Breaking

Pemkot Batu Matangkan Visi MBATU SAE untuk RKPD 2026, Wali Kota Tegaskan Program Harus Berdampak Nyata

Pemkot Batu mulai mematangkan arah kebijakan pembangunan untuk tahun 2026 dengan menekankan pentingnya keselarasan antara visi misi kepala daerah dan program kerja seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Penegasan ini disampaikan langsung oleh Wali Kota Batu, Nurochman, dalam Forum Strategic Meeting yang digelar pada Senin, 4 Agustus 2025, di salah satu hotel di Kota Batu.

Dalam forum tersebut, Wali Kota Nurochman menekankan bahwa setiap program dan kegiatan yang direncanakan oleh satuan kerja perangkat daerah (SKPD) wajib mengacu pada visi MBATU SAE yang merupakan singkatan dari Madani, Berkelanjutan, Agrokreatif, Terpadu, Unggul, Sinergi, Akomodatif, dan Ekologis.

“Kami ingin memastikan bahwa di tahun 2026, visi MBATU SAE ini benar-benar ter-breakdown ke seluruh SKPD. Setiap kegiatan harus punya korelasi langsung dengan kepentingan masyarakat,” tegas Nurochman yang akrab disapa Cak Nur.

Menurutnya, RKPD 2026 adalah titik krusial untuk menyempurnakan arah pembangunan Kota Batu, karena pada tahun sebelumnya masih banyak program yang belum mengintegrasikan visi dan misi kepala daerah secara utuh.

“Jujur saja, di tahun 2025 belum banyak program yang mencerminkan arah kebijakan kami. Maka 2026 harus menjadi momentum perubahan. Kalau ada program yang tidak sesuai, saya persilakan keluar dari barisan,” ujarnya tegas.

Melalui forum strategis ini, seluruh kepala perangkat daerah diminta untuk tidak lagi terjebak dalam pola kerja normatif yang hanya mengejar rutinitas. Evaluasi yang dilakukan bukan semata-mata mencari kelemahan, melainkan upaya menyempurnakan sistem kerja agar manfaat program bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

“Penekanannya adalah pada ketepatan program dan orientasi pelayanan, bukan semata realisasi anggaran. Kita ingin memastikan bahwa kebijakan publik berdampak nyata dan menyenangkan hati rakyat, bukan sekadar asal bapak senang,” ujar Cak Nur.

Forum tersebut juga digunakan sebagai wadah evaluasi pelaksanaan program tahun 2025, khususnya terkait penyerapan anggaran, capaian indikator prioritas, serta progres proyek strategis daerah. Beberapa capaian sudah terealisasi, seperti kenaikan insentif pekerja sosial, namun Wali Kota menyoroti masih ada program yang belum optimal dijalankan, seperti insentif takmir masjid dan linmas.

“Persoalan-persoalan teknis administratif jangan dijadikan alasan untuk stagnan. Kita sudah punya nomenklaturnya. Kalau ada kendala, duduk bareng dengan instansi terkait, misalnya Kemenag. Cari solusi bersama,” tuturnya.

Baca Juga: Gaza 2025: Netanyahu Siapkan Rencana Perang Baru untuk Penguasaan Penuh

Salah satu isu strategis yang mendapat perhatian khusus dalam forum ini adalah penanganan sampah. Cak Nur menegaskan bahwa masalah ini bukan hanya tanggung jawab Dinas Lingkungan Hidup (DLH), tetapi harus menjadi perhatian lintas sektor.

“Libatkan praktisi, ajak masyarakat, dan pastikan seluruh OPD ambil bagian dalam menyelesaikan persoalan sampah. Ini urusan bersama,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya transformasi tata kelola pemerintahan, baik dari sisi pola pikir maupun metode kerja. Akselerasi perubahan tersebut menjadi strategi kunci dalam menyukseskan implementasi visi MBATU SAE ke depan.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Batu, Heli Suyanto, turut menyoroti pentingnya sinergi antara lembaga perencana, pengawas, dan pengelola keuangan daerah. Ia menyebut peran Bappelitbangda, Inspektorat, dan Badan Keuangan Daerah harus saling mendukung, bukan berjalan sendiri-sendiri.

“Bappelitbangda harus kembali pada fungsinya sebagai think tank kepala daerah. Sekarang tinggal bagaimana mengimplementasikan rencana yang sudah disusun,” jelas Heli.

Ia juga mengingatkan seluruh OPD untuk serius memenuhi data dan laporan dalam rangka Monitoring Center for Prevention (MCP) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI).

“Kita masih punya banyak pekerjaan rumah. Jangan bosan untuk mengingatkan dan melengkapi data. Ini bukan untuk kepentingan pribadi, tapi untuk perbaikan sistem pemerintahan kita,” ucapnya.

Forum Strategic Meeting Tahun 2025 ini mengusung tema “Membangun Kolaborasi, Memperkuat Sinergi dalam Mewujudkan Target Kinerja APBD Tahun 2025 dan Rencana Kinerja Tahun 2026 untuk Pencapaian Visi Misi MBATU SAE.”

Acara ini dihadiri oleh seluruh kepala OPD, pejabat administrator, tenaga fungsional, serta tenaga ahli Wali Kota. Selain evaluasi capaian triwulan II tahun 2025, forum ini juga membahas postur APBD 2026, proyek prioritas, serta agenda nasional seperti penanggulangan kemiskinan, hilirisasi, ketahanan pangan, dan peningkatan layanan kesehatan.

Melalui forum ini, Pemkot Batu berharap terbangunnya kolaborasi nyata antar lembaga dan mitra eksternal, sehingga perencanaan pembangunan daerah ke depan tidak hanya responsif, tetapi juga berdampak langsung dan berkelanjutan bagi masyarakat.

Baca Juga: Plat Nomor “MBOIS” Mobil Dinas Walikota Malang Jadi Sorotan, Tidak Terdata di Bapenda Jatim