MALANG – Budaya tutur dongeng, yang merupakan warisan luhur bangsa, kini mendapatkan perhatian serius dari pemerintah daerah.
Upaya pelestarian ini tidak hanya datang dari pegiat budaya, tetapi juga mendapat dukungan penuh dari lembaga legislatif.
Pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Malang secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap inisiatif yang memadukan tradisi dengan era modern.
Melalui dukungan ini, DPRD Malang Dorong Festival Literasi sebagai wadah strategis untuk menanamkan nilai moral pada anak-anak.
DPRD Malang Dorong Festival Literasi ini adalah langkah konkret dalam mempersiapkan generasi muda yang cerdas dan berkarakter.
Dukungan Penuh Pimpinan Dewan dan Visi Kebudayaan
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Malang, Alayk Mubarrok, menegaskan pentingnya menjaga tradisi mendongeng agar tidak tergerus oleh zaman. Menurutnya, dongeng memiliki peran vital sebagai media menanamkan karakter dan nilai akhlak anak sejak usia dini.
Tradisi ini bukan sekadar cerita pengantar tidur, melainkan alat untuk membentuk kepribadian, memperkuat ikatan antara anak dan orang tua, serta mengenalkan kearifan lokal.
Penegasan ini disampaikan Alayk saat menerima kunjungan pengurus Yayasan Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara.
Dukungan tersebut diwujudkan dengan penyelenggaraan Festival Literasi Renjana Amerta Carita. Festival ini merupakan ajang nyata di mana visi DPRD selaras dengan aksi nyata komunitas.
Baca Juga:5 Fakta Kasus Pengrusakan Pos Polisi Malang
Dengan menyediakan dukungan moral dan platform, DPRD Malang Dorong Festival Literasi ini diharapkan mampu mencapai target yang lebih luas.
Melalui kolaborasi ini, festival tersebut menjadi contoh bagaimana lembaga legislatif dapat berperan aktif dalam pembangunan budaya di tingkat akar rumput.
Festival Renjana Amerta Carita: Paduan Tradisi Modern
Festival Literasi Renjana Amerta Carita akan berlangsung di Sumber Sira, Putukrejo, Gondanglegi, pada 12 hingga 14 September 2025. Acara ini diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Literasi Internasional yang jatuh setiap 8 September.
Dengan mengusung tema global “Promoting Literacy in the Digital Era” dan slogan lokal “Merajut Cerita, Merawat Budaya”, festival ini menyajikan perpaduan unik antara seni, budaya, dan literasi digital.
Nama festival, “Renjana Amerta Carita,” sendiri memiliki makna yang mendalam, yaitu cerita yang mengandung pesan cinta, kehidupan, dan keabadian.
Beragam kegiatan disuguhkan, mulai dari pertunjukan dongeng, tari tradisional, seni bantengan, permainan tradisional, hingga sesi literasi keuangan dan literasi digital.
DPRD Malang Dorong Festival Literasi ini juga menjadi jembatan bagi anak-anak untuk tidak hanya mencintai budaya lokal, tetapi juga melek teknologi.
Acara ini akan dibuka secara resmi oleh Bupati Malang, M. Sanusi, serta akan dihadiri oleh tokoh nasional seperti pemerhati anak Prof. Seto Mulyadi (Kak Seto) dan pegiat sosial Kak Iman Surahman.
Kisah di Balik Layar: Peran Sanggar dan Dukungan Pemerintah
Ketua Sanggar Dongeng Kepompong Nusantara, Yudi A. Priyanto, menjelaskan bahwa festival ini merupakan puncak dari program literasi dan dongeng yang telah mereka jalankan selama sembilan bulan terakhir. Program tersebut mendapat dukungan signifikan dari Kementerian Kebudayaan melalui Dana Indonesiana.
Selama sembilan bulan itu, Sanggar Kepompong Nusantara telah menggelar pertunjukan keliling di 50 sekolah di 13 kecamatan di Kabupaten Malang, menjangkau lebih dari 5.000 anak.
Selain itu, mereka juga melatih 25 guru dan pendongeng cilik untuk mengasah kemampuan bercerita.
Melalui festival ini, para guru dan pendongeng cilik yang telah dilatih memiliki panggung untuk menunjukkan keterampilan mereka.
DPRD Malang Dorong Festival Literasi ini sebagai sebuah ajang apresiasi. Kegiatan ini menjadi bukti nyata bahwa DPRD Malang Dorong Festival Literasi sebagai program berkelanjutan.
Penyelenggaraan festival ini diharapkan dapat menjadi wadah kolaborasi antara pendidikan, seni, dan budaya dalam menghadapi tantangan era digital.
Melalui dongeng, seni tradisional, serta literasi digital, anak-anak Kabupaten Malang tidak hanya dikenalkan pada teknologi, tetapi juga diajak mencintai budaya lokal.
Dukungan dari DPRD Kabupaten Malang, pemerintah daerah, serta para pegiat literasi, menjadikan festival ini sebuah harapan besar untuk menguatkan semangat menjaga warisan budaya.
DPRD Malang Dorong Festival Literasi ini untuk menyiapkan generasi yang cerdas, berkarakter, dan berbudaya.
Baca Juga:PLN Lakukan Pemadaman Listrik di Beberapa Kawasan Kota Malang Hari Ini, Rabu 10 September 2025















