Revitalisasi pasar tradisional menjadi salah satu prioritas utama Kota Malang dalam mendorong pertumbuhan ekonomi lokal. Langkah ini diharapkan dapat menciptakan pasar yang bersih, rapi, dan nyaman, sehingga mampu menarik lebih banyak pembeli dan meningkatkan kesejahteraan pedagang.
Anggota DPRD Kota Malang, Rendra Masdrajad Safaat, yang akrab disapa Jiren, menyatakan bahwa pasar tradisional memiliki peran strategis sebagai pusat ekonomi masyarakat. “Jika pasar bersih, rapi, dan tertata, pembeli pasti merasa lebih nyaman. Harga di pasar tradisional yang bersaing dengan mall atau swalayan juga menjadi nilai tambah,” ujar Jiren.
Revitalisasi pasar tidak hanya berfokus pada peningkatan kenyamanan pembeli tetapi juga menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pedagang. Dengan lingkungan yang lebih baik, pedagang akan merasa lebih nyaman dalam berdagang dan memiliki sense of belonging atau rasa kepemilikan terhadap pasar. “Ketika pedagang merasa memiliki pasar, mereka akan menjaga kebersihan dan ketertiban. Ini penting untuk menjaga keberlanjutan pasar,” tambahnya.

Baca Juga :
Rendra Masdrajad Safaat Dorong Penguatan Angkutan Umum sebagai Solusi Kemacetan Kota Malang
Jiren juga menegaskan pentingnya keadilan dalam kebijakan yang diterapkan setelah revitalisasi. Menurutnya, pedagang harus menjadi prioritas utama untuk mendapatkan kembali tempat mereka setelah proses pembaruan selesai. “Jangan sampai kebijakan yang sudah dirancang justru menimbulkan ketidakadilan bagi pedagang. Kita harus mencari win-win solution, di mana kebijakan yang dibuat benar-benar menguntungkan masyarakat,” tegasnya.
Kota Malang memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi melalui pasar tradisional. Pasar bukan hanya tempat transaksi, tetapi juga simbol interaksi sosial dan budaya. Dengan pembaruan yang tepat, pasar tradisional diharapkan dapat bersaing dengan pusat perbelanjaan modern, tanpa kehilangan identitas lokalnya.
Jiren juga menekankan bahwa ekonomi yang tumbuh akan berdampak positif pada peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM). “Ekonomi yang kuat akan menghasilkan SDM yang berdaya saing tinggi. Ini adalah visi besar yang kami perjuangkan untuk Kota Malang menuju 2045,” jelasnya.
Program revitalisasi ini mencakup pembaruan infrastruktur, pengelolaan lingkungan, pelatihan bagi pedagang, dan peningkatan aksesibilitas. Pemerintah Kota Malang optimistis program ini akan menghidupkan kembali pusat ekonomi lokal dan memperkuat daya saing pasar tradisional di masa depan.
“Revitalisasi ini bukan hanya soal memperbaiki tampilan, tetapi juga membangun ekonomi yang berkelanjutan untuk Kota Malang,” tutup Jiren.















