InfoMalang – Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono sebagai dokter, rektor, sekaligus pejuang yang berani berdiri tegak di tengah situasi politik penuh tekanan. Saat meresmikan Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RSPON) Mahar Mardjono di Cawang, Jakarta Timur, Presiden bercerita bagaimana Mahar pernah memeriksa otaknya ketika ia masih menjadi tentara.
Dengan nada penuh kebanggaan dan rasa hormat, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono sembari mengingat pengalaman pribadi yang begitu berkesan itu. Baginya, Mahar bukan hanya seorang dokter, tetapi juga simbol keteguhan intelektual.
Ketegasan dalam Dunia Akademik dan Politik
Presiden menegaskan bahwa Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono karena Mahar dikenal sebagai intelektual kritis yang tidak ragu mengoreksi pemerintah, bahkan ketika kedekatannya dengan keluarga presiden kala itu cukup erat.
“Itulah seni,” ucap Prabowo, menggambarkan bagaimana seorang intelektual mampu menjaga idealisme, sementara tetap bersinggungan dengan kekuasaan. Menurutnya, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono dalam perannya sebagai dokter keluarga Soeharto, tetap menjaga prinsip akademik dengan teguh tanpa kehilangan integritas.
Baca Juga:Tembus Rp3,2 Juta, Ini Kenaikan UMK Kabupaten Malang 5 Tahun Terakhir
Mahar sebagai Rektor UI
Momen yang paling dikenang adalah ketika Mahar menjabat sebagai Rektor Universitas Indonesia. Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono saat menceritakan keberaniannya menahan tentara masuk kampus.
Kala itu, Mahar berdiri tegap di gerbang kampus, dan pasukan militer urung masuk. Kisah ini menjadi bukti nyata bahwa kewibawaan Mahar mampu membuat militer menghormati batas otoritas akademik. Bagi Prabowo, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono sebagai satu-satunya figur yang bisa membuat militer tunduk pada nilai pendidikan.
Kontribusi pada Dunia Medis
Lebih jauh, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono karena jasanya dalam riset saraf dan pengembangan pendidikan kedokteran. Ia meletakkan fondasi neurologi modern di Indonesia, yang kemudian menjadi pilar lahirnya RSPON Mahar Mardjono sebagai pusat rujukan nasional.
Rumah sakit ini kini melayani pasien stroke, Alzheimer, hingga Parkinson. Selain itu, pusat risetnya menjadi wadah untuk inovasi medis. Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono sebagai pelopor yang menghubungkan keilmuan, pelayanan kesehatan, dan pengabdian kemanusiaan.
Rumah Sakit Setara Internasional
Dalam pidato peresmian, Presiden menekankan bahwa fasilitas RSPON kini telah mencapai standar internasional. Peralatan robotik hingga kecerdasan buatan (AI) sudah dihadirkan di rumah sakit ini.
Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono dengan penuh kebanggaan, meyakini bahwa tokoh visioner ini akan tersenyum melihat pencapaian anak bangsa. Dengan adanya fasilitas canggih tersebut, masyarakat Indonesia tidak perlu lagi berobat ke luar negeri.
Mahar, Dokter Pribadi Soeharto yang Kritis
Tokoh yang lugas, berani, sekaligus kritis ini juga pernah menjadi dokter pribadi Soeharto. Meski begitu, ia tetap dikenal tegas menjaga prinsip akademik dan martabat intelektual.
Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono ketika menyebut bahwa beliau adalah sosok yang berani mengingatkan meski posisinya dekat dengan lingkaran kekuasaan. Hal itu membuktikan bagaimana integritas Mahar menjadi teladan abadi.
Inspirasi bagi Generasi Medis Muda
Dalam sambutannya, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono sebagai inspirasi besar bagi generasi medis muda di Indonesia. Setiap sudut RSPON kini menjadi pengingat tentang dedikasi dan pengorbanannya.
Presiden menekankan pentingnya para dokter muda belajar dari nilai-nilai Mahar: keberanian, integritas, serta pengabdian tanpa kompromi. Baginya, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono adalah sosok yang mampu menyalakan semangat kemanusiaan.
Mahar sebagai Pejuang Bangsa
Lebih dari sekadar dokter, Mahar juga dikenal sebagai pejuang. Ia ikut angkat senjata di masa perjuangan bangsa, lalu memimpin revolusi intelektual lewat dunia pendidikan dan riset medis.
Dalam konteks ini, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono sebagai panutan yang menjembatani pengabdian profesional dengan semangat patriotisme. Sosoknya mengajarkan bahwa ilmu dan perjuangan dapat berjalan beriringan.
Warisan Nilai Luhur
Di akhir pidatonya, Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono dengan penuh rasa syukur, seraya mengajak semua pihak untuk meneruskan nilai-nilai luhur yang diwariskan. Integritas, keberanian, serta dedikasi tanpa batas menjadi pesan penting bagi generasi mendatang.
Prabowo Kenang Sosok Mahar Mardjono, dan baginya warisan besar itu harus terus menjadi cahaya penerang jalan pendidikan, riset, dan pelayanan publik di Indonesia.















