infomalang.com/ – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang menunjukkan komitmennya yang kuat dan nyata dalam mendukung peningkatan akses serta pemerataan pendidikan di wilayahnya melalui pembangunan Sekolah Rakyat permanen.
Gedung sekolah yang megah dan berstandar nasional ini akan segera dibangun di Desa Srigonco, Kecamatan Bantur, sebuah langkah monumental yang ditargetkan mampu menampung hingga 1.000 siswa dari jenjang SD, SMP, hingga SMA.
Inisiatif ini dipandang sebagai solusi strategis untuk menekan angka putus sekolah yang masih menjadi isu krusial di wilayah Malang Selatan.
Program pembangunan Sekolah Rakyat ini bukan inisiatif tunggal daerah, melainkan bagian dari program prioritas nasional yang diusung oleh Kementerian Sosial RI. Kepala Dinas Sosial Kabupaten Malang, Pantjaningsih Sri Redjeki, menjelaskan peran vital Pemkab Malang dalam proyek ini.
“Pembangunan ini adalah sinergi antara pusat dan daerah. Pemkab Malang berperan menyediakan lahan yang layak, sementara pembangunan fisik gedung sepenuhnya menjadi kewenangan dan didanai oleh pemerintah pusat,” tutur Pantjaningsih.
Kolaborasi pendanaan dan peran ini memastikan keberlanjutan proyek tanpa membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) secara signifikan.
Kapasitas Ribuan Siswa dan Rincian Rombongan Belajar
Sekolah Rakyat yang akan dibangun nantinya dirancang dengan kapasitas yang sangat besar, mencapai 36 rombongan belajar (rombel).
Komposisi rombel ini dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan pendidikan formal dari tingkat dasar hingga menengah atas, memastikan tidak ada siswa yang terpakai terputus sekolah karena keterbatasan fasilitas.
Rincian alokasi rombel tersebut adalah:
- Sekolah Dasar (SD): 18 rombel, mengindikasikan fokus kuat pada pendidikan dasar yang menjadi fondasi utama.
- Sekolah Menengah Pertama (SMP): 9 rombel, memberikan transisi yang mulus dari SD.
- Sekolah Menengah Atas (SMA): 9 rombel, membuka jalan bagi siswa untuk melanjutkan ke jenjang perguruan tinggi atau dunia kerja.
Dengan komposisi tersebut, Pemkab Malang optimistis bahwa sekitar 1.000 siswa dapat mengakses pendidikan gratis dengan fasilitas yang modern dan memadai.
Angka seribu siswa ini melambangkan harapan baru bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu di wilayah selatan Kabupaten Malang, yang selama ini sering terhambat oleh aksesibilitas dan biaya pendidikan.
Penyediaan Lahan dan Kajian Teknis yang Ketat
Dukungan dari Pemkab Malang dalam penyediaan lahan menjadi kunci utama terlaksananya proyek ini. Total lahan yang disiapkan mencapai 9,7 hektare.
Namun, berdasarkan hasil kajian teknis, hanya 5,7 hektare yang dapat dimanfaatkan secara optimal untuk pembangunan fisik gedung karena faktor kontur tanah dan topografi yang berbukit.
Pantjaningsih menegaskan bahwa proses penyediaan lahan ini dilakukan dengan sangat hati-hati dan profesional.
“Lahan yang kami gunakan sudah melalui kajian teknis yang ketat, mencakup topografi, tes sondir, boring, dan investigasi tanah. Hasil kajian tersebut memastikan bahwa lahan ini benar-benar layak dijadikan fondasi gedung sekolah yang kokoh, aman, dan berkelanjutan dari sisi geologis,” jelasnya.
Kepatuhan pada standar teknis ini penting untuk menghindari risiko bencana alam, mengingat wilayah Malang Selatan memiliki kontur tanah yang rawan pergerakan.
Baca Juga: Perbedaan British English dan American English yang Perlu Kamu Tahu
Lokasi Strategis Mendukung Aksesibilitas dan Ekonomi
Sekolah Rakyat permanen ini akan berdiri di lokasi yang dinilai sangat strategis, yaitu di Desa Srigonco yang berdekatan dengan Jembatan Pelangi.
Jembatan Pelangi merupakan jalur utama menuju Pantai Balekambang, salah satu destinasi wisata populer di Malang Selatan.
Keberadaan sekolah di wilayah ini diharapkan tidak hanya memberikan manfaat pendidikan, tetapi juga secara tidak langsung mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar melalui aktivitas baru yang ditimbulkan.
Dengan akses yang mudah, siswa dari berbagai desa di Kecamatan Bantur dan sekitarnya dapat menempuh pendidikan tanpa harus menempuh jarak jauh yang memakan waktu dan biaya transportasi.
Ini sejalan dengan misi Pemkab Malang dalam memperluas pemerataan layanan pendidikan di wilayah pedesaan dan pelosok.
Pantjaningsih menambahkan, “Kemudahan akses ini sangat krusial. Kami berharap tidak ada lagi alasan geografis yang menghalangi anak-anak untuk bersekolah. Pendidikan harus didekatkan kepada masyarakat.”
Masuk Daftar Prioritas Nasional dan Harapan Masa Depan
Keputusan pemerintah pusat memasukkan pembangunan Sekolah Rakyat di Kabupaten Malang menjadi kabar gembira yang luar biasa.
Pantjaningsih menyebutkan, Kabupaten Malang termasuk dalam daftar 108 kabupaten/kota prioritas yang ditetapkan oleh Kementerian Sosial RI untuk proyek ini.
Bahkan, Kabupaten Malang tercatat berada di urutan nomor 45 dalam daftar tersebut, menunjukkan tingkat urgensi dan kesiapan daerah.
Dengan status prioritas nasional, keberlanjutan pembangunan Sekolah Rakyat lebih terjamin, baik dari sisi pendanaan maupun pengawasan kualitas proyek.
Pemkab Malang optimistis pembangunan ini dapat menjadi solusi nyata dalam menghadirkan pendidikan berkualitas bagi masyarakat. Sekolah ini diharapkan menjadi pusat pembelajaran yang inklusif dan berorientasi pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM).
“Keberadaan Sekolah Rakyat akan mendukung misi Pemkab Malang dalam menciptakan generasi yang mandiri, berdaya saing, dan memiliki kompetensi tinggi. Ini adalah investasi terbaik untuk masa depan daerah,” pungkas Pantjaningsih.
Langkah pembangunan Sekolah Rakyat ini menegaskan komitmen pemerintah dalam memperluas akses pendidikan yang merata di seluruh wilayah Indonesia. Pemkab Malang, dengan kondisi geografis yang luas, sangat membutuhkan fasilitas pendidikan yang dapat menjangkau masyarakat hingga ke pelosok.
Dengan hadirnya sekolah permanen ini, anak-anak dari keluarga kurang mampu akan mendapatkan kesempatan setara dalam memperoleh pendidikan formal, mendukung target pemerintah dalam meningkatkan angka partisipasi sekolah dan menekan disparitas pendidikan antarwilayah.
Pembangunan Sekolah Rakyat permanen di Kabupaten Malang menjadi tonggak penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mewujudkan keadilan sosial di bidang pendidikan.
Dengan target 1.000 siswa dan dukungan penuh dari pemerintah pusat serta Pemkab Malang, keberadaan sekolah ini diharapkan membawa perubahan signifikan bagi dunia pendidikan, khususnya di wilayah selatan.
Harapan besar tertuju pada keberlanjutan pembangunan ini agar benar-benar memberikan dampak positif, tidak hanya bagi anak-anak yang bersekolah, tetapi juga bagi masyarakat secara keseluruhan. Pemkab Malang optimistis, kehadiran Sekolah Rakyat akan menjadi solusi nyata dalam memperkuat kualitas pendidikan di daerah.
Baca Juga: Bapak Penjual Mainan Tolak Diberi Uang Cuma-Cuma oleh Tiga Perempuan















