MALANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur saat ini tengah menyusun regulasi terkait penggunaan sound horeg. Aturan ini difokuskan pada wilayah-wilayah yang sering menggelar acara dengan perangkat audio bertenaga besar tersebut.
Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Adhy Karyono, menyampaikan bahwa pembahasan soal penggunaan sound horeg masih berlangsung di tingkat provinsi dan melibatkan Gubernur Khofifah Indar Parawansa bersama sejumlah pihak terkait.
“Saat ini masih dalam proses diskusi dan pertimbangan oleh Ibu Gubernur. Kita masih menunggu hasil akhir,” ujar Adhy saat diwawancarai JatimTIMES.com pada Kamis (24/7/2025).
Adhy menegaskan, Pemprov Jatim tidak akan mengeluarkan kebijakan pelarangan penggunaan sound horeg secara menyeluruh. Sebaliknya, akan ada aturan yang mengatur teknis penggunaannya di seluruh wilayah provinsi.
Baca Juga: Aturan Dilanggar, Karnaval Budaya dengan Sound Horeg Batu Berlangsung Lewati Batas Waktu
“Pemprov tidak punya kewenangan untuk membuat Surat Edaran yang Islami berbunyi horeg. Fokus kami bukan melarang, tapi mengatur,” tegasnya.
Meski belum ada aturan resmi dari provinsi, Adhy menyebutkan bahwa saat ini masing-masing kepala daerah di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur sudah memiliki sikap masing-masing terkait penggunaan sound horeg di wilayahnya.
Nantinya, pengaturan yang diatur akan mencakup volume suara dan lokasi penyelenggaraan. Kalau volumenya kecil, ya bukan disebut sound horeg. Tapi kalau terlalu bising, tentu akan diatur agar tidak mengganggu masyarakat, lanjutnya.
Adhy juga menyoroti sejumlah persoalan di lapangan yang muncul akibat penggunaan sound horeg, seperti rusaknya fasilitas umum akibat akses kendaraan besar, konsumsi minuman keras, hingga pertunjukan tarian yang dianggap melanggar norma sosial.
“Kami tidak bisa melarang total, karena masih ada nilai ekonomi dan hiburan dari kegiatan ini. Namun, yang meresahkan tetap harus ditertibkan. Intinya bukan soal hiburannya, tapi bagaimana agar tidak merusak lingkungan sosial dan fasilitas umum,” tutup Adhy.
Baca Juga: Bikin Resah: Pemdes Malang Minta Warga Mengungsi Akibat Sound Horeg















