Breaking

Jet Tempur KAAN Segera Perkuat Indonesia, Turki Tekan Kesepakatan Penjualan (26 Juli 2025)

infomalang.com/ – Hubungan pertahanan antara Indonesia dan Turki mencapai tonggak baru setelah kedua negara menandatangani kesepakatan besar untuk pembelian 48 jet tempur generasi kelima KAAN. Penandatanganan ini dilakukan pada 26 Juli 2025 di sela-sela Pameran Industri Pertahanan Internasional (IDEF) 2025 di Istanbul, menjadikan Indonesia sebagai pelanggan internasional pertama dari pesawat tempur canggih buatan Turki tersebut.

Kesepakatan ini disebut-sebut sebagai kontrak ekspor pertahanan terbesar dalam sejarah Turki, dengan nilai yang diperkirakan mencapai 10 miliar dolar AS. Kendati angka resmi belum dipublikasikan, berbagai media Turki melaporkan bahwa nilai kontrak mencakup biaya pesawat, transfer teknologi, serta pembangunan fasilitas produksi di Indonesia.

Peluang Besar untuk Indonesia

Dalam pernyataannya, Presiden Badan Industri Pertahanan Turki (SSB) Haluk Görgün menyebut kesepakatan ini sebagai bagian dari kerja sama strategis yang lebih luas antara kedua negara. Ia menegaskan bahwa Menteri Pertahanan Indonesia Sjafrie Sjamsoeddin hadir langsung di IDEF 2025 untuk memastikan finalisasi perjanjian tersebut.

“Kolaborasi ini bukan hanya tentang penjualan pesawat. Ini mencakup transfer teknologi dan pendirian fasilitas baru di Indonesia yang akan mendukung produksi lokal,” ujar Görgün.

Kesepakatan ini tidak hanya memperkuat armada udara Indonesia tetapi juga memberikan kesempatan bagi industri pertahanan nasional untuk ikut terlibat dalam proses produksi dan pemeliharaan. Industri Dirgantara Turki (TAI), yang sudah memiliki kehadiran di Indonesia, akan memimpin upaya kerja sama tersebut.

Fitur Canggih Jet Tempur KAAN

KAAN merupakan pesawat tempur generasi kelima yang telah dikembangkan Turki selama hampir satu dekade. Pesawat ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 2023 dan melaksanakan uji terbang perdananya pada awal 2024.

Menurut laporan, prototipe kedua dan ketiga KAAN — yang dilengkapi dengan ruang senjata internal, kemampuan pengisian bahan bakar di udara, dan pembaruan struktural — dijadwalkan akan terbang pada April dan Juli 2026. Produksi massal sendiri direncanakan dimulai pada 2028, dan pengiriman ke Indonesia akan dilakukan secara bertahap selama 10 tahun ke depan.

Mehmet Demiroğlu, CEO Turkish Aerospace Industries (TUSAŞ), mengungkapkan bahwa proyek KAAN kini telah memasuki fase penting. “Kami sudah menyelesaikan semua persiapan untuk memulai tahap pertama produksi KAAN. Anda bisa mengharapkan kejutan-kejutan lain dalam pengembangan pesawat ini,” katanya.

Transfer Teknologi dan Pembangunan Fasilitas

Salah satu poin penting dalam perjanjian ini adalah pendirian fasilitas pendukung di Indonesia. Dengan demikian, Indonesia tidak hanya akan menerima pesawat dalam kondisi siap pakai, tetapi juga memperoleh transfer teknologi yang memungkinkan kemandirian dalam pemeliharaan, perakitan, dan pengembangan lebih lanjut.

Kolaborasi ini mempertegas posisi Indonesia sebagai negara yang terus meningkatkan kapabilitas pertahanan udara melalui diversifikasi sumber alutsista. Dengan masuknya KAAN, Indonesia memperkuat posisinya di kawasan dalam hal penguasaan teknologi militer modern.

Baca Juga:Pendaki ini Takjub Melihat Kuda Liar di Gunung Babnain: Serasa di Negeri Dongeng

Kerja Sama Pertahanan yang Meningkat

Kesepakatan jet tempur ini merupakan kelanjutan dari nota kesepahaman antarpemerintah yang telah ditandatangani sekitar satu setengah bulan lalu. Görgün menilai bahwa hubungan pertahanan antara Turki dan Indonesia kini memasuki fase baru yang lebih strategis.

Selain proyek KAAN, Turki juga terus memperluas jangkauan ekspor pertahanannya. Salah satu contohnya adalah rencana perjanjian pasokan pesawat latih jet Hürjet dengan Spanyol yang akan diumumkan pada September atau Oktober tahun ini. Hal ini menegaskan kemampuan industri pertahanan Turki yang semakin diakui di panggung internasional.

Indonesia, Pelanggan Internasional Pertama KAAN

Menjadi pelanggan internasional pertama KAAN adalah langkah besar bagi Indonesia. Selain memperkuat pertahanan udara, ini juga memberi akses terhadap platform tempur modern yang dikembangkan dengan standar generasi kelima.

KAAN dirancang untuk menandingi pesawat tempur canggih lainnya di kelasnya dengan fitur stealth, sistem avionik mutakhir, dan kemampuan tempur udara-ke-udara serta udara-ke-darat yang unggul. Pesawat ini akan menjadi kekuatan baru bagi TNI AU dalam menjaga kedaulatan udara nasional.

Kesepakatan penjualan 48 jet tempur KAAN antara Indonesia dan Turki menandai era baru dalam kerja sama pertahanan kedua negara. Dengan nilai kontrak mencapai miliaran dolar, pengiriman bertahap selama satu dekade, serta komitmen pada transfer teknologi dan pembangunan fasilitas di Indonesia, perjanjian ini memiliki dampak strategis jangka panjang.

Langkah ini sekaligus menunjukkan tekad Indonesia untuk terus memperkuat pertahanan nasional melalui kerja sama internasional dan penguasaan teknologi mutakhir. Dengan kehadiran KAAN, TNI AU akan memiliki keunggulan baru di kawasan, sementara industri pertahanan nasional memperoleh peluang untuk naik kelas di kancah global.

Baca Juga:Hepatitis Merebak, 323 Kasus Ditemukan di Malang Raya dalam Waktu 7 Bulan