Breaking

Polresta Malang Kota Wujudkan Gerakan Pangan Murah dengan Penyaluran 84,5 Ton Beras

infomalang.com/ – Di tengah tantangan fluktuasi harga bahan pokok, masyarakat Kota Malang mendapatkan angin segar dari upaya proaktif Polresta Malang Kota. Dalam kurun waktu kurang dari dua minggu, Polresta Malang Kota bersama Pemerintah Kota Malang dan Perum Bulog sukses menyalurkan 84,5 ton beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) melalui program Gerakan Pangan Murah. Inisiatif ini tidak hanya menunjukkan komitmen aparat kepolisian dalam menjaga stabilitas ekonomi, tetapi juga menjadi bukti nyata bahwa sinergi antarlembaga mampu memberikan solusi langsung bagi masyarakat. Program ini merupakan bagian dari gerakan nasional yang diinisiasi oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, menunjukkan keseriusan institusi kepolisian dalam mendukung ketahanan pangan.

Kapolresta Malang Kota, Kombes Pol Nanang Haryono, menegaskan bahwa Gerakan Pangan Murah ini adalah respons cepat terhadap kebutuhan masyarakat. “Kami menyadari bahwa harga beras belakangan ini mengalami kenaikan di beberapa wilayah. Oleh karena itu, kami mengambil langkah cepat untuk mengintervensi pasar dengan menyediakan beras berkualitas dengan harga yang terjangkau,” ujar Kombes Nanang. Beras yang disediakan dijual seharga Rp55.000 untuk kemasan 5 kilogram, atau setara dengan Rp11.000 per kilogram. Harga ini mengacu pada ketetapan resmi Bulog, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir akan adanya kenaikan harga yang tidak wajar.

Tahapan Penyaluran Beras yang Terstruktur dan Efektif

Proses distribusi beras SPHP ini dilakukan secara terstruktur dan bertahap. Kombes Pol Nanang Haryono menjelaskan, penyaluran dibagi menjadi dua tahap untuk memastikan cakupan yang merata di seluruh wilayah. Pada tahap awal, sebanyak 36 ton beras SPHP disalurkan ke lima kecamatan di Kota Malang. Selanjutnya, tahap kedua dilakukan dengan penyaluran 48,5 ton beras SPHP, sehingga total beras yang didistribusikan mencapai 84,5 ton. Penyaluran ini melibatkan aparat kepolisian dari Polsek jajaran, pemerintah daerah, dan pihak Bulog, menciptakan sebuah alur distribusi yang efisien.

Beras yang didistribusikan dipastikan memiliki kualitas layak konsumsi. Sebelum disalurkan, beras telah melalui proses pengecekan ketat, bahkan hingga uji masak langsung. “Kami ingin memastikan bahwa beras yang diterima masyarakat tidak hanya murah, tapi juga berkualitas baik. Kami telah melakukan uji masak dan hasilnya memuaskan. Kami menjamin beras ini aman dan layak dikonsumsi,” kata Kombes Nanang. Ia juga menambahkan bahwa Polresta Malang Kota bersama Bulog telah menyiapkan stok tambahan untuk mengantisipasi kebutuhan mendesak di masa depan, menunjukkan perencanaan yang matang dan berkelanjutan.

Antusiasme Masyarakat Tinggi Menjadi Indikator Keberhasilan

Program Gerakan Pangan Murah ini mendapatkan respons yang sangat positif dan antusiasme tinggi dari warga Kota Malang. Sejak stand penjualan dibuka di Polresta Malang Kota dan Polsek jajaran, masyarakat langsung berbondong-bondong datang untuk membeli. Untuk memastikan penyaluran tepat sasaran, petugas mewajibkan setiap pembeli untuk menunjukkan Kartu Tanda Penduduk (KTP). Aturan ini dibuat agar beras benar-benar dinikmati oleh warga yang membutuhkan dan mencegah adanya praktik borong atau penimbunan.

Antusiasme ini tidak lepas dari harga beras yang stabil di tengah tren kenaikan harga di pasaran. Banyak warga merasa terbantu, terutama bagi keluarga berpenghasilan menengah ke bawah yang menjadi kelompok paling terdampak oleh inflasi. Salah seorang warga, Ibu Sri, mengungkapkan rasa syukurnya, “Alhamdulillah, harganya sangat membantu. Biasanya kami harus bayar lebih mahal di warung, tapi di sini harganya pas dan berasnya juga bagus.”

Baca Juga: Ketahanan Pangan Nasional Diperkuat Lewat Keterlibatan Militer 2025

Tujuan dan Manfaat Program yang Lebih Luas

Menurut Kombes Nanang, tujuan utama Gerakan Pangan Murah adalah menjaga daya beli masyarakat dan memastikan harga beras tetap stabil. Lonjakan harga beras di beberapa wilayah telah memicu kekhawatiran masyarakat, sehingga intervensi harga menjadi langkah strategis untuk mencegah gejolak ekonomi. “Lonjakan harga pangan dapat memicu inflasi dan mengganggu stabilitas ekonomi. Dengan adanya intervensi seperti ini, kami berharap dapat meredam dampaknya,” jelasnya.

Selain menjaga kestabilan harga, program ini juga bertujuan membangun rasa aman bagi masyarakat terkait ketersediaan bahan pangan pokok. Kapolresta memastikan bahwa stok beras di Bulog masih mencukupi hingga akhir tahun dan awal tahun depan. “Kami selalu berkoordinasi dengan Bulog untuk memantau stok. Apalagi dalam waktu dekat, musim panen kedua akan dimulai sehingga suplai beras akan semakin terjaga,” tambahnya. Jaminan ketersediaan ini memberikan ketenangan bagi masyarakat.

Dukungan Berbagai Pihak dan Dampak Ekonomi yang Dirasakan Warga
Keberhasilan distribusi 84,5 ton beras SPHP ini tidak lepas dari kolaborasi erat antara Polresta Malang Kota, Pemerintah Kota Malang, dan Perum Bulog. Ketiga pihak ini berperan aktif mulai dari pengadaan, pengawasan, hingga distribusi langsung ke masyarakat. Langkah ini juga sejalan dengan kebijakan nasional dalam mengatasi fluktuasi harga pangan. Gerakan Pangan Murah menjadi bukti nyata bahwa sinergi antarinstansi mampu memberikan dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat.

Dengan harga yang lebih terjangkau, warga memiliki kesempatan untuk mengalokasikan pengeluaran ke kebutuhan lainnya, seperti pendidikan atau kesehatan. Bagi pedagang kecil, keberadaan beras murah ini juga membantu menjaga margin keuntungan tanpa harus menaikkan harga jual. Sejumlah warga mengaku puas dengan kualitas beras yang dibeli. Selain harganya terjangkau, rasa dan tekstur beras juga dinilai sesuai standar konsumsi rumah tangga. Hal ini membuktikan bahwa program ini tidak hanya fokus pada harga, tetapi juga pada kualitas produk.

Kerja Sama sebagai Kunci Solusi

Penyaluran 84,5 ton beras SPHP oleh Polresta Malang Kota melalui Gerakan Pangan Murah menjadi langkah konkret dalam membantu masyarakat menghadapi kenaikan harga beras. Dukungan penuh dari Bulog dan Pemerintah Kota Malang memastikan program ini berjalan lancar dan tepat sasaran. Dengan stok beras yang mencukupi dan koordinasi lintas sektor yang kuat, masyarakat Kota Malang diharapkan dapat terus merasakan manfaat dari kebijakan ini. Program seperti ini menjadi bukti nyata bahwa kerja sama antara aparat, pemerintah, dan lembaga pangan mampu memberikan solusi langsung atas permasalahan ekonomi di tingkat lokal. Keberhasilan ini tidak hanya diukur dari tonase beras yang tersalurkan, tetapi juga dari senyum lega masyarakat yang merasa terbantu.

Baca Juga: KSP Jamin Program MBG Berjalan Optimal, Monitoring Pelaksanaannya di SPPG Malang