InfoMalang – Jembatan Krapyak Dibangun Ulang, Warga Kecamatan Pagak yang hendak menuju Dampit melalui jalur Krapyak, Kepanjen , kini harus mencari rute alternatif. Hal ini menyusul dimulainya proyek pembangunan ulang jembatan di Jalan Krapyak, Desa Panggungrejo, Kecamatan Kepanjen. Penutupan akses tersebut mulai berlaku sejak Kamis (14/8), dan diperkirakan berlangsung selama beberapa bulan ke depan.
Penutupan Jalan Disertai Pemasangan Palang
Berdasarkan pantauan di lapangan pada Sabtu (17/8), terlihat pagar seng setinggi dua meter terpasang di sekitar area jembatan. Di depan pagar tersebut dipasang palang bertuliskan “jalan ditutup” sebagai penanda bahwa jalur tersebut tidak dapat dilalui kendaraan bermotor. Proses pembangunan tampak dilakukan secara intensif dengan sejumlah pekerja yang mulai melakukan tahapan awal perombakan.
Kepala Desa Panggungrejo, Mochamad Herul, menyampaikan bahwa proyek ini meliputi peninggian hingga 60 sentimeter serta pembangunan dinding penahan tanah (DPT). “Ada pekerjaan perbaikan jembatan berupa peninggian dan penguatan struktur agar lebih kokoh serta tahan lama,” ujarnya.
Dengan adanya proyek tersebut, mobilitas warga yang biasa menggunakan jalur Krapyak harus berputar. Akses menuju Gondanglegi maupun Dampit kini diarahkan ke jalur alternatif lain seperti Jalan Sidodadi. Kondisi ini berlaku baik bagi pengendara motor maupun mobil.
Baca Juga: Kota Malang Jadi Sentral Pengolahan Sampah Malang Raya dengan Teknologi PSEL 2025
Proyek dari Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga
Pembangunan Jembatan Krapyak Dibangun Ulang dikerjakan langsung oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Bina Marga (DPUBM) Kabupaten Malang. Proyek ini bukan sekadar perbaikan ringan, melainkan penggantian total struktur jembatan lama.
Kepala Bidang Pembangunan dan Peningkatan DPUBM Kabupaten Malang, Anita Aulia Sari, menjelaskan bahwa dimensi jembatan sebelumnya dinilai kurang memadai untuk menampung aliran udara maupun beban kendaraan. “Sebelum dirombak, bagian jembatan basah hanya berukuran 11,2 meter x 2,4 meter, dengan kedalaman 1,05 meter.Kondisi tersebut dinilai terlalu rendah,” ungkapnya.
Dalam desain baru, Jembatan Krapyak Dibangun Ulang menggunakan abutment beton bertulang dengan bangunan atas berupa plat beton bertulang. Dimensi yang baru adalah 11,2 meter x 3,20 meter dengan kedalaman 1,65 meter. Artinya, ada peninggian sekitar 60 sentimeter dibandingkan konstruksi sebelumnya.
Lama Pengerjaan dan Anggaran Proyek
Perombakan total ini diperkirakan membutuhkan waktu 175 hari kerja. Meski secara administratif penutupan jalan hanya dua bulan, DPUBM menyebut proses bisa lebih lama hingga seluruh konstruksi selesai. Fakta bahwa Jembatan Krapyak Dibangun Ulang menjadi prioritas utama dalam agenda pembangunan daerah.
Dari sisi anggaran, proyek ini menelan biaya Rp 438 juta yang bersumber dari anggaran daerah. Dana tersebut dipakai untuk pembangunan struktur utama, pengerjaan dinding penahan tanah, hingga penataan kembali akses jalan sekitar. “Karena Jembatan Krapyak Dibangun Ulang untuk jangka panjang, pengerjaan harus dilakukan secara maksimal,” tambah Anita.
Dampak bagi Warga dan Akses Alternatif
Penutupan jalur jelas berdampak pada mobilitas masyarakat. Banyak warga yang terbiasa menggunakan rute tersebut Gondanglegi atau Dampit menuju kini harus mencari jalur alternatif. Kendaraan dua maupun empat dialihkan ke jalan sekitar, menambah jarak tempuh dan waktu perjalanan. Hal ini merupakan konsekuensi dari proyek besar di mana Jembatan Krapyak Dibangun Ulang demi keamanan.
Beberapa warga mengaku kecewa dengan adanya penutupan ini. Namun sebagian besar memahami bahwa Jembatan Krapyak Dibangun Ulang adalah kebutuhan yang mendesak. “Memang agak merepotkan, tapi kalau untuk kepentingan bersama ya kami mendukung,” kata seorang warga.
Fungsi Strategis Jembatan Krapyak
Jembatan Krapyak Dibangun Ulang memiliki posisi strategis sebagai penghubung antarwilayah di Malang bagian selatan. Selain digunakan warga Pagak dan Dampit, jalur ini juga sering dilalui kendaraan angkutan hasil pertanian maupun logistik.
Dengan kondisi lama yang rendah, sering muncul kekhawatiran akan kerusakan akibat arus udara deras saat musim hujan. Oleh karena itu, Jembatan Krapyak Dibangun Ulang dengan peninggian 60 sentimeter untuk mencegah risiko banjir sekaligus meningkatkan daya tahan konstruksi.
Dukungan Pemerintah Desa dan Masyarakat
Kepala Desa Panggungrejo, Mochamad Herul, menegaskan bahwa pihaknya terus melakukan sosialisasi agar masyarakat memahami alasan mengapa Jembatan Krapyak Dibangun Ulang . Tujuannya agar warga tidak kaget dan bisa menyesuaikan rute perjalanan mereka.
“Kami sampaikan bahwa jalur alternatif bisa digunakan selama penutupan. Meski ada ketidaknyamanan, manfaat jangka panjang jauh lebih besar karena Jembatan Krapyak Dibangun Ulang ,” ujarnya.
Selain itu, pemerintah desa juga berkoordinasi dengan aparat keamanan untuk memastikan arus lalu lintas di jalur alternatif tetap lancar. Dengan pengawasan di titik-titik rawan, diharapkan tidak terjadi kemacetan parah saat Jembatan Krapyak Dibangun Ulang berlangsung.















