Breaking

Wali Kota Batu: Vokasi Kunci Hadapi Masalah Pengangguran.

infomalang.com/,KOTA BATU, Jawa Timur – Angka pengangguran masih menjadi tantangan serius yang terus diupayakan Pemkot Batu untuk diatasi. Di tengah dinamika pasar kerja, Wali Kota Batu, Nurochman, secara tegas menyatakan bahwa penguatan pendidikan vokasi adalah kunci utama untuk menghadapi masalah ketenagakerjaan di wilayahnya. Nurochman menekankan bahwa kolaborasi lintas sektor menjadi prasyarat mutlak untuk mewujudkan tujuan tersebut.

Pernyataan ini disampaikan Nurochman dalam Rapat Koordinasi Tim Daerah Vokasi (TKDV) yang digelar di Graha Bina Praja, Rumah Dinas Wali Kota Batu, pada Rabu (16/7). Dalam rapat tersebut, data yang dipaparkan menunjukkan realitas yang harus dihadapi: dari total 174.706 penduduk usia kerja di Kota Batu, sebanyak 4.667 orang tercatat sebagai pengangguran. Angka ini, meski tidak terlalu besar, tetap memerlukan perhatian serius dan solusi strategis.

Tantangan Ketenagakerjaan dan Peran Vokasi

Nurochman mengidentifikasi minimnya sektor formal dan dominasi Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) serta pertanian sebagai tantangan tersendiri dalam penyerapan tenaga kerja secara optimal di Kota Batu. Meskipun UMKM dan pertanian adalah tulang punggung ekonomi lokal, mereka seringkali belum mampu menyerap tenaga kerja dalam skala besar layaknya sektor industri formal.

“Kondisi ini menunjukkan bahwa pembangunan sumber daya manusia melalui pendidikan vokasi adalah langkah strategis yang harus diperkuat untuk meningkatkan daya saing angkatan kerja,” tegas Nurochman. Pendidikan vokasi, dengan fokusnya pada keterampilan praktis dan relevansi dengan kebutuhan industri, dinilai mampu menjembatani kesenjangan antara ketersediaan tenaga kerja dan kebutuhan pasar.

Selain itu, Wali Kota Batu juga menyoroti fenomena menurunnya partisipasi kerja perempuan di Kota Batu, yang memerlukan perhatian serius dari pemerintah dan dunia usaha. Ini menjadi salah satu aspek yang diharapkan dapat diatasi melalui program vokasi yang inklusif.

TKDV: Sinergi untuk Link and Match

Sebagai respons konkret, Pemkot Batu telah membentuk Tim Koordinasi Daerah Vokasi (TKDV). Tim ini dibentuk sebagai wadah strategis untuk menyinergikan kebijakan antara pemerintah, dunia pendidikan (terutama SMK dan lembaga pelatihan), industri, serta UMKM. “Tujuannya adalah menciptakan sistem link and match antara lulusan pendidikan vokasi dan kebutuhan dunia kerja,” terang Nurochman.

Baca Juga:Wajib Pajak Gunakan QRIS? Bapenda Kabupaten Malang Siapkan Hadiah Menarik!

Konsep link and match ini krusial. Ini berarti kurikulum dan program pelatihan vokasi akan disesuaikan secara langsung dengan kebutuhan riil industri dan sektor usaha di Kota Batu, sehingga lulusannya memiliki keterampilan yang benar-benar dibutuhkan oleh pasar kerja. Rapat TKDV ini dihadiri oleh sejumlah pemangku kepentingan kunci, termasuk perwakilan guru SMK, Ketua Kadin Jawa Timur, Kadin Kota Batu, Kepala Bagian Perekonomian, serta PHRI Kota Batu. Kehadiran berbagai pihak ini menunjukkan komitmen bersama untuk menciptakan ekosistem ketenagakerjaan yang lebih baik.

Sektor Strategis dan Komitmen Pemkot

Nurochman juga menyampaikan kabar positif mengenai sektor pertanian, yang menunjukkan tren pertumbuhan positif di triwulan I tahun 2025. Sementara itu, sektor pariwisata, meskipun belum sepenuhnya pulih dari dampak pandemi, terus menunjukkan tanda-tanda perbaikan. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas tenaga kerja di kedua sektor strategis ini akan menjadi prioritas pembangunan daerah.

“Kami ingin menjadikan Batu sebagai pusat pertanian dan pariwisata berbasis teknologi. Pelatihan kerja harus sesuai kebutuhan pasar, bukan sekadar formalitas,” ujar Nurochman. Penekanan pada “sesuai kebutuhan pasar” ini menggarisbawahi pentingnya relevansi kurikulum dan program vokasi agar lulusannya benar-benar siap kerja.

Lebih lanjut, Wali Kota Batu mengungkapkan apresiasinya terhadap kontribusi SMK di Batu yang telah melahirkan berbagai produk unggulan, seperti minuman dan camilan, yang kini bahkan dijadikan suguhan resmi di Rumah Dinas. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan vokasi telah menghasilkan produk-produk berkualitas yang memiliki nilai ekonomi.

Sebagai langkah lanjutan, Pemkot Batu berkomitmen untuk mempercepat pendirian Lembaga Pelatihan Kerja (LPK) dan menambah alokasi anggaran untuk program-program vokasi. Peningkatan anggaran ini diharapkan dapat memperluas jangkauan dan kualitas pelatihan yang diberikan. Pemerintah juga mendorong terbentuknya forum kebijakan publik agar aspirasi masyarakat bisa ditampung dan ditindaklanjuti secara konkret, menciptakan dialog dua arah yang konstruktif.

“Kami membuka ruang seluas-luasnya untuk dialog dan kolaborasi. Pemerintah harus hadir secara aktif dan solutif dalam menjawab persoalan ketenagakerjaan di Kota Batu,” tegas Nurochman. Pernyataan ini menegaskan peran pemerintah sebagai fasilitator dan motor penggerak dalam menciptakan lapangan kerja dan mengatasi pengangguran, dengan pendidikan vokasi sebagai ujung tombaknya.

Baca Juga:DPRD Malang Soroti Pembelian Air PDAM Pasuruan ke Perorangan: Diduga Langgar Aturan