Breaking

Romo Antonius Benny Susetyo, Pengawal Pancasila Asal Malang Tutup Usia

Rohaniawan Katolik sekaligus pengamat sosial politik dari Malang, Romo Antonius Benny Susetyo, berpulang pada Jumat (5/10). Beliau menghembuskan napas terakhir di RS Mitra Medika Pontianak pada pukul 00.05 setelah mengeluh tidak enak badan. Sebelumnya, Romo Benny baru saja menjalankan tugasnya sebagai Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dalam seminar di Universitas Tanjung Pura, Pontianak.

Setelah seminar, Romo Benny meminta diantar ke tempat pijat refleksi karena merasa masuk angin. Namun, pada malam harinya staf Romo Benny tidak bisa menghubunginya, dan saat ditemukan, beliau sudah tidak sadarkan diri. Petugas rumah sakit kemudian menyatakan bahwa Romo Benny telah meninggal dunia, meskipun sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat.

Baca Juga : Rekomendasi Makanan Diet di Malang yang Sehat dan Lezat

Peninggalan dan Kenangan Akan Romo Benny

Romo Benny dikenal sebagai sosok yang penuh semangat dan dekat dengan berbagai kalangan. Beliau juga merupakan salah satu pendiri Forum Komunikasi Antar Umat Beragama (FKAUB) di Malang bersama Pdt Chrysta Andrea. Dalam kenangan Pdt Andrea, Romo Benny pernah menghadapi situasi sulit ketika gereja tempat beliau bertugas dibakar pada 1996. Meski demikian, Romo Benny tetap tenang dan berusaha menenangkan jemaat bersama Gus Dur.

Jenazah Romo Benny tiba di Rumah Duka Yayasan Gotong Royong, Kecamatan Blimbing, Malang, pada Jumat sore. Rencananya, misa requiem dan pelepasan akan diadakan pada Senin (7/10) di Gereja Katolik St. Albertus de Trapani, sebelum dimakamkan di Pemakaman Kristen Jalan S. Supriadi, Sukun. Romo Benny meninggal lima hari sebelum ulang tahunnya yang ke-63 pada 10 Oktober mendatang.

Baca Juga : Rekomendasi Café Hidden Gem di Malang yang Wajib Dikunjungi