Infomalang – Gus Iqdam menjadi sosok sentral dalam upaya memperkuat edukasi keselamatan berkendara yang kini semakin menjadi perhatian serius di tengah meningkatnya mobilitas masyarakat, terutama menjelang momen libur panjang. Polres Blitar Kota mengambil langkah berbeda dan lebih humanis dengan tidak hanya melakukan penindakan di jalan, tetapi juga terjun langsung ke ruang-ruang masyarakat, termasuk komunitas keagamaan. Salah satu gebrakan terbarunya adalah “sowan” ke pengajian Sabilu Taubah (ST) yang diasuh oleh pendakwah muda tersebut.
Peran Gus Iqdam dalam Menyebarkan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas
Dalam kegiatan pengajian rutin ST, kehadiran jajaran Satlantas Polres Blitar Kota mendapat sambutan hangat dari para jamaah yang sebagian besar merupakan anak muda. Kehadiran aparat di tengah-tengah forum keagamaan ini menunjukkan adanya gerakan baru yang lebih persuasif, di mana pesan keselamatan disampaikan lewat tokoh yang sangat dihormati oleh jamaah. Gus Iqdam dikenal sebagai sosok yang mampu menyampaikan pesan dengan gaya santai, lugas, namun penuh makna sehingga mudah diterima generasi muda.
Kehadiran polisi yang dipimpin oleh Kasatlantas AKP Agus Prayitno semakin menguatkan bahwa Operasi Zebra Semeru 2025 tidak hanya berfokus pada penegakan hukum, tetapi juga pada edukasi. Dengan dukungan Gus Iqdam, pesan Kamseltibcarlantas (Keamanan, Keselamatan, Ketertiban, dan Kelancaran Lalu Lintas) dapat diterima lebih efektif. Pendekatan kolaboratif ini diharapkan mampu menciptakan kesadaran kolektif mengenai pentingnya menjaga keselamatan di jalan raya.
Pesan Humanis Polres Blitar dan Gus Iqdam untuk Pengendara Muda
Melalui forum tersebut, Gus Iqdam menyampaikan pesan penting mengenai kedisiplinan berlalu lintas. Ia mengingatkan jamaah bahwa rambu bukanlah pajangan, tetapi aturan yang harus ditaati demi keselamatan bersama. Pesan ini disampaikan secara ringan namun tetap menekankan nilai tanggung jawab sebagai pengguna jalan. Dengan gaya ceramah yang dekat dengan keseharian anak muda, nasihat tersebut terasa lebih hidup dan membekas pada jamaah.
Sementara itu, AKP Agus Prayitno menegaskan bahwa Operasi Zebra Semeru 2025 berorientasi pada edukasi, bukan sekadar penindakan. Ia menekankan bahwa pendekatan yang humanis akan memberikan dampak lebih besar, terutama ketika pesan disampaikan dalam bahasa yang dapat dipahami oleh komunitas. Melalui sinergi dengan Gus Iqdam, Polres Blitar Kota berharap tercipta masyarakat yang lebih peduli terhadap keselamatan berkendara. Upaya ini menjadi langkah penting menuju budaya tertib lalu lintas yang dimulai dari kesadaran diri.
Strategi Polres Blitar Melibatkan Gus Iqdam dalam Penguatan Kamseltibcarlantas
Langkah Polres Blitar bersilaturahmi ke pengajian ST menjadi strategi terobosan. Dalam perspektif polisi modern, edukasi bermakna lebih luas daripada sekadar membagikan brosur atau memberikan imbauan di jalan. Melibatkan tokoh agama seperti Gus Iqdam menjadi pendekatan strategis karena jamaah akan lebih mudah menerima pesan dari sosok yang mereka percaya. Selain itu, forum pengajian merupakan ruang berkumpulnya massa dalam jumlah besar, sehingga pesan yang disampaikan dapat menjangkau lebih banyak orang dalam waktu singkat.
Kerja sama ini juga menjadi bentuk dedikasi Polres Blitar dalam menghadirkan pelayanan publik yang lebih humanis. Pendekatan seperti ini menunjukkan bahwa polisi bukan hanya penegak hukum, tetapi juga mitra masyarakat dalam menjaga keselamatan. Dengan menghadirkan edukasi di tengah pengajian, polisi ingin menegaskan bahwa keselamatan adalah tanggung jawab bersama. Polres Blitar berharap bahwa melalui kolaborasi dengan Gus Iqdam, pesan-pesan keselamatan tidak hanya didengar, tetapi juga dipraktikkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari.
Sasaran Utama Operasi Zebra dan Dukungan Gus Iqdam dalam Menyebarkan Informasi
Operasi Zebra Semeru 2025 berlangsung selama dua minggu, mulai 17 hingga 30 November. Dalam periode ini, kepolisian menargetkan sepuluh jenis pelanggaran yang paling sering menjadi penyebab kecelakaan. Mulai dari penggunaan ponsel saat berkendara, pelanggaran rambu, pengendara di bawah umur, hingga pengemudi yang melampaui batas kecepatan. Semua pelanggaran tersebut menjadi sorotan karena dampaknya yang sangat besar terhadap keselamatan pengendara maupun pengguna jalan lainnya.
Dukungan Gus Iqdam dalam menyampaikan informasi ini kepada jamaah ST sangat membantu dalam memperluas penyebaran pesan keselamatan. Dengan gaya penyampaian khasnya, jamaah dapat memahami bahwa keselamatan bukan hanya soal patuh terhadap aturan, tetapi juga bentuk tanggung jawab moral. Penyampaian ini membuat edukasi Operasi Zebra terasa lebih membumi dan relevan dengan nilai-nilai kehidupan sehari-hari. Pendekatan ini diharapkan mampu menekan angka pelanggaran dan menciptakan kondisi lalu lintas yang lebih aman menjelang musim liburan.
Harapan Polres Blitar dan Gus Iqdam untuk Mewujudkan Budaya Berlalu Lintas yang Lebih Baik
Sinergi antara Polres Blitar Kota dan Gus Iqdam bukan hanya menjadi momen kolaborasi singkat, tetapi fondasi untuk membangun gerakan kesadaran berlalu lintas jangka panjang. Melibatkan tokoh agama menjadi langkah strategis untuk menyentuh hati masyarakat, terutama anak muda sebagai kelompok yang paling sering terlibat kecelakaan. Dengan menjadikan edukasi sebagai fokus, Polres Blitar berharap Operasi Zebra Semeru 2025 memberikan dampak signifikan dalam menekan pelanggaran lalu lintas.
Ke depan, kolaborasi serupa dapat terus dikembangkan di berbagai komunitas agar kesadaran keselamatan semakin meluas. Dengan dukungan tokoh yang dekat dengan masyarakat, pesan keselamatan tidak lagi terasa seperti aturan kaku, tetapi sebagai kebutuhan bersama. Langkah sowan ke pengajian Gus Iqdam menjadi bukti nyata bahwa edukasi keselamatan dapat dilakukan dengan cara yang kreatif, humanis, dan efektif. Kolaborasi ini menjadi harapan baru untuk menciptakan budaya berlalu lintas yang lebih tertib, aman, dan bertanggung jawab di Blitar dan sekitarnya.















