Breaking

Pembangunan Berbasis Spiritual, Bupati Sanusi Ajak Masyarakat Malang Jalin Hubungan Baik dengan Tuhan dan Sesama

infomalang.com/, MALANG – Di tengah fokus pembangunan infrastruktur dan ekonomi, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang di bawah kepemimpinan Bupati HM. Sanusi tak melupakan dimensi spiritual dan sosial. Dalam sebuah kegiatan Salat Subuh berjamaah secara keliling di Masjid Jami’ Ibrohim, Desa Randugading, Kecamatan Tajinan, Bupati Sanusi menyampaikan pesan mendalam yang menyentuh hati. Ia mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Malang, khususnya umat Islam, untuk senantiasa memperbaiki hubungan dengan Allah Subhanahuwata’ala (hablumminallah) dan menjalin hubungan yang baik dengan sesama manusia (hablumminannas).

Ajakan ini bukan sekadar retorika. Pesan tersebut disampaikan langsung di hadapan para pejabat penting, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Malang Anis Zaidah Sanusi dan Penjabat (Pj) Sekretaris Daerah Nurcahyo, beserta jajaran kepala perangkat daerah Pemkab Malang. Ini menunjukkan bahwa nilai-nilai spiritual dan sosial diintegrasikan secara serius dalam visi pembangunan daerah.

Salat Subuh Keliling: Jembatan Spiritual dan Sosial

Kegiatan Salat Subuh berjamaah secara keliling, yang telah menjadi program kerja Pemkab Malang selama kurang lebih empat tahun, menjadi salah satu cara konkret untuk mewujudkan ajakan tersebut. Menurut Sanusi, program ini adalah jembatan bagi seluruh masyarakat dan pejabat Pemkab Malang untuk dapat memperbaiki hubungan vertikal dengan Sang Pencipta dan hubungan horizontal dengan sesama.

“Mari kita jalin hubungan yang baik dengan Allah atau hablumminallah dan mari kita jalin hubungan yang baik juga dengan sesama manusia atau hablumminannas demi terwujudnya Kabupaten Malang yang baldatun thayyibatun wa rabbun ghafur,” ungkap Sanusi. Visi ini, yang mengimpikan sebuah negeri yang makmur, adil, dan sejahtera di bawah lindungan Ilahi, menjadi fondasi bagi setiap kebijakan yang diambil oleh Pemkab Malang.

Manfaat program ini, lanjut Sanusi, tidak hanya dirasakan dari sisi spiritual. Dari sisi kemasyarakatan, kegiatan ini juga memberikan dampak positif. Terutama bagi para kepala dinas yang turut serta, mereka dapat turun secara langsung dan melihat kondisi di desa-desa. Interaksi langsung ini memungkinkan para pejabat untuk memahami permasalahan riil yang dihadapi masyarakat, sehingga kebijakan yang dibuat bisa lebih tepat sasaran dan relevan dengan kebutuhan di lapangan. Salat Subuh keliling, dengan demikian, berfungsi ganda: sebagai ritual ibadah dan sebagai forum komunikasi antara pemerintah dan rakyat.

Baca Juga:

Penguatan Iman dan Amal: Kunci Keberkahan

Bupati Sanusi juga mengajak seluruh masyarakat Kabupaten Malang untuk bersama-sama memperkuat iman kepada Allah Subhanahuwata’ala dengan konsisten melaksanakan salat lima waktu. Ia menekankan pentingnya salat Subuh berjamaah secara keliling yang dilakukan dengan ikhlas. “Karena siapa yang menegakkan salat dialah yang telah menegakkan agama Allah Subhanahuwata’ala,” kata Sanusi, yang pernah menjadi guru pada era 1980-an, menunjukkan pemahamannya yang mendalam tentang ajaran agama.

Selain salat, orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang ini juga mengajak seluruh masyarakat dan jajaran pejabat untuk mengamalkan selawat dengan istiqamah. Menurutnya, selawat memiliki manfaat luar biasa yang dapat membawa keberkahan. Dengan rutin membaca selawat, seseorang akan mendapatkan kelancaran rezeki, segala urusan akan dipermudah, dan kehidupannya akan berubah ke arah yang lebih baik.

“Dengan membaca selawat memiliki manfaat yang luar biasa di antaranya rezeki tak pernah putus selalu mengalir, Insya Allah kalau istiqamah tidak akan kekurangan apa-apa, dosanya juga diangkat oleh Allah Subhanahuwata’ala,” ungkap Sanusi. Ia menambahkan, khasiat selawat tidak terhitung oleh akal manusia, dan salah satu ganjaran terbesar adalah Allah Subhanahuwata’ala akan membalasnya dengan 10 kali rahmat, yang langsung mendatangi setiap umat yang mengamalkannya.

Sinergi Ulama dan Umara: Pilar Pembangunan Makmur

Pesan pamungkas dari Bupati Sanusi adalah tentang pentingnya sinergi antara ulama dan umara. Ia meyakini bahwa jika kedua pilar ini dapat berjalan beriringan dan kompak dalam proses pembangunan, maka Kabupaten Malang akan semakin makmur dan barokah. Keyakinan ini didasarkan pada hadis Rasulullah SAW yang menegaskan pentingnya kolaborasi antara pemimpin agama dan pemimpin pemerintahan untuk menciptakan masyarakat yang sejahtera.

Pembangunan yang dicanangkan oleh Pemkab Malang bukan sekadar tentang infrastruktur fisik. Lebih dari itu, Sanusi mendorong sebuah pembangunan berbasis spiritual dan sosial yang mengutamakan nilai-nilai keagamaan dan kemanusiaan. Dengan memperbaiki hubungan dengan Allah dan sesama manusia, diharapkan tercipta masyarakat yang berintegritas, berempati, dan berdaya saing, yang pada akhirnya akan mendukung terwujudnya visi Kabupaten Malang yang maju, makmur, dan penuh berkah. Ini adalah sebuah pendekatan holistik yang menempatkan kesejahteraan lahiriah dan batiniah pada posisi yang seimbang.

Baca Juga: