Breaking

Meski Dihadang Protes, Presiden Indonesia Tetap Lanjutkan Agenda ke Tiongkok

infomalang.com/ – Presiden Indonesia Prabowo Subianto akhirnya memutuskan tetap melanjutkan kunjungannya ke Tiongkok meski di dalam negeri diguncang gelombang protes besar.Keputusan ini disampaikan juru bicara kepresidenan, Prasetyo Hadi, yang menegaskan bahwa lawatan tersebut sudah menjadi agenda strategis.Presiden Indonesia berangkat pada Selasa, September 2025, menuju Beijing untuk menghadiri parade Hari Kemenangan.

Kehadiran di Parade Hari Kemenangan

Di Beijing, Presiden Indonesia akan bergabung bersama lebih dari 25 pemimpin dunia, termasuk Presiden Rusia Vladimir Putin dan Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un.Acara tersebut berlangsung di Lapangan Tiananmen untuk memperingati delapan dekade kekalahan Jepang dalam Perang Dunia II.Partisipasi Presiden Indonesia menunjukkan posisi penting negara dalam forum internasional, meski situasi dalam negeri masih bergejolak.

Pertemuan dengan Xi Jinping

Selain parade, Presiden Indonesia dijadwalkan bertemu dengan Presiden Tiongkok Xi Jinping untuk membicarakan hubungan bilateral.Agenda ini meliputi kerja sama ekonomi, investasi, dan peningkatan peran Indonesia dalam hubungan regional Asia Timur.Pertemuan ini dianggap strategis di tengah dinamika geopolitik dan protes yang masih menyelimuti Tanah Air.

Baca Juga:Polda Jatim Amankan 580 Orang Usai Aksi Anarkis di Enam Wilayah

Protes di Tanah Air

Sementara itu, di Indonesia, gelombang protes masih terjadi di berbagai kota seperti Jakarta, Surabaya, Medan, hingga Makassar.Protes dipicu isu kesenjangan sosial dan meninggalnya seorang pengemudi ojek online bernama Affan Kurniawan saat demonstrasi.Presiden Indonesia telah menyampaikan belasungkawa dan memerintahkan investigasi menyeluruh terhadap insiden tersebut.

Eskalasi Aksi Massa

Para pengunjuk rasa sebelumnya menyerang markas kepolisian dan membakar sejumlah pos polisi di Jakarta.Situasi semakin memanas hingga TNI dikerahkan untuk memperkuat keamanan di ibu kota.Presiden Indonesia menegaskan bahwa aksi yang mengarah pada anarkisme akan ditindak sesuai hukum yang berlaku.

Langkah Pemerintah Meredam Ketegangan

Untuk meredakan amarah publik, pemerintah mengumumkan pemotongan tunjangan anggota DPR serta moratorium perjalanan luar negeri mereka.Kebijakan ini dinilai sebagai langkah awal dalam merespons tuntutan masyarakat terhadap biaya hidup yang semakin tinggi.Namun, kelompok HAM menilai langkah tersebut belum cukup dan menuntut perubahan kebijakan yang lebih komprehensif.

Respons Internasional

Keputusan Presiden Indonesia tetap berangkat ke Tiongkok mendapat sorotan internasional.Banyak pihak menilai bahwa langkah ini memperlihatkan konsistensi Indonesia dalam menjaga komitmen diplomasi.Namun, kritik tetap muncul karena kondisi dalam negeri yang masih belum sepenuhnya stabil.

Sejumlah pengamat hubungan internasional menyebut, keberanian Presiden Indonesia untuk tetap tampil di forum global dapat memperkuat citra kepemimpinan nasional.Lawatan ini dipandang sebagai sinyal bahwa Indonesia tidak terjebak dalam krisis domestik, melainkan tetap aktif di jalur diplomasi.Meskipun demikian, diplomasi luar negeri harus diimbangi dengan solusi konkret atas keresahan masyarakat agar tidak menimbulkan kesenjangan lebih dalam.

Solidaritas Masyarakat Sipil

Amnesty International Indonesia menyebut pernyataan Presiden Indonesia kurang peka terhadap aspirasi rakyat.Organisasi ini meminta pemerintah menanggapi protes dengan solusi nyata, bukan sekadar janji politik.Keterlibatan kelompok sipil menjadi penting untuk memastikan setiap kebijakan benar-benar berpihak kepada masyarakat.

Harapan di Balik Lawatan

Meski dikritik, kunjungan ini tetap membawa harapan besar bagi hubungan Indonesia–Tiongkok.Presiden Indonesia diharapkan mampu membawa pulang kesepakatan yang bermanfaat bagi pemulihan ekonomi nasional.Dalam situasi penuh tekanan, langkah diplomasi dianggap bisa menjadi jalan keluar dari isolasi politik domestik.

Dinamika Politik Domestik

Keputusan melanjutkan kunjungan juga mencerminkan keyakinan Presiden Indonesia terhadap stabilitas politik.Ia menekankan bahwa aspirasi rakyat tetap dihormati, tetapi diplomasi internasional tidak boleh terhenti.Pesan ini diharapkan dapat meredam ketegangan sekaligus menegaskan posisi negara di kancah global.

Meski diwarnai protes dan dinamika politik domestik, Presiden Indonesia tetap melanjutkan agenda kenegaraan ke Tiongkok.Kehadirannya dalam parade Hari Kemenangan dan pertemuan dengan Xi Jinping menegaskan pentingnya diplomasi.Dengan sinergi antara kebijakan domestik dan internasional, Indonesia diharapkan mampu keluar dari krisis dengan lebih kuat.

Langkah ini juga menegaskan bahwa kepemimpinan nasional tidak boleh goyah oleh tekanan politik sesaat.
Presiden Indonesia berusaha menunjukkan keseimbangan antara mendengar aspirasi rakyat sekaligus menjaga hubungan luar negeri.Keseimbangan inilah yang diharapkan mampu membawa Indonesia menuju stabilitas jangka panjang.

Baca Juga:Demo Ricuh di Malang Kota, 61 Orang Mulai Dibebaskan Polisi