Breaking

Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting

MALANG – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajak seluruh masyarakat untuk mewujudkan generasi hebat dengan bebas stunting.

Hal ini mengingat stunting bukan cuma soal tinggi badan yang kurang dari rata-rata, tetapi juga tentang masa depan anak-anak.

Tetapi kekurangan gizi, jarang periksa kehamilan, hingga kurangnya stimulasi bisa menghambat tumbuh kembang si kecil.

Stunting sendiri adalah kondisi gagal tumbuh pada balita akibat kurang gizi, infeksi berulang, dan kurang stimulasi dalam waktu lama.

Kondisi ini dipengaruhi oleh kesehatan remaja, ibu hamil, pola makan balita, ekonomi, budaya, sanitasi, serta akses layanan kesehatan.

Gap dalam Permasalahan Stunting di Indonesia

Perbedaan antara balita normal dan stunting terlihat dari tinggi badan, balita stunting lebih pendek dari seusianya.

Namun, yang tidak terlihat adalah perkembangan otaknya terhambat, sehingga dapat berdampak panjang.

  • 8,3 juta dari 12,1 juta remaja putri tidak mengkonsumsi tablet tambah darah dan berisiko anemia
  • 2,8 juta dari 4,9 juta Ibu hamil tidak periksa kehamilan minimal 6x
  • Hanya 46.000 dari 300.000 Posyandu aktif beroperasi
  • 6,5 juta dari 22 juta balita tidak dipantau pertumbuhan dan perkembangannya
  • 1.5 juta relawan kader belum memiliki standardisasi kemampuan

Baca Juga: Pemkot Malang Raih Penghargaan Anugerah Program Ekonomi Terpuji

Gerakan Cegah Stunting

Dalam imbauannya, Pemkot Malang menggunakan pesan ABCDE untuk bebas stunting. ABCDE yang dimaksud yaitu sebagai berikut:

1. Aktif minum tablet tambah darah

Konsumsi TTD bagi remaja putri 1 tablet seminggu sekali Konsumsi TTD bagi Ibu hamil 1 tablet setiap hari (minimal 90 tablet selama

kehamilan)

2. Bumil periksa kehamilan minimal 6x

Periksa kehamilan minimal 6 (enam) kali, 2 (dua) kali oleh dokter menggunakan USG

3. Cukupi protein hewani tiap hari

Konsumsi protein hewani setiap hari bagi bayi usia di atas 6 bulan

4. Datang ke Posyandu setiap bulan

Datang dan lakukan pemantauan pertumbuhan (timbang dan ukur) dan perkembangan, serta imunisasi balita ke posyandu setiap bulan

5. Eksklusif ASI 6 bulan

ASI ekslusif selama 6 bulan dilanjutkan hingga usia 2 tahun

#aksibergizi #bumilsehat #cegahstuntingitupenting #jamborekader #posyanduaktif

Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting (Instagram/@pemkotmalang)
Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting (Instagram/@pemkotmalang)
Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting (Instagram/@pemkotmalang)
Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting (Instagram/@pemkotmalang)
Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting (Instagram/@pemkotmalang)
Pemkot Malang Ajak Wujudkan Generasi Hebat dengan Bebas Stunting (Instagram/@pemkotmalang)

Baca Juga: Pemkot Malang Hadirkan Puspaga Mbois Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Mbois Kota Malang