Apple Inc., raksasa teknologi asal Amerika Serikat, bersiap menggelontorkan investasi sebesar Rp 15,9 triliun di Indonesia. Langkah ini menjadi bagian dari strategi Apple memperluas operasinya di Asia Tenggara, terutama dalam memenuhi syarat Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) untuk iPhone 16.
Upaya Pemerintah Meningkatkan Komitmen Apple
Menteri Investasi, Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan bahwa pemerintah terus mendorong Apple untuk meningkatkan kontribusinya. “Kami berharap Apple tidak hanya memenuhi TKDN, tetapi juga memberikan dampak ekonomi lebih luas,” ujar Rosan dalam rapat Komisi VI DPR RI, Selasa (4/12). Sebelumnya, proposal awal Apple senilai US$ 100 juta ditolak karena dianggap terlalu kecil.
Kini, Apple telah menaikkan tawaran menjadi US$ 1 miliar atau setara Rp 15,9 triliun, dengan keputusan final diharapkan dalam waktu sepekan. Juru Bicara Kementerian Perindustrian, Febri Hendri Antoni Arif, menambahkan, “Kami ingin Apple serius berinvestasi dengan membangun fasilitas produksi atau mengintegrasikan industri lokal ke rantai pasok global.”
Dampak Potensial untuk Ekonomi Indonesia
Investasi ini diharapkan menciptakan lapangan kerja baru sekaligus menarik supplier Apple untuk berinvestasi. “Langkah ini menjadi awal transformasi industri dalam negeri dan meningkatkan daya saing global Indonesia,” jelas Rosan. Pemerintah juga menilai, nilai investasi harus sebanding dengan keuntungan besar Apple dari pasar Indonesia.
Apple sebelumnya telah mendirikan Apple Academy di Tangerang, Surabaya, dan Batam senilai Rp 1,48 triliun untuk memenuhi syarat TKDN. Meski demikian, pemerintah menilai komitmen ini belum cukup untuk mencerminkan potensi besar pasar lokal.
Baca Juga :
4 Toko iPhone Tepercaya di Malang, Barang Original dan Bergaransi
Harapan Terhadap Investasi Teknologi Global
Selain mendukung syarat TKDN sebesar 35%, investasi besar Apple menjadi angin segar bagi sektor teknologi dan industri. “Kami optimis kehadiran Apple akan memperkuat posisi Indonesia di ekosistem global,” tambah Rosan. Dengan keputusan yang segera rampung, langkah ini diharapkan menjadikan Indonesia sebagai pusat investasi teknologi di Asia Tenggara.
Baca Juga :















