MALANG – Dalam menyambut HUT RI ke-80 tahun, enam tokoh agama gelar doa bersama di kawasan Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta.
Rangkaian tersebut disiarkan langsung melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden @SekretariatPresiden pada Jumat (01/08/2025) malam.
Enam Agama Gelar Doa Bersama
Adapun enam tokoh agama yang dimaksud yaitu sebagai berikut:
- Islam: K. H. Miftachul Akhyar selaku Pengurus Besar Nadhlatul Ulama dan K. H. Anwar Iskandar selaku Ketua Majelis Ulama Indonesia,
- Kristen: Dr. Jason Balompapueng selaku Pendeta,
-
Katolik: Romo Fransiskus Yance Sengga, selaku Ketua Umum PGPI dan Sekretaris Komisi Liturgi KWI,
- Hindu: Jero Mangku Gede Pastika selaku Pinandita Sangraha Nusantara,
- Buddha: Victor Jaya Kusuma selaku Yang Mulia Bhiku Dhamma Fudo Tera, dan
- Konghucu: Wunse Sunarta Hidayat beserta dengan rombongan serta para santri.
Baca Juga: DJ Ohim Bukan Ayah Biologis Anak Erika Carlina, Hanya Korban Grup Timpa Teks Facebook
Sambutan Menteri Agama RI
Dalam sambutannya Menteri Agama Republik Indonesia, Prof. Dr. KH Nasaruddin Umar, MA menyebutkan bahwa patung di lokasi itu bertepatan dengan hari Jumat 9 Ramadan 1364 Hijriah.
“Alhamdulillah di depan patung yang sangat bersejarah ini bertepatan dengan hari Jumat 9 Ramadan 1364 Hijriah,” ujarnya.
Nasaruddin menjelaskan bahwa hari Jumat saat itu bertepatan dengan bulan Ramadan, sehingga para proklamator memutuskan untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.
“Ini ada sejarahnya. Proklamasi itu buru-buru dideklarasikan karena khawatir bertepatan atau terlambat salat Jumat. Jadi memang ada latar belakangnya. Naskahnya pun awalnya dipadatkan, baru belakangan disempurnakan dan diterjemahkan dalam bentuk narasi yang lebih panjang. Para proklamator saat itu diingatkan bahwa hari itu adalah Jumat di bulan suci Ramadan. Jadi memang ada berkah Ramadan dalam momentum itu,” lanjutnya.
“Dilihat dari berbagai sisi manapun, jumlah pulau, etnis, agama, warna kulit, hingga perbedaan waktu dan tempat sulit membayangkan sebuah negara seperti Indonesia bisa tetap utuh dan merdeka. Bahkan menjadi panutan dalam keberagaman. Inilah Indonesia. Maka mari, Bapak Ibu sekalian, kita syukuri nikmat kemerdekaan ini dengan mengoptimalkan daya pikir dan jihad ijtihad kita untuk meraih kemerdekaan sejati di negeri tercinta ini,” pungkasnya.
Setelah sambutan Menteri Agama, acara dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh enam tokoh agama yang hadir.
Masing-masing tokoh memimpin doa untuk umat yang seagama dengannya. Doa-doa tersebut menjadi penutup rangkaian acara malam itu.
Baca Juga: Pemerintah Resmi Tetapkan 18 Agustus 2025 Sebagai Hari Libur















