Breaking

Pemkot Malang Siapkan Pembangunan Gedung Parkir Vertikal di Kawasan Kayutangan Heritage, Target Dimulai Akhir Juli 2025

Pemerintah Kota (Pemkot) Malang terus berupaya mengatasi persoalan kemacetan di kawasan wisata Kayutangan Heritage dengan menyiapkan pembangunan gedung sentra parkir vertikal. Proyek pembangunan ini ditargetkan mulai berjalan pada akhir Juli 2025, menyusul telah ditetapkannya pemenang lelang proyek tersebut.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra, menyatakan bahwa tahapan pelaksanaan pembangunan akan segera dimulai dalam waktu dekat. Ia berharap pembongkaran lahan eksisting bisa dilakukan secepatnya.

“Pemenang tender sudah kita dapatkan. Semoga pekan depan sudah mulai dilakukan pembongkaran. Kami berharap akhir Juli ini pekerjaan bisa berjalan,” ujar Widjaja saat ditemui di sela acara Pemkot di Universitas Brawijaya, Selasa (29/7/2025).

Gedung parkir yang akan dibangun merupakan fasilitas parkir vertikal khusus kendaraan roda empat. Lokasinya berada di belakang bekas gedung perbankan syariah yang saat ini digunakan sebagai kantong parkir sepeda motor. Fasilitas ini menjadi bagian penting dari strategi Pemkot dalam mendukung pengembangan kawasan wisata Kayutangan Heritage yang semakin ramai dikunjungi wisatawan.

Menurut Widjaja, desain awal gedung parkir tersebut mencakup lima lantai. Namun karena keterbatasan anggaran, jumlah lantai dikurangi menjadi tiga. Meskipun demikian, kapasitas gedung tetap dapat menampung sekitar 90 unit mobil. Ke depan, Dishub tidak menutup kemungkinan akan dilakukan ekspansi atau penambahan lantai bila anggaran memungkinkan.

“Konsep awal memang lima lantai, tapi karena keterbatasan anggaran kita realisasikan tiga lantai dulu. Tapi nanti sangat memungkinkan ada penambahan,” katanya.

Selain fasilitas untuk mobil, Dishub juga menyiapkan satuan parkir khusus untuk sepeda motor yang akan dibangun di Jalan Majapahit. Area ini akan terkoneksi dengan gedung parkir utama, sehingga mampu melayani kebutuhan parkir pengunjung secara terintegrasi.

Widjaja menyebutkan, salah satu tantangan utama di kawasan Kayutangan Heritage adalah ketiadaan ruang parkir yang memadai. Situasi ini sering menyebabkan kemacetan, terutama saat akhir pekan dan libur panjang. Oleh karena itu, proyek pembangunan sentra parkir ini menjadi prioritas untuk mendukung penataan lalu lintas dan kenyamanan wisatawan.

Baca Juga: Audit Mendesak: Dugaan Pengurangan Spesifikasi Proyek di DPUSDA Kabupaten Malang Terkuak

“Kita optimis ini akan sangat membantu mengurangi kemacetan. Selama ini kendaraan parkir sembarangan karena tidak ada ruang yang cukup. Dengan adanya fasilitas ini, kita harapkan bisa tertib,” jelasnya.

Untuk mengantisipasi lonjakan kendaraan selama masa pembangunan, Dishub telah menyusun skema sementara. Beberapa titik parkir alternatif akan dioptimalkan, seperti area di Ruko Majapahit, Taman Rekreasi Kota (Tarekot), belakang Balai Kota, dan area sekitar Ramayana.

“Memang selama pembangunan kapasitas berkurang, jadi kita siapkan lokasi-lokasi cadangan untuk menampung kendaraan. Nanti kita atur agar tetap tertib dan tidak menambah kemacetan,” ujarnya.

Sementara itu, selama pengerjaan berlangsung, Dishub akan mengatur penggunaan badan jalan untuk parkir sementara secara terbatas. Parkir vertikal eksisting di Jalan Kahuripan juga akan dimaksimalkan sementara sebagai solusi jangka pendek.

“Selama pembangunan, kita optimalkan parkir badan jalan, tapi dengan pembatasan yang ketat. Semua akan kami tata supaya tidak mengganggu arus lalu lintas,” ungkap Widjaja.

Widjaja juga menjelaskan bahwa kontrak pengerjaan proyek ini dijadwalkan rampung pada 17 Desember 2025. Dengan waktu yang cukup ketat, Dishub dan kontraktor pelaksana diharapkan bisa bekerja secara efisien dan tepat waktu.

“Kami targetkan selesai sebelum akhir tahun. Kalau bisa lebih cepat, tentu lebih baik, karena masyarakat sudah sangat menantikan fasilitas ini,” tuturnya.

Proyek pembangunan gedung parkir Kayutangan Heritage ini merupakan bagian dari komitmen Pemkot Malang dalam meningkatkan kualitas infrastruktur pendukung wisata. Selain meningkatkan kenyamanan pengunjung, fasilitas ini juga diharapkan mampu mendongkrak sektor ekonomi kreatif yang tumbuh di kawasan tersebut.

Kayutangan Heritage saat ini menjadi ikon wisata kota Malang yang menyatukan nilai sejarah, budaya, dan aktivitas ekonomi lokal. Dengan adanya fasilitas parkir yang representatif, diharapkan pengunjung semakin mudah mengakses kawasan ini tanpa terganggu oleh persoalan parkir.

“Ini bukan sekadar proyek parkir, tapi bagian dari penataan kawasan wisata yang lebih besar. Kita ingin Kayutangan bisa terus berkembang dan menjadi destinasi unggulan,” pungkas Widjaja.

Baca Juga: 7,5 Juta Orang Sudah Nikmati Makan Bergizi Gratis: MBG Baru Capai 9% dari Target