Infomalang – alam menghadapi pesatnya perkembangan teknologi informasi, Polres Malang menegaskan pentingnya etika digital di kalangan pelajar. Melalui kegiatan sosialisasi dan edukasi literasi digital, kepolisian berupaya menanamkan kesadaran agar generasi muda mampu menggunakan media sosial secara bijak, bertanggung jawab, dan produktif.
Kegiatan edukasi tersebut digelar di sejumlah sekolah menengah di wilayah hukum Polres Malang, melibatkan puluhan siswa dan guru pendamping. Dalam kegiatan itu, para pelajar diberikan pemahaman mendalam tentang dampak positif dan negatif dunia digital, serta cara menghindari perilaku berisiko seperti penyebaran hoaks, ujaran kebencian, dan perundungan siber (cyberbullying).
Bangun Kesadaran Sejak Dini
Kapolres Malang, melalui Kasat Binmas Polres Malang AKP Wahyu Adi Pratama, menyampaikan bahwa penggunaan internet di kalangan pelajar kini semakin tinggi. Kondisi tersebut membawa peluang besar sekaligus tantangan serius. Karena itu, Polres Malang berinisiatif turun langsung ke sekolah untuk memberikan pembekalan literasi digital sejak dini.
“Pelajar sekarang sangat akrab dengan dunia digital. Kami ingin mereka memahami cara menggunakan teknologi secara bijak dan beretika. Jangan sampai media sosial digunakan untuk hal negatif yang bisa berdampak hukum,” ujarnya.
Menurut Wahyu, banyak kasus pelanggaran yang melibatkan remaja berawal dari ketidaktahuan tentang etika bermedsos. Melalui edukasi ini, Polres Malang berharap siswa lebih berhati-hati saat membagikan informasi, foto, atau komentar di dunia maya.
Cegah Penyalahgunaan Media Sosial
Dalam sosialisasi tersebut, pihak kepolisian juga menyoroti maraknya penyalahgunaan media sosial di kalangan remaja, mulai dari penyebaran konten tidak pantas hingga keterlibatan dalam penipuan online. Polres Malang menegaskan bahwa pelajar perlu memahami konsekuensi hukum dari tindakan di dunia maya.
“Segala aktivitas di internet memiliki jejak digital. Sekali kita unggah sesuatu, akan sulit dihapus sepenuhnya. Jadi penting bagi pelajar untuk berpikir sebelum memposting,” tegas Wahyu.
Selain itu, siswa juga diajak mengenal UU ITE (Informasi dan Transaksi Elektronik), terutama pasal-pasal yang mengatur etika berkomunikasi di dunia digital. Pemahaman ini penting agar pelajar tidak terjerumus pada tindak pidana tanpa disadari.
Polres Malang Gandeng Sekolah dan Komunitas
Program literasi digital ini merupakan bagian dari kolaborasi antara Polres Malang, Dinas Pendidikan, dan komunitas relawan digital di wilayah Malang Raya. Kegiatan dilakukan secara berkelanjutan dengan pendekatan interaktif melalui diskusi, simulasi, dan permainan edukatif agar lebih mudah dipahami oleh pelajar.
Selain memberi edukasi langsung, Polres Malang juga menyediakan kanal aduan bagi siswa yang mengalami kasus cyberbullying atau penipuan online. Dengan adanya kerja sama ini, diharapkan sekolah dapat menjadi tempat aman bagi siswa untuk belajar tanpa gangguan dari dunia maya yang berisiko.
Tumbuhkan Generasi Cerdas dan Tangguh Digital
Melalui kegiatan ini, Polres Malang berupaya membentuk generasi muda yang cerdas digital, tangguh mental, dan kuat moral. Literasi digital tidak hanya tentang kemampuan menggunakan teknologi, tetapi juga tentang membangun karakter positif dalam bermedia sosial.
Baca Juga: Penyerahan SK CPNS IPDN oleh Wabup Malang Bukti Komitmen pada ASN
Kasat Binmas menegaskan bahwa pelajar perlu memahami tiga prinsip utama dalam etika digital, yaitu berpikir sebelum berbagi, menghormati privasi orang lain, dan bertanggung jawab atas konten yang diunggah. Dengan menerapkan prinsip tersebut, pelajar bisa menjadi agen perubahan positif di dunia maya.
“Generasi muda adalah masa depan bangsa. Kalau mereka bijak di dunia digital, maka akan tercipta ruang siber yang sehat, aman, dan produktif,” kata Wahyu.
Dukungan Guru dan Orang Tua
Guru dan orang tua juga memiliki peran penting dalam mendukung literasi digital anak. Kepala Sekolah SMP Negeri di Kepanjen, Sri Wahyuni, mengapresiasi langkah Polres Malang yang aktif memberikan edukasi langsung kepada siswa. Menurutnya, pelajar perlu terus diarahkan agar tidak terpengaruh oleh konten negatif di internet.
“Edukasi ini sangat penting karena anak-anak sekarang lebih banyak berinteraksi di dunia digital. Kami berharap kegiatan seperti ini bisa rutin dilakukan,” ujarnya.
Dengan sinergi antara aparat, sekolah, dan orang tua, upaya menumbuhkan etika digital di kalangan pelajar diharapkan semakin kuat. Polres Malang berkomitmen untuk terus menjalankan program ini secara berkelanjutan di seluruh wilayah kabupaten.
Menuju Ekosistem Digital yang Sehat di Malang
Langkah Polres Malang ini menjadi bagian dari upaya menciptakan ekosistem digital yang sehat di wilayah Malang. Dengan meningkatkan literasi dan etika digital pelajar, diharapkan ke depan generasi muda tidak hanya menjadi pengguna aktif media sosial, tetapi juga mampu memanfaatkannya untuk hal-hal produktif seperti belajar, berkreasi, dan menyebarkan kebaikan.
Melalui pendekatan edukatif yang humanis, Polres Malang berkomitmen terus membangun kesadaran digital di kalangan pelajar agar Kota Malang semakin aman, cerdas, dan siap menghadapi tantangan dunia digital modern.
Baca Juga: Komisi C DPRD Malang Tegaskan Standar Parkir Kayutangan















