkan momentum sebagai tuan rumah dengan baik,” katanya.
Faktor tuan rumah memang turut memberi keuntungan tersendiri. Bertanding di venue sendiri dan mendapat dukungan penuh dari penonton lokal, para atlet Kabupaten Malang terlihat lebih percaya diri dan stabil secara mental. Situasi ini turut berperan besar dalam pencapaian prestasi optimal di lapangan.
Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga Kabupaten Malang, melalui keterangan resminya, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian tersebut. Ia menyebut bahwa prestasi ini merupakan bukti nyata kerja keras tim pelatih, atlet, dan semua pihak yang terlibat dalam proses pembinaan olahraga daerah.
“Kami optimis bisa terus menambah medali dari berbagai cabor, termasuk senam. Ini menjadi semangat bagi kontingen untuk terus melaju hingga akhir Porprov,” ujar perwakilan Dispora.
Sebagai informasi tambahan, cabor senam merupakan salah satu penyumbang medali terbanyak di Porprov IX/2025. Maka dari itu, keunggulan Kabupaten Malang di cabang ini memiliki dampak besar terhadap posisi mereka di klasemen umum.
Rangkaian pertandingan senam akan terus berlangsung hingga Sabtu (5/7/2025), dan seluruh kontingen kini berada dalam kondisi siap tempur. Masyarakat Kabupaten Malang diimbau terus memberikan dukungan penuh agar para atlet bisa tampil maksimal di hari-hari terakhir kompetisi.
Dengan semangat juang tinggi, kerja sama tim yang solid, dan dukungan masyarakat yang luar biasa, Kabupaten Malang berpeluang besar mempertahankan dominasinya. Porprov IX/2025 menjadi panggung pembuktian bahwa Malang tidak hanya unggul sebagai tuan rumah, tetapi juga layak disebut sebagai barometer prestasi olahraga Jawa Timur.
Baca juga:Porprov IX Jatim 2025, Muaythai Jadi Ajang Persaingan Ketat Antar Daerah
