Breaking

Pemkab Malang Fokus Pemberdayaan Petani Muda Berorientasi Ekspor

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang semakin serius. Mereka mengembangkan sektor pertanian dengan mendorong petani muda untuk fokus pada pengolahan hasil pertanian berorientasi ekspor. Program ini dijalankan melalui Pusat Pelatihan Pedesaan Swadaya (P4S) yang bekerja sama dengan kelompok tani dan wanita tani di wilayah tersebut.

Pengembangan Kapasitas Petani Muda

Pemkab Malang melalui Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan (DTPHP). Mereka mengupayakan pelatihan bagi petani muda untuk meningkatkan kemampuan manajerial dan teknis mereka. Kepala DTPHP Kabupaten Malang, Avicenna Medisica, menyatakan bahwa saat ini terdapat 20 P4S di Kabupaten Malang yang siap memberikan pelatihan untuk memperkuat kapasitas petani muda. 

“Kami telah mengintervensi 13 ribu petani milenial di seluruh Kabupaten Malang, berharap untuk menciptakan regenerasi sumber daya manusia di bidang pertanian,” ujar Avicenna.

Baca juga:

Pemkot Malang Dukung Aktivasi Kembali Reservoir Hutan Malabar untuk Cegah Banjir

Contoh Sukses Pengolahan Hasil Pertanian

Avicenna mencontohkan salah satu kelompok petani di Kecamatan Ngantang yang berhasil mengembangkan produk keripik sayur. Produk ini telah berhasil menarik perhatian pasar internasional dan menjadi contoh sukses bagaimana pengolahan hasil pertanian dapat memiliki potensi ekspor. 

Selain pelatihan manajemen bisnis, Pemkab Malang juga fokus pada pelatihan pemasaran online, bekerja sama dengan pemerintah pusat hingga Kementerian Pertanian. “Kami juga menyusun rencana bisnis yang melibatkan seluruh stakeholder untuk memastikan proses dari hulu ke hilir berjalan lancar,” tambahnya.

Fokus Pengembangan Produk Kopi

Ke depannya, Pemkab Malang akan mengarahkan fokus pada pengembangan produk kopi sebagai komoditas berpotensi ekspor. Avicenna menjelaskan bahwa saat ini terdapat sekitar 350 hektar lahan di Ngadas yang didedikasikan untuk penanaman kentang, yang sudah menembus pasar nasional hingga Balikpapan dan Papua. Selain itu, kopi juga sudah menunjukkan pergerakan di pasar ekspor, dan upaya sedang dilakukan untuk memenuhi permintaan pasar internasional. 

“Kopi sudah bergerak, pasar ekspornya sudah mulai bergerak. Tinggal gimana kita bisa memumpuni untuk permintaannya,” jelas Avicenna. Pemkab Malang berkomitmen untuk terus mendampingi petani milenial dalam memanfaatkan peluang bisnis di era digital agar produk pertanian lokal dapat menembus pasar global.

Baca juga:

DPRD Kabupaten Malang Dorong Pemkab Cari Solusi Inovatif Atasi Kekeringan