Keluarga almarhum Suyono, petugas Linmas yang meninggal dunia usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024, mendapatkan perhatian khusus dari Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Melalui berbagai program bantuan, Pemkot berupaya meringankan beban keluarga, termasuk perbaikan hunian dan dukungan pendidikan untuk anak-anak almarhum.
Bantuan Bedah Rumah dan Pendidikan untuk Keluarga Almarhum
Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menunjukkan kepedulian kepada keluarga almarhum Suyono, petugas Linmas TPS yang wafat usai Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024. Melalui program bedah rumah, Pemkot bersama Baznas Malang akan memperbaiki rumah keluarga Suyono yang dinilai membutuhkan perhatian.
“Kami melihat kondisi rumah almarhum perlu diperbaiki. Kami usulkan melalui program bedah rumah bekerja sama dengan Baznas,” ujar Penjabat Wali Kota Batu, Iwan Kurniawan, Jumat (29/11/2024). Pemkot juga meminta camat dan lurah setempat melengkapi data administrasi untuk mempercepat realisasi bantuan ini.
Baca juga:
PKS Rayakan Kemenangan Pasangan Wahyu Hidayat dan Ali Mutohirin di Pilkada Malang 2024
Riwayat dan Pengabdian Almarhum Suyono
Suyono, petugas Linmas TPS 04 di Kelurahan Mulyorejo, Kecamatan Sukun, Kota Malang, meninggal dunia pada 28 November 2024 di usia 54 tahun. Ia wafat setelah menjalani perawatan di RSUD Gadang karena kondisi kesehatannya menurun usai bertugas saat pemungutan suara Pilkada.
Almarhum meninggalkan empat anak, dua di antaranya masih berstatus pelajar sekolah menengah pertama dan sekolah dasar. “Kami sangat memberikan atensi kepada keluarga Pak Suyono yang mengalami musibah ini,” ungkap Iwan.
Dukungan Pendidikan bagi Anak-Anak Almarhum
Selain bantuan bedah rumah, Pemkot Malang juga menyiapkan dukungan pendidikan bagi dua anak almarhum yang masih sekolah. Langkah ini akan dikoordinasikan bersama Dinas Pendidikan untuk menentukan mekanisme bantuan.
“Ada permintaan dukungan dari pemerintah untuk pendidikan, kami akan koordinasikan teknisnya,” ujar Iwan. Ia menambahkan, bantuan pendidikan yang direncanakan mencakup program seperti subsidi sebesar Rp200 ribu. Diskusi dengan instansi terkait akan dilakukan untuk memastikan bantuan tepat sasaran.
Baca juga:
Rendra Masdrajad Safaat Apresiasi Penanganan Sampah, Dorong Inovasi Berkelanjutan















