MALANG – Peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia di Kota Malang dirayakan dengan meriah melalui berbagai pawai budaya dan karnaval yang diinisiasi oleh masyarakat.
Di tengah agenda dinasnya yang padat, Walikota Malang, Wahyu Hidayat, menyempatkan diri untuk hadir dan menyaksikan langsung euforia masyarakat.
Kedekatan ini memberikan kesan mendalam baginya, dan Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini menjadi sorotan.
Walikota melihat langsung bagaimana semangat gotong royong dan kreativitas warga tumpah ruah di jalanan.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini bukan sekadar simbolis, melainkan pengakuan atas kekuatan masyarakat.
Swa-Organisasi sebagai Kekuatan Utama
Hal yang paling menarik perhatian Walikota Wahyu Hidayat adalah partisipasi masyarakat yang terorganisir secara mandiri.
Karnaval dan pawai yang berlangsung di tingkat RW dan RT menunjukkan bahwa masyarakat memiliki inisiatif dan kepedulian yang kuat tanpa harus menunggu arahan dari pemerintah.
Mereka bergerak secara swadaya, mulai dari persiapan kostum, penataan rute, hingga koordinasi dengan warga setempat.
Partisipasi aktif ini membuktikan bahwa semangat kebangsaan dan gotong royong masih sangat kental di Kota Malang.
Bagi Wahyu, fenomena ini adalah modal sosial yang sangat berharga. Ia merasa perlu untuk hadir langsung, meskipun hanya di tingkat kelurahan, untuk memberikan dukungan dan semangat. Kehadirannya menjadi pengakuan bahwa upaya sekecil apa pun dari masyarakat sangatlah berarti.
Baca Juga:Pemkot Malang dan DPRD Kota Malang Sepakat Target SILPA Maksimal Rp 107 Miliar
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya yang diselenggarakan secara mandiri ini menunjukkan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat harus berjalan dua arah.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini memvalidasi semangat swakelola warga.
Mempertahankan Identitas dan Kearifan Lokal
Wahyu Hidayat melihat bahwa pawai budaya bukan hanya sekadar acara seremonial, tetapi juga sebuah ruang untuk merawat identitas dan kearifan lokal.
Berbagai kreativitas yang ditampilkan, mulai dari replika bangunan ikonik, kostum-kostum tradisional, hingga tarian daerah, menjadi cerminan dari kecintaan warga terhadap budaya mereka sendiri.
Hal ini, menurutnya, adalah identitas yang perlu terus dipertahankan di tengah arus globalisasi.
Pawai ini menjadi jembatan antar-generasi, di mana anak-anak muda dapat belajar dan mengenal budaya leluhur mereka secara langsung.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini juga menjadi dorongan bagi para seniman dan pegiat budaya lokal untuk terus berkarya.
Wahyu berharap, kreativitas ini tidak hanya muncul setahun sekali saat perayaan kemerdekaan, tetapi bisa menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini adalah ajakan untuk terus melestarikan warisan bangsa.
“Ngalam Asyik” sebagai Implementasi Nyata
Walikota Wahyu Hidayat menyebut bahwa pawai budaya ini adalah implementasi langsung dari slogan “Ngalam Asyik”.
Slogan ini memiliki makna filosofis yang menggambarkan Kota Malang sebagai tempat yang menyenangkan, kreatif, dan penuh kolaborasi.
Dengan melihat masyarakat berpartisipasi aktif, berkreasi, dan menikmati kebersamaan, ia merasa bahwa semangat “Ngalam Asyik” benar-benar hidup.
Pawai ini tidak hanya menghibur, tetapi juga memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di antara warga. Mereka bekerja sama, tertawa bersama, dan berbagi kebahagiaan. Inilah esensi dari “Ngalam Asyik” yang diidamkan oleh pemerintah kota.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini menggarisbawahi bahwa pembangunan kota tidak hanya tentang infrastruktur fisik, tetapi juga membangun kualitas hidup dan kebahagiaan warganya.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini memperkuat nilai-nilai kekeluargaan.
Pesan Penting untuk Masa Depan
Di akhir kunjungannya, Walikota Wahyu Hidayat menyampaikan pesan penting kepada seluruh masyarakat. Ia berharap semangat yang ditunjukkan selama pawai budaya dapat terus berlanjut di berbagai even berikutnya.
Ia juga mendorong warga untuk terus berkreasi, memupuk semangat gotong royong, dan menjaga kecintaan terhadap bangsa.
Apresiasi Tinggi Walikota Malang untuk Pawai Budaya ini menjadi penutup yang manis. Pesan ini bukan sekadar kata-kata, melainkan sebuah harapan besar agar Malang terus menjadi kota yang inovatif dan berbudaya.
Baca Juga:MBG Kota Malang Buka Rekrutmen Relawan Dapur, Dibutuhkan 47 Orang















