Infomalang – Pendidikan yang berkualitas tidak hanya ditentukan oleh kurikulum dan tenaga pengajar, melainkan juga dari sarana serta prasarana yang memadai. Kota Malang pada tahun 2025 kembali menunjukkan perhatian serius terhadap hal tersebut dengan memberikan anggaran untuk memperbaiki kondisi sekolah yang membutuhkan penanganan. Sebanyak 10 sekolah di Kota Malang akan mendapatkan perbaikan fisik gedung demi menunjang proses belajar mengajar yang lebih baik.
Langkah ini sekaligus menjadi bukti komitmen Pemerintah Kota Malang dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan layak. Perbaikan ini ditargetkan selesai pada penghujung tahun sehingga dapat segera dimanfaatkan siswa maupun guru.
Tambahan Anggaran untuk Pendidikan di Malang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Malang memperoleh tambahan dana senilai Rp 2,4 miliar untuk melaksanakan program rehabilitasi. Dana tersebut difokuskan pada 10 sekolah yang kondisinya memang mendesak untuk diperbaiki. Empat sekolah di antaranya bahkan masuk kategori rusak berat sehingga menjadi prioritas utama dalam pelaksanaan.
Menurut penjelasan Kepala Bidang Pembinaan Pendidikan Dasar Disdikbud Kota Malang, Muflikh Adhim, rehabilitasi tidak hanya sebatas perbaikan bangunan, tetapi juga bentuk peningkatan mutu layanan pendidikan. Ia menekankan bahwa sekolah yang aman dan layak akan memberikan kenyamanan bagi siswa serta mendukung kinerja guru.
Sekolah Prioritas yang Akan Direhabilitasi
Dari total 10 sekolah penerima program, empat di antaranya memperoleh perhatian khusus karena kerusakan cukup parah. Sekolah-sekolah tersebut adalah SDN Tlogomas 2, SDN Kesatrian 1, SDN Ciptomulyo 2, SMPN 10, dan SMPN 4 Kota Malang.
Kerusakan yang ditemukan meliputi atap bocor, ruang kelas yang tidak lagi layak digunakan, hingga sarana penunjang belajar yang mengalami kerusakan. Untuk memperbaikinya, sekitar Rp 674 juta dialokasikan khusus bagi empat sekolah ini. Jumlah yang diterima masing-masing sekolah berbeda, menyesuaikan tingkat kerusakan gedung.
Muflikh Adhim menyampaikan secara langsung, “Tambahan alokasi Rp 2,4 miliar ini memang difokuskan untuk 10 sekolah yang membutuhkan perbaikan mendesak. Dari jumlah itu, ada empat sekolah yang masuk kategori rusak berat sehingga harus diprioritaskan.”
Baca juga: DPRD Malang Sepakat KUA-PPAS 2026, Fokus pada Kenaikan PAD
Distribusi Anggaran untuk Enam Sekolah Lainnya
Enam sekolah lain yang tidak masuk kategori rusak berat juga tetap mendapatkan perbaikan. Bentuk rehabilitasi meliputi renovasi sebagian atap, pengecatan, dan pembenahan sarana kelas yang mengalami kerusakan ringan. Meski tidak sebesar empat sekolah prioritas, alokasi dana untuk enam sekolah ini diharapkan mampu meningkatkan kenyamanan belajar.
“Ada sekolah yang hanya perlu renovasi sebagian atap, tapi ada juga yang butuh perbaikan ruang kelas secara menyeluruh,” jelas Adhim.
Target Penyelesaian Rehabilitasi Gedung
Seluruh proyek rehabilitasi sekolah di Kota Malang ditargetkan selesai pada awal Desember 2025. Namun, pemerintah juga menyiapkan jadwal alternatif jika terjadi hambatan teknis di lapangan. Batas paling lambat penyelesaian adalah pertengahan Desember.
Pemerintah berharap seluruh perbaikan berjalan lancar sehingga siswa bisa segera merasakan manfaat dari kondisi gedung baru. Dengan selesainya rehabilitasi tepat waktu, proses belajar mengajar dapat berlangsung lebih optimal pada semester berikutnya.
Dampak Rehabilitasi terhadap Kualitas Belajar
Kondisi sekolah yang layak tidak hanya berpengaruh pada aspek kenyamanan, tetapi juga secara langsung berdampak pada psikologis siswa. Gedung yang kokoh, ruang kelas yang tidak bocor, serta fasilitas yang mendukung dapat meningkatkan semangat belajar. Hal ini juga berlaku bagi para guru yang bisa bekerja lebih maksimal dengan sarana memadai.
Perhatian Pemkot Malang melalui Disdikbud menjadi bukti bahwa pembangunan sumber daya manusia dimulai dari perbaikan lingkungan belajar. Orang tua pun dapat lebih tenang melepas anak-anak mereka ke sekolah yang aman dan nyaman.
Komitmen Pemerintah untuk Pendidikan
Program rehabilitasi ini merupakan bagian dari upaya jangka panjang pemerintah dalam memperbaiki kualitas pendidikan di Kota Malang. Penambahan dana sebesar Rp 2,4 miliar tahun 2025 menjadi bukti nyata bahwa pendidikan tetap menjadi prioritas utama.
Disdikbud optimistis bahwa dengan adanya program ini, kualitas pendidikan di Kota Malang akan semakin baik. Harapannya, hasil dari perbaikan gedung sekolah tidak hanya dirasakan saat ini, tetapi juga menjadi investasi berharga bagi generasi mendatang.
Sebanyak 10 sekolah di Kota Malang dipastikan akan mendapatkan rehabilitasi gedung pada tahun 2025 dengan dukungan tambahan dana sebesar Rp 2,4 miliar. Empat sekolah dengan kondisi rusak berat memperoleh alokasi prioritas, sementara enam sekolah lain tetap mendapat perbaikan sesuai kebutuhan.
Dengan target penyelesaian pada akhir tahun, pemerintah berharap program ini mampu menghadirkan lingkungan belajar yang aman, nyaman, dan menunjang kualitas pendidikan. Langkah ini sekaligus memperlihatkan komitmen nyata Pemkot Malang untuk terus membangun dunia pendidikan yang lebih baik.
Baca juga: Drainase Pasar Madyopuro Tak Berfungsi Meski Baru Dibangun















