infomalang.com/ – Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang dalam memperkuat perlindungan anak mendapat apresiasi tinggi dari Anggota Komisi D DPRD Kota Malang, I Made Riandana Kartika. Politisi yang dikenal peduli terhadap isu sosial ini menilai bahwa program advokasi kebijakan dan pendampingan layanan perlindungan anak merupakan wujud nyata tanggung jawab bersama antara pemerintah dan masyarakat.
Made menegaskan bahwa DPRD, khususnya Komisi D, memiliki peran penting dalam memastikan pemenuhan hak anak serta mencegah berbagai bentuk kekerasan. Ia menilai, kegiatan yang digagas oleh Dinsos-P3AP2KB Kota Malang merupakan bentuk implementasi dari Peraturan Daerah (Perda) Kota Malang Ramah Anak yang telah disahkan beberapa waktu lalu.
Menurutnya, Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam menindaklanjuti amanat perda tersebut agar tidak sekadar menjadi aturan di atas kertas, tetapi benar-benar berdampak bagi masyarakat.
Perlindungan Anak Jadi Tanggung Jawab Bersama
Dalam kesempatan tersebut, Made menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak, mulai dari pemerintah, DPRD, hingga masyarakat dalam mewujudkan kota ramah anak. Ia menyebutkan bahwa kekerasan terhadap anak, baik secara fisik maupun seksual, harus menjadi perhatian serius seluruh elemen masyarakat.
“Kegiatan-kegiatan seperti ini harus terus kita gaungkan karena ini tanggung jawab bersama. Tidak bisa hanya Dinsos-P3AP2KB saja yang bergerak, tapi semua pihak harus ikut andil,” ujarnya.
Pernyataan ini mempertegas bahwa Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang tidak hanya sebatas kegiatan seremonial, melainkan bagian dari komitmen berkelanjutan untuk melindungi generasi muda dari tindakan eksploitasi dan kekerasan.
Baca Juga:Kasus Narkoba di Kepanjen Terbongkar, Polisi Sita 21 Poket Sabu dan Telusuri Pemasok
Dukungan Anggaran dari Komisi D DPRD Kota Malang
Sebagai mitra kerja utama Dinsos-P3AP2KB, Komisi D DPRD Kota Malang menegaskan dukungan penuh terhadap berbagai program yang berkaitan dengan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Made mengungkapkan bahwa hampir seluruh usulan anggaran dari Dinsos-P3AP2KB selalu mendapat persetujuan karena dinilai berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
“Kalau untuk Dinsos-P3AP2KB itu menjadi prioritas di Komisi D. Selama anggaran tersedia dan kegiatannya jelas, kami selalu mendukung,” kata Made.
Hal ini membuktikan bahwa Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang dalam menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial telah mendapat dukungan politik dan anggaran yang kuat dari lembaga legislatif daerah.
Peran Pokir DPRD dalam Penguatan Program Sosial
Made juga mengungkapkan bahwa beberapa anggota DPRD menyalurkan dana pokok pikiran (pokir) mereka ke Dinsos-P3AP2KB untuk mendukung kegiatan advokasi dan pelatihan. Program tersebut tidak hanya menyasar anak-anak, tetapi juga pemberdayaan perempuan dan penyandang disabilitas di Kota Malang.
Langkah ini menjadi bagian penting dalam memperluas jangkauan Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang agar mampu menjangkau lebih banyak kelompok rentan di masyarakat.
Salah satu program unggulan yang disebut Made adalah Gerakan Sayang Perempuan Ojek Online (Gaspol) dan program pelatihan untuk penyandang disabilitas. Menurutnya, inisiatif seperti ini mampu meningkatkan kemandirian dan rasa percaya diri masyarakat yang selama ini terpinggirkan.
Implementasi Perda Kota Ramah Anak
Made menegaskan bahwa DPRD akan terus mengawal implementasi Perda Kota Malang Ramah Anak agar dapat berjalan efektif. Ia menilai bahwa keberhasilan perda ini akan sangat bergantung pada sinergi antara kebijakan pemerintah dan dukungan masyarakat.
Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang menjadi ujung tombak dalam mewujudkan perda tersebut di lapangan. Melalui kegiatan advokasi, edukasi, dan pendampingan hukum bagi korban kekerasan anak, dinas ini telah menunjukkan langkah progresif menuju masyarakat yang lebih aman dan inklusif bagi anak-anak.
“Harapan kami, tidak ada lagi kasus kekerasan terhadap anak di Kota Malang. Baik kekerasan fisik, seksual, maupun eksploitasi dalam bentuk apa pun,” ujar Made menutup keterangannya.
Kolaborasi Pemerintah dan Masyarakat untuk Kota Ramah Anak
Dengan dukungan DPRD dan partisipasi aktif masyarakat, Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang diharapkan terus berkembang menjadi gerakan sosial yang berdampak luas. Program perlindungan anak tidak bisa berdiri sendiri tanpa peran keluarga, sekolah, dan komunitas.
Dinsos-P3AP2KB juga berkomitmen untuk memperluas jejaring kerja sama dengan berbagai lembaga, termasuk aparat penegak hukum, lembaga pendidikan, dan organisasi masyarakat. Semua upaya ini diarahkan untuk menciptakan lingkungan yang aman, mendukung tumbuh kembang anak, dan bebas dari kekerasan.
Langkah Nyata Dinsos-P3AP2KB Malang menjadi bukti bahwa perlindungan anak bukan sekadar tanggung jawab satu lembaga, melainkan gerakan bersama demi masa depan generasi Kota Malang yang lebih cerah dan berdaya.
Dengan semangat kebersamaan ini, DPRD dan Dinsos-P3AP2KB Malang terus meneguhkan komitmen menjadikan Kota Malang sebagai kota yang benar-benar ramah anak tempat di mana setiap anak merasa aman, dihargai, dan dilindungi.
Baca Juga:Polres Malang Amankan 40 Gram Sabu dari Pengedar di Kepanjen















