Breaking

Tinjau Program Strategis, Irwasum Polri dan Bupati Malang Panen Jagung Bersama di Dampit

infomalang.com/,MALANG – Program ketahanan pangan nasional di Kabupaten Malang mendapatkan sorotan langsung dari pejabat tinggi negara. Dalam sebuah acara penting yang digelar di Desa Rembun, Kecamatan Dampit, pada Rabu (06/08/2025), Inspektur Pengawasan Umum (Irwasum) Polri, Komjen Pol Dedi Prasetyo, didampingi oleh Bupati Malang, HM Sanusi, dan Wakil Menteri (Wamen) Pertanian RI, Sudaryono, melakukan groundbreaking proyek strategis dan panen jagung. Kegiatan ini menjadi bukti nyata kolaborasi solid antara pemerintah, kepolisian, dan sektor swasta dalam mendukung program ketahanan pangan nasional.

Sinergi Tiga Pilar untuk Kedaulatan Pangan

Acara ini bukan hanya sekadar panen raya, tetapi juga sebuah deklarasi komitmen. Komjen Pol Dedi Prasetyo bersama Wamentan RI Sudaryono hadir untuk melaksanakan groundbreaking 205 SPPG (Sentra Pelayanan Petani Gabungan) Polri dan launching operasional 8 SPPG Polri. Kehadiran pejabat tinggi dari lembaga keamanan negara di tengah-tengah lahan pertanian menunjukkan bahwa isu pangan adalah isu strategis yang menyentuh semua lini, termasuk keamanan nasional.

Turut hadir dalam serangkaian acara ini adalah sejumlah pejabat penting lainnya, seperti Staf Ahli Bidang Hubungan Antar Lembaga Kementerian Desa dan PDT, Kapolda Jawa Timur, Danrem 083 Baladika Jaya, Bakorwil Malang, Wakil Bupati Malang, Kapolres se-Jawa Timur, Pj Sekretaris Daerah Kabupaten Malang, Kepala Desa se-Kecamatan Dampit, serta pimpinan dari PT Syngenta dan kelompok tani setempat. Kehadiran berbagai elemen ini menegaskan bahwa keberhasilan program ini adalah hasil dari sinergi multipihak yang kuat.

Panen raya yang dilakukan adalah hasil dari program kolaboratif antara Polres Malang, kelompok tani, Forkopimda, dan sektor swasta. Total luas lahan yang dipanen mencapai 200 hektare, melibatkan partisipasi aktif dari 354 petani lokal. Komjen Dedi Prasetyo menegaskan bahwa kolaborasi ini sangat penting. “Panen ini bukan hanya keberhasilan petani, tapi juga hasil sinergi semua pihak. Polri siap terus mendukung program pertanian sebagai bagian dari solusi pemulihan ekonomi dan ketahanan pangan,” kata Komjen Dedi.

Produktivitas Tinggi dan Jaminan Pasar yang Kuat

Program ini tidak hanya berfokus pada kuantitas tanam, tetapi juga pada kualitas dan produktivitas. Dengan masa tanam selama 105 hingga 115 hari, estimasi hasil panen jagung mencapai 8 hingga 10 ton per hektare. Angka ini menunjukkan produktivitas yang sangat tinggi, yang secara langsung berdampak pada pendapatan petani. Dengan rata-rata pendapatan bersih petani yang bisa mencapai Rp55 juta per hektare, program ini terbukti mampu meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat petani secara signifikan.

Lebih lanjut, program ini juga didukung oleh ekosistem yang kuat dari hulu ke hilir. Bibit unggul jagung disuplai oleh PT Syngenta Indonesia, sebuah perusahaan swasta yang berperan penting dalam mendorong produktivitas petani lokal. Sementara itu, untuk menjamin kestabilan harga dan menghindari kesulitan pemasaran, Bulog menjamin distribusi hasil panen. Sinergi ini menghilangkan kekhawatiran petani terhadap fluktuasi harga pasar, memberikan kepastian dan motivasi untuk terus berproduksi.

Baca Juga:Pemkot Malang Resmi Terapkan Tarif Sewa MCC, Komitmen Dorong PAD dan Ekosistem Kreatif

Komitmen Pemkab Malang untuk Program Nasional

Bupati Malang, HM Sanusi, menegaskan bahwa kegiatan ini adalah wujud dukungan penuh terhadap Program Asta Cita Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka. “Pemerintah Kabupaten Malang bersama dengan Kepolisian Resor Malang berkomitmen untuk ikut berkontribusi pada Program Ketahanan Pangan Nasional melalui swasembada jagung di Kabupaten Malang,” kata Bupati Malang.

Bentuk sinergi ini, tambah Sanusi, diwujudkan melalui kerja sama yang mencakup berbagai aspek. Mulai dari pengamanan distribusi sarana produksi, pengawasan terhadap praktik budidaya, hingga fasilitas pendampingan teknis di lapangan. Tujuannya adalah untuk memastikan jagung hasil panen petani Kabupaten Malang tidak hanya dapat memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga memberikan kontribusi signifikan bagi ketahanan pangan nasional.

Sanusi juga menegaskan komitmen Pemkab Malang untuk terus mendukung para petani. “Pemerintah Kabupaten Malang akan senantiasa siap mendukung para petani baik melalui penyediaan sarana dan prasarana pertanian, penyuluhan, pelatihan, maupun bantuan lain,” tambahnya. Dukungan ini mencerminkan visi pemerintah daerah yang tidak hanya fokus pada pembangunan fisik, tetapi juga pada pemberdayaan sektor-sektor strategis seperti pertanian, yang menjadi tulang punggung perekonomian daerah.

Secara keseluruhan, acara panen jagung di Dampit ini adalah simbol dari optimisme dan kolaborasi yang kuat. Dengan dukungan penuh dari pemerintah pusat, Polri, pemerintah daerah, dan sektor swasta, program ketahanan pangan ini diharapkan dapat menjadi model yang sukses, membawa kemakmuran bagi petani dan menjamin kedaulatan pangan bagi seluruh bangsa.

Baca Juga:SPPG Polri Resmi Dimulai di Malang, 205 Dapur Akan Berdiri di Seluruh Wilayah