infomalang.com/,Proses seleksi Jabatan Pimpinan Tinggi Pratama (JPTP) Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Malang memasuki babak krusial. Setelah berhasil mendapatkan lima bakal calon yang telah menyerahkan pendaftaran, panitia Seleksi Terbuka (Selter) kini bersiap melangsungkan asesmen atau uji kompetensi. Ketua tim Pansel JPTP Sekda Kabupaten Malang, Asep Kusdinar, mengungkapkan bahwa uji kompetensi ini akan menilai tiga aspek utama: kemampuan manajerial, kompetensi teknis jabatan, dan kapasitas sosial-kultural. Penilaian yang komprehensif terhadap ketiga aspek ini akan menjadi penentu siapa di antara kelima kandidat yang layak melangkah hingga tahap akhir seleksi dan pada akhirnya menduduki posisi Sekda Kabupaten Malang definitif.
Siapa saja sosok-sosok yang akan bersaing memperebutkan posisi strategis ini? Mari kita ulas rekam jejak dan pengalaman karier dua bakal calon yang telah diungkapkan: Avicenna M. Saniputera dan Eko Margianto.
Avicenna M. Saniputera: Kombinasi Insinyur, Hukum, dan Kepemimpinan Inovatif

Avicenna M. Saniputera, yang akrab disapa Avi, saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (TPHP) Kabupaten Malang. Ia dikenal sebagai salah satu pejabat paling senior di jajaran Pemkab Malang, dengan kepangkatan pegawai IV C dan reputasi sebagai sosok yang supel dan terbuka dalam berinteraksi dengan siapa pun.
Perjalanan karier Avi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Pemkab Malang dimulai pada tahun 2000, setelah sebelumnya menjadi CPNS dari Kementerian PUPR. Sejak 2018, ia mulai mengemban jabatan struktural setingkat kabid di Dinas PU Bina Marga. Dalam kurun waktu 2018 hingga 2022, Avi menduduki jabatan Kepala Dinas PU Sumber Daya Alam, sebelum akhirnya dipercaya memimpin Dinas TPHP Kabupaten Malang hingga saat ini.
Dengan latar belakang kompetensi sebagai insinyur sipil, selama menjabat pimpinan di DTPHP, tugas pokok Avi lebih banyak berfokus pada penyediaan pangan. Namun, secara teknis, ia juga menguasai bidang infrastruktur, yang meliputi penanganan jalan usaha tani, irigasi tersier, embung irigasi, dan lain-lain. Kecakapan ini diperkuat dengan pendidikannya; ia memiliki gelar Magister Teknik dan Magister Hukum, serta baru saja menyelesaikan Pendidikan Kepemimpinan Nasional Lembaga Administrasi Negara (LAN) RI pada tahun 2024. Kombinasi latar belakang pendidikan dan pengalaman ini menjadikan Avicenna memiliki pandangan yang holistik dalam berbagai aspek pembangunan.
Salah satu inovasi penting dan mendasar yang telah dibangun selama kepemimpinan Avicenna adalah model pertanian “Kembange Tani Bersiul”. Ini adalah singkatan dari Kolaborasi Pembangunan Ekosistem Pertanian berbasis Keunggulan Lokal, sebuah model kawasan pertanian dengan ekosistem kemitraan modern yang terintegrasi dari hulu hingga hilir. Model ini telah diuji coba selama setahun terakhir dan terbukti sangat menguntungkan petani. Inovasi ini menunjukkan kemampuannya dalam berpikir strategis dan mewujudkan gagasan menjadi program yang berdampak nyata.
Baca Juga:China Beri Subsidi Rp8 Juta per Anak, Upaya Redam Krisis Populasi
“Ya, menjadi ASN dan pimpinan itu memang harus adaptif dengan semua perubahan dan perkembangan, melengkapi kecakapan teknis dan sosio-kultur,” ujar Avicenna. “Saya akui, sudah banyak transformasi wawasan selama menjabat di banyak OPD.” Pernyataan ini mencerminkan mentalitas pembelajar dan adaptif yang penting bagi seorang pemimpin di era kini.
Eko Margianto: Dedikasi Kuat dari Akar Rumput Hingga Puncak Desa

Eko Margianto, 50 tahun, memiliki riwayat jabatan yang sebagian besar berinteraksi langsung dengan masyarakat di tingkat paling bawah. Kariernya diawali sebagai Kasubsi Pemerintahan di Kecamatan Pujon, berlanjut menjabat sebagai Sekretaris Kecamatan (Sekcam), dan kemudian menjadi Plt Camat Singosari. Eko juga pernah menjabat sebagai Kabid Transmigrasi di Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Malang.
Jabatan yang paling banyak diduduki Eko Margianto selama kariernya adalah sebagai Camat, berpindah-pindah di enam kecamatan berbeda. Pengalaman ini memberinya pemahaman mendalam tentang dinamika sosial dan kebutuhan masyarakat di berbagai wilayah Kabupaten Malang. Terakhir, ia menjabat sebagai Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD).
Meskipun baru sekali menduduki jabatan eselon JPTP dengan pangkat IV C sebagai Kadis PMD, Eko termasuk pejabat yang sangat kompeten dengan segudang prestasi. Di antaranya, ia pernah meraih penghargaan sebagai Camat Teladan Kabupaten Malang, bahkan Camat Teladan tingkat Provinsi yang dianugerahi penghargaan Gubernur Jawa Timur pada tahun 2018. Prestasinya tak berhenti di situ; ia juga mendapatkan penghargaan bergengsi Lencana Bakti Inovasi Desa 2024 dari Menteri Desa-PDTT RI, Abdul Halim Iskandar, pada tahun 2024 lalu. Penghargaan ini menunjukkan komitmen dan keberhasilannya dalam mendorong inovasi di tingkat desa.
“Saya ingin berkontribusi untuk kemajuan Kabupaten Malang, guna mewujudkan visi-misi Pemerintah Kabupaten Malang yang Maju, Agamis, Kreatif, Mandiri, Unggul dan Responsif,” demikian komitmen Eko Margianto terkait pendaftarannya sebagai bakal calon Sekdakab Malang. Pernyataan ini menunjukkan visi yang kuat dan dedikasi untuk kemajuan daerah.
Dengan rekam jejak yang solid dan beragam, kedua bakal calon ini membawa pengalaman dan kompetensi unik ke dalam arena seleksi Sekda. Proses asesmen yang akan datang akan menjadi penentu siapa di antara mereka, dan juga kandidat lainnya, yang paling siap untuk memimpin birokrasi Kabupaten Malang menuju masa depan. Siapakah yang akan terpilih memikul amanah penting ini? Kita nantikan bersama hasil seleksi yang akan datang.















