InfoMalang – Aktivitas Warga Kota Malang Tak Terganggu Proyek Drainase Soehat, Pemerintah Provinsi Jawa Timur sedang melaksanakan pembangunan drainase utama di Jalan Soekarno Hatta, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang . Proyek ini dirancang untuk mengatasi masalah banjir dan mengumpulkannya selama bertahun-tahun yang mengganggu kawasan tersebut.
Tim Humas Teknis Dinas PU SDA Jawa Timur, Bagus Akbar, menegaskan bahwa pekerjaan dilakukan dengan memperhatikan kenyamanan masyarakat. Menurutnya, proyek ini dirancang sedemikian rupa agar tidak menghambat Aktivitas Warga Kota Malang yang padat di kawasan jalan utama itu.
Pekerjaan Dilakukan Malam Hari
Salah satu strategi yang diterapkan adalah pengerjaan proyek pada malam hari. Bagus menyebutkan, pekerjaan dimulai pukul 21.00 hingga 04.00 ketika lalu lintas relatif sepi. Dengan cara ini, Aktivitas Warga Kota Malang yang diharapkan pada siang hari tetap berjalan normal tanpa gangguan berarti.
Apabila pekerjaan harus dilakukan pada siang hari karena kondisi mendesak, meskipun demikian sudah menyiapkan dokumen analisa perjalanan lalu lintas. Koordinasi dengan kepolisian dan instansi terkait juga dilakukan untuk memastikan tidak terjadi kemacetan parah.
Baca Juga: Polemik Revitalisasi Pasar Blimbing Segera Menghadapi Titik Akhir
Target Selesai Akhir Tahun
Pembangunan drainase sepanjang 1,4 kilometer ini menelan biaya besar dan ditargetkan rampung pada akhir Desember 2025. Proyek dimulai dari Jembatan Soehat hingga Jalan Candi Panggung dengan metode per segmen. Sistem ini dipilih agar Aktivitas Warga Kota Malang tetap terjaga tanpa adanya penutupan jalan secara total.
Bagus menyatakan bahwa kemajuan telah memasuki tahap awal berupa pemotongan pohon dan penggeseran utilitas di sisi jalan barat. Dengan lambatnya kerja, ia optimistis proyek bisa selesai tepat waktu.
Latar Belakang Proyek
Pembangunan drainase ini merupakan tindak lanjut dari pengajuan Wali Kota Malang kepada Gubernur Jawa Timur sejak tahun 2021. Permintaan itu muncul karena Jalan Soekarno Hatta sering tergenang ketika hujan deras. Genangan bahkan meluas ke Jalan Sulfat dan Jalan Letjen Sutoyo yang masih satu aliran.
Seiring berjalannya waktu, kawasan yang dulunya berupa lahan pertanian berubah menjadi kawasan perkotaan. Alih fungsi lahan ini berdampak pada sistem saluran irigasi lama yang kini menerima limpahan air hujan. Oleh karena itu, Aktivitas Warga Kota Malang sering terganggu akibat gangguan yang tidak dapat teratasi.
Fungsi Drainase Baru
Drainase utama atau drainase utama ini akan berfungsi mengalirkan udara dari saluran sekunder dan tersier langsung ke Sungai Brantas. Dengan adanya saluran baru, risiko banjir dapat ditekan secara signifikan.
Menurut Bagus, dampak positif proyek ini tidak hanya dirasakan di Jalan Soekarno Hatta, tetapi juga hingga wilayah sekitarnya. Ia meyakini bahwa Aktivitas Warga Kota Malang akan lebih lancar karena panjangnya bisa berkurang.
Kualitas Material Dijaga
Selain memperhatikan desain, pemerintah juga memastikan kualitas material. Drainase akan menggunakan box culvert berbentuk persegi dengan dimensi 3 meter x 3 meter. Material ini dipilih karena mampu bertahan puluhan tahun dan menahan beban kendaraan berat.
Lebih dari 50 box culvert sudah tiba di lokasi proyek, sementara sisanya masih menunggu pengiriman. Pemasangannya juga disesuaikan dengan kebutuhan di lapangan, misalnya di depan pertokoan atau simpang jalan. Langkah ini memastikan pembangunan tidak menimbulkan gangguan tambahan terhadap Aktivitas Warga Kota Malang .
Manfaat Jangka Panjang
Keberadaan drainase baru diharapkan dapat mengurangi risiko kerusakan jalan dan meminimalkan biaya perawatan infrastruktur. Selain itu, proyek ini juga mendukung kenyamanan warga dalam menjalankan kegiatan sehari-hari.
Bagus menambahkan, upaya percepatan pengerjaan terus dilakukan tanpa mengabaikan faktor keamanan. Hal itu bertujuan agar Aktivitas Warga Kota Malang bisa segera terbebas dari hambatan banjir musiman.
Koordinasi dengan Pihak Terkait
Untuk menjaga kelancaran proyek, koordinasi intensif dilakukan bersama Pemkot Malang, aparat kepolisian, dan komunitas masyarakat. Melalui sinergi ini, pemerintah memastikan bahwa pengerjaan berjalan sesuai rencana tanpa menimbulkan kerusakan.
Dengan langkah antisipasi yang matang, proyek ini tidak hanya fokus pada teknis pembangunan, tetapi juga keberlangsungan Aktivitas Warga Kota Malang di tengah mobilitas tinggi kawasan Soekarno Hatta.
Antusiasme Masyarakat
Warga menyambut baik proyek ini meski ada kekhawatiran akan potensi kemacetan. Namun setelah mendengar jadwal pengerjaan malam hari, sebagian besar merasa lebih tenang. Mereka berharap hasil pembangunan bisa segera dirasakan agar Aktivitas Warga Kota Malang tidak lagi terhambat hujan deras.















