Pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Batu, Kris Dayanti dan Kresna Dewanata Prosakh, memiliki visi besar untuk menghapuskan kasus stunting di Kota Batu. Menurut Kris Dayanti, masalah stunting masih menjadi tantangan serius yang memerlukan intervensi menyeluruh untuk mencapai hasil optimal. Meski persentase stunting telah menurun dibandingkan tahun sebelumnya, diperlukan langkah intensif untuk membawa angka tersebut menuju nol. Dalam data terbaru per September 2024, tercatat angka stunting di Kota Batu masih mencapai 10,65 persen, menurun dari 12,16 persen pada 2023.
Program Intervensi Gizi dan Peningkatan Posyandu
Kris Dayanti menegaskan komitmennya untuk meningkatkan program intervensi gizi guna menurunkan angka stunting. Langkah ini termasuk memaksimalkan fungsi posyandu di setiap wilayah serta melibatkan ibu-ibu PKK dalam edukasi gizi dan pemantauan kesehatan ibu hamil. Dengan pendekatan berbasis data akurat dan dukungan masyarakat, dia percaya stunting dapat ditekan secara signifikan. Kris juga menyatakan rencananya untuk menambah fasilitas medis dan farmasi di posyandu jika terpilih memimpin Kota Batu.
Baca Juga : Wahyu Hidayat Siapkan Strategi Khusus untuk Meningkatkan Kualitas UMKM Kota Malang
Peningkatan Kesejahteraan untuk Mendukung Kota Bebas Stunting
Kresna Dewanata Prosakh, sebagai calon Wakil Wali Kota Batu, juga yakin bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat berperan penting dalam pengurangan kasus stunting. Menurut Kresna, dengan meningkatkan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan kualitas hidup masyarakat, target nol stunting dapat tercapai. Ia dan Kris berkomitmen untuk terus mendorong peningkatan layanan kesehatan melalui posyandu sebagai langkah menciptakan generasi yang sehat menuju Indonesia Emas 2045. Dengan adanya program ini, pasangan tersebut berharap dapat mewujudkan Kota Batu yang bebas stunting.
Baca Juga : Pj Wali Kota Malang Kunjungi Gudang Logistik KPU untuk Pastikan Kesiapan Pilkada















